Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stereotip pemalas yang ditujukan pada masyarakat Melayu. Secara khusus, penelitian ini menganalisis akar penyebab stereotip, pendapat masyarakat Melayu, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip pemalas muncul dari faktor kepemilikan lahan, letak geografis, nilai spiritual, serta kurangnya pemahaman masyarakat lain terhadap kehidupan masyarakat Melayu. Stereotip ini berdampak pada citra negatif, prasangka, dan ketidakadilan sosial terhadap masyarakat Melayu. Upaya yang disarankan meliputi pemberdayaan generasi muda Melayu sebagai agen perubahan, peran aktif pemerintah dalam mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat umum tentang keragaman dan potensi positif masyarakat Melayu. Harapan masyarakat Melayu adalah terhapusnya stereotip negatif ini melalui kontribusi nyata generasi muda dan dukungan pemerintah.
Copyrights © 2024