Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medis yang tidak diinginkan terjadi dalam satu bulan setelah imunisasi dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin. Data laporan KIPI dicatat apabila ibu dari anak yang mengalami KIPI melapor ke pelayanan kesehatan. Salah satu hal yang mempengaruhi penanganan dan sikap ibu terkait KIPI pada anak adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi KIPI yang dialami oleh bayi 0-24 bulan, mengetahui proporsi tingkat pengetahuan ibu yang melaporkan KIPI atau tidak melaporkan KIPI serta hubungan antara pengetahuan ibu dan laporan ibu terkait KIPI pada anak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional. Dilakukan wawancara terhadap 68 responden yang diperoleh berdasarkan teknik quota sampling. Data pengetahuan ibu diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengetahuan ibu dan data terkait KIPI diperoleh dari formulir KIPI yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua reaksi KIPI termasuk dalam reaksi KIPI ringan diantaranya demam (85,2%), bengkak (29,4%) dan kemerahan di lokasi penyuntikan (22%), diare (4,4%), muntah (4,4%), alergi (1,4%), sesak napas (1,4%), dan abses (1,4%). Ibu yang tidak melaporkan KIPI sebanyak 86,7% didominasi oleh ibu dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu 47%, sedangkan ibu yang melaporkan KIPI sebanyak 13,2% didominasi oleh ibu dengan tingkat pengetahuan baik yaitu 5,8%. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Fisher’s Exact sebagai uji alternatif menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan laporan ibu terkait KIPI pada anak (p-value = 0,231).
Copyrights © 2021