Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penampilan Morfometrik Domba Sakub Jantan pada Umur Fisiologis yang Berbeda Meliana, Denis Agita; Sodiq, Akhmad; Setyaningrum, Agustinah; Purwantini, Datta Dewi; Susanto, Agus
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v9i1.5089

Abstract

Domba Sakub jantan memiliki potensi untuk dioptimalkan sebagai ternak penghasil daging karena penampilan produksinya yang tinggi. Penampilan produksi dapat ditinjau melalui nilai-nilai morfometrik berupa panjang badan, lingkar dada, dan tinggi badan. Umur fisiologis merupakan faktor yang berpengaruh terhadap performa produksi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penampilan morfometrik domba Sakub jantan pada umur fisiologis yang berbeda. Penelitian dilaksanakan secara survei (purposive sampling) di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan dan Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog yang merupakan sentra pembibitan domba di Kabupaten Brebes. Materi penelitian adalah domba Sakub jantan milik peternak sejumlah 118 ekor dengan kelompok umur fisiologis muda dan dewasa. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Nomograf Harry King. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square untuk menguji kesesuaian atau perbedaan pada setiap kategori dan parameternya. Hasil penelitian menunjukkan rataan penampilan morfometrik domba Sakub jantan pada umur fisiologis muda dan dewasa adalah panjang badan (cm) sebesar 65,02 ± 7,55 dan 77,34 ± 6,35, lingkar dada (cm) sebesar 74,39 ± 7,20 dan 92,49 ± 9,28, serta tinggi badan (cm) sebesar 66,90 ± 6,12 dan 75,59 ± 5,61. Penampilan morfometrik domba Sakub jantan memiliki proporsi atau nilai-nilai parameter tidak sama (terdapat perbedaan) untuk kategori muda dan dewasa. Penampilan morfometrik domba Sakub jantan pada umur fisiologis dewasa lebih tinggi atau lebih baik daripada umur fisiologis muda. Domba Sakub jantan pada umur fisiologis yang berbeda di Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog memiliki penampilan morfometrik lebih besar atau lebih tinggi dari domba Sakub jantan pada umur fisiologis yang berbeda di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan.
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN TIPE KELAHIRAN TERHADAP BOBOT PRA SAPIH KAMBING LOKAL DI KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA   Rozzak, Ilham Abdul; Purwantini, Datta Dewi; Santosa, Setya Agus; Candrasari, Dewi Puspita; Susanto, Agus
ANGON: Journal of Animal Science and Technology Vol 6 No 2 (2024): JURNAL ANGON
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.angon.2024.6.2.p177-186

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui paritas, tipe kelahiran dan bobot pra sapih cempe kambing Jawarandu dan Kejobong, serta hubungan paritas dan tipe kelahiran terhadap bobot pra sapih cempe kambing Jawarandu dan Kejobong. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 27 Mei sampai 16 Juni 2024 di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Pengambilan sampel dan penentuan wilayah penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel terdiri dari kambing Jawarandu 30 ekor dan kambing Kejobong 30 ekor dengan kriteria telah beranak dan memiliki cempe pra sapih berumur maksimal 90 hari. Variabel yang diukur yaitu paritas (1-4), tipe kelahiran (tunggal dan kembar), serta bobot pra sapih cempe kambing Jawarandu dan kambing Kejobong. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif, regresi linier berganda variabel Dummy, uji t dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan persentase populasi pada paritas induk kambing Jawarandu diperoleh paritas kesatu 56,67%, kedua 36,67%, dan ketiga 6,67%, tipe kelahiran tunggal dan kembar masing-masing 50%, serta rataan dan simpang baku bobot pra sapih 9,94±3,26 kg/ekor. Kambing Kejobong memiliki persentase populasi pada paritas kesatu 20%, kedua 23,33%, ketiga 40%, dan keempat 16,66%, tipe kelahiran tunggal sebesar 46,67%, kembar 53,33%, serta rataan dan simpang baku bobot pra sapih 8,78±2,70 kg/ekor. Paritas dan tipe kelahiran tidak berpengaruh nyata terhadap bobot pra sapih cempe kambing Jawarandu dengan korelasi rendah sebesar 0,40 dan koefisien determinasi sebesar 16%. Paritas dan tipe kelahiran tidak berpengaruh nyata terhadap bobot pra sapih cempe kambing Kejobong dengan korelasi agak rendah sebesar 0,38 dan koefisien determinasi sebesar 14,53%. Paritas kambing Jawarandu dan Kejobong berbeda, sedangkan tipe kelahiran tidak berbeda. Bobot pra sapih cempe kambing Jawarandu dan kambing Kejobong menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan paritas dan tipe kelahiran terhadap bobot pra sapih cempe pada kambing Jawarandu dan kambing Kejobong positif dan relatif sama.