Pernikahan adat Nias melalui berbagai rangkaian adat yang harus dilaksanakan, salah satunya adalah Fanika Era-era Mböwö. Pelaksanaan Fanika Era-era Mböwö tidaklah sembarang pelaksanaannya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan serta ada amanat yang perlu disampaikan kepada pengantin laki-laki. Pesta pernikahan adat Nias sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur masyarakat Nias. Maka peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Fanika Era-era Mböwö, makna penggunaan daun kelapa serta makna tuturan keturunan yang wajib dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ononamolo I Lot yang beradat Laraga. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Peneliti menganalisis data dengan teknik kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai budaya Fanika Era- era Mböwö di Pesta Pernikahan Adat Nias terdiri atas 6 (enam) yaitu : 1(satu) nilai religius, 6 (enam) nilai moral, satu (1) nilai sosial, empat (4) nilai tanggungjawab, satu (1) nilai estetika, dan satu (1) nilai filosofis. Dari nilai-nilai ini terurai semua hal yang menjadi tanggungjawab dan amanat yang perlu dilaksanakan mempelai laki-laki dan tidak boleh dilanggar.
Copyrights © 2024