Lembaga pendidikan adalah sebagai wadah untuk memproduksi jasa pendidikan dan konsumen utamanya adalah siswa atau mahasiswa. Jika produsen tidak mampu memasarkan hasil produknya karena beberapa hal diantaranya mutu produknya tidak disukai oleh masyarakat, tidak memberikan nilai tambah, layanan tidak memuaskan, maka produk yang ditawarkan tidak akan laku, sehingga sekolah ditutup karena ketidakmampuan para pengelolanya. emasaran pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tarik dan daya saing lembaga pendidikan Islam, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan strategi pemasaran pendidikan berbasis 7 P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence) dalam konteks pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus di salah satu SMP Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Product berupa program unggulan berbasis keislaman, Price yang kompetitif dan terjangkau, Place yang strategis, serta Promotion yang aktif melalui media sosial dan kegiatan komunitas mampu menarik minat peserta didik baru. Selain itu, pengelolaan People seperti tenaga pendidik berkualitas, Process yang berfokus pada pelayanan prima, serta Physical Evidence berupa sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, turut berkontribusi pada peningkatan citra dan mutu sekolah. Kesimpulannya, penerapan 7 P dalam pemasaran pendidikan Islam memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah peserta didik dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
Copyrights © 2024