Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten yang di Validasi dengan Data Altimetri (Hal. 1-11) Sofwatillah, Sofwatillah; Muliati, Yati
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 2: Juni 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.05 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i2.1

Abstract

ABSTRAK Perhitungan besaran peramalan gelombang dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Namun, semua metode peramalan gelombang menggunakan parameter yang sama, yakni kecepatan (W), durasi (t) dan jarak seret (fetch). Hasil perhitungan peramalan gelombang divalidasi dengan data hasil pengukuran atau data hasil satelit altrimetri. Metode Shore Protectfon Manual (SPM) berlaku untuk mengolah data yang fetch terbatas maupun data dengan durasi yang terbatas Metode Groen Derrestein (GD) meru,aakan perhitungan peramalan gelombang dengan menggunakan graft. Kedua metode tersebut menghasilkan data tinggi gelombang dan periode gelombang di perairan dalam. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode SPM dan GD dl Merak (Banten), tinggi gelombang dominan adalah 0,0 - 0,6m, sedangkan berdasarkan hasil data satelit, tinggi gelombang dominan adalah 0,9 - 1,2m , Faktor koreksi dengan metode SPM adalah 4,37 dan Faktor koreksi dengan metode GD adalah 4, 00. Berdasarkan dari faktor koreksi, maka metode GD lebih sesuai untuk digunakan pada lokasi studi. Kata kunci: peramalan, gelombang, SPM, Groen-Dorrestein, altimetri ABSTRACT Forecasting waves can be done by various methods However, all the methods of forecasting using the same parameters, which is speed (W), duration (t) and fetch. The wave forecasting calculation results are validated with measurement data or satellite altimetry data. Shore Protection Manual (SPM) method applies to situations where the data limited fetch or limited duration. Groen Dorrestein (GD) method is a wave forecasting calculations by using charts Both methods produce the wave height and wave period in the deep waters: Based on the results of analysis by using SPM and GD in Merak (Banten), the dominant wave height is 0, 0 - 0, 6m. While biased on satellite data, the dominant wave height is 0.9 - 1.2m. The correction factor is 4.37 SPM method and correction factor by Me method of GD is 4.00. Based on correction factor, the GD method is more suitable for use in the study area.Keywords:  forecasting, waves, SPM, Groen-Dorrestein, altimetry
Penerapan Mutu Layanan Dalam Merambah Peluang Prestasi Sekolah Berbasis Pesantren Sofwatillah, Sofwatillah; Mukhtar, Mukhtar; Anwar, Kasful; MY, Mahmud; Asrulla, Asrulla
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 7 No. 1 (2024): JULI 2024
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v7i1.4796

Abstract

Islamic boarding school (SBP) is a model of Islamic education that integrates two systems, namely the superiority of the social system and Islamic boarding school curriculum and the superiority of the general system. This Islamic education model can create people who are religious as well as scientists, so that they can play a full role in the system that exists in society. This research aims to describe how Service Quality is implemented in expanding Islamic boarding school-based school achievement opportunities. The results that will be examined are as follows: (1) Quality of Service in expanding the Achievement Opportunities for Islamic Boarding School-Based Schools. (2) Planning for the quality of educational services is in the good category by involving related parties: school principals, Islamic Boarding School Directors, teachers' councils, Musyrif (Student Supervisor), administrative staff, school committees and school supervisors, (3) Implementation of service quality in expanding opportunities for achievement. (4) Improving the quality of educational services is carried out continuously through identifying improvement processes and methods, forming a team tasked with carrying out improvements and providing resources and training. This research uses a qualitative method with a case study approach.
Penerapan 7 P sebagai Strategic Pemasaran Pendidikan Islam SMP Maisah, Maisah; Sofwatillah, Sofwatillah; MY, Mahmud; Putra, Suntama
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.2051

Abstract

Lembaga pendidikan adalah sebagai wadah untuk memproduksi jasa pendidikan dan konsumen utamanya adalah siswa atau mahasiswa. Jika produsen tidak mampu memasarkan hasil produknya karena beberapa hal diantaranya mutu produknya tidak disukai oleh masyarakat, tidak memberikan nilai tambah, layanan tidak memuaskan, maka produk yang ditawarkan tidak akan laku, sehingga sekolah ditutup karena ketidakmampuan para pengelolanya. emasaran pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tarik dan daya saing lembaga pendidikan Islam, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan strategi pemasaran pendidikan berbasis 7 P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence) dalam konteks pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus di salah satu SMP Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Product berupa program unggulan berbasis keislaman, Price yang kompetitif dan terjangkau, Place yang strategis, serta Promotion yang aktif melalui media sosial dan kegiatan komunitas mampu menarik minat peserta didik baru. Selain itu, pengelolaan People seperti tenaga pendidik berkualitas, Process yang berfokus pada pelayanan prima, serta Physical Evidence berupa sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, turut berkontribusi pada peningkatan citra dan mutu sekolah. Kesimpulannya, penerapan 7 P dalam pemasaran pendidikan Islam memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah peserta didik dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN PARUNG-BOGOR Putra, Suntama; Latif, Mukbar; Us, Kasful Anwar; Sofwatillah, Sofwatillah
BENING Vol 11, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : University of Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/bening.v11i2.6816

Abstract

Pondok Pesantren Al-Ashiriyyah Nurul Iman Parung Bogor, menjadi contoh bagaimana pendidikan multikultural dapat dimanaje dan diterapkan secara efektif dalam konteks pendidikan pesantren. Pesantren ini berhasil menggabungkan ajaran agama dengan nilai-nilai multikulturalisme, menciptakan generasi santri yang toleran, terbuka, dan siap untuk hidup dalam masyarakat yang plural. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang menerapkan sistem berupa peneliti mengumpulkan data yang berkenan dengan konsep, sikap, pendapat, penilai, pendirian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Hasil penelitian menyatakan bahwa, manajemen pendidikan multikultural di pondok pesantren merupakan upaya strategis dalam mengelola dan membentuk santri yang tidak hanya kuat dalam keilmuan agama, tetapi juga memiliki sikap terbuka dan toleran terhadap perbedaan. Beberapa hasil temuan peneliti diantaranya: 1) Adanya integrasi konten dalam program pembelajaran santri, 2) Proses konstruksi pengetahuan santri yang cukup baik, 3) Doktrin untuk meminimalisir prasangka buruk santri terhadap santri lain, 4) Adanya kesetaraan pendidikan diantara para santri, 5) Pemberdayaan struktur sosial dan budaya pondok pesantren. Implementasi hal-hal diatas tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga membantu membentuk generasi yang lebih toleran, adil, dan siap menghadapi tantangan global.
Manajemen Pendidikan Tranformasi dan Inovasi di MAN IC Serpong Tanggerang Sofwatillah, Sofwatillah; Latif, Mukhtar; Us, Kasful Anwar; Putra, Suntama
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MAN Insan Cendekia Serpong adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan antara Pendidikan Agama Islam dengan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi secara seimbang. pengetahuan dan teknologi. MAN Insan Cendekia Serpong menempatkan etika Islam yang bersumber pada nilai-nilai universal Alquran dan hadis untuk menjiwai seluruh bidang keilmuan yang diajarkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang menerapkan sistem berupa peneliti mengumpulkan data yang berkenan dengan konsep, sikap, pendapat, penilai, pendirian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Hasil penelitian menyatakan bahwa Setiap pergantian kepemimpinan sering terjadi perubahan dalam kebijakan dan pembelajan disekolah sehingga Lembaga Pendidikan harus mengikuti perubahan dengan bertransformasi dan berinovasi. Mengenai hal tersebut maka MAN IC Serpong Tanggerang mencakup beberapa poin penting dalam Tranformasi dan inovasi Pendidikan : Peningkatan Kualitas Pendidikan, Pemanfaatan Teknologi, Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa, Pengembangan Keterampilan Abad 21, Kolaborasi dan Kemitraan, Peningkatan Kapasitas Guru dan Evaluasi serta Penyesuaian Berkelanjutan. Secara keseluruhan, transformasi dan inovasi di MAN IC Serpong Tanggerang adalah upaya berkelanjutan untuk menyesuaikan sistem pendidikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan siswa, dan tuntutan global, dengan tujuan akhir meningkatkan hasil belajar dan kesejahteraan peserta didik.
IMPLEMENTATION OF SCHOOL BOARDING SERVICE QUALITY ON ACADEMIC ACHIEVEMENT AT ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOLS IN RIAU ISLANDS PROVINCE Sofwatillah, Sofwatillah; Anwar, Kasful; MY, Mahmud; Asrulla
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 3 (2025): Vol. 2 No. 3 Edisi Juli 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i3.1258

Abstract

Education is a fundamental pillar in shaping a superior and character-driven generation, with boarding schools providing a unique 24-hour integrated learning and living environment that acts in loco parentis. This study examines the implementation of service quality in Islamic boarding schools in the Riau Islands Province and its influence on academic achievement, focusing on SMPIT Assakinah Tanjung Pinang, SMPS Al-Himmah Karimun, and SMP BP Tahfidz Attaubah Batam. Service quality in this context is defined as a student-centered paradigm that integrates academic, pastoral, and social dimensions. Drawing on perspectives from Crosby, Sallis, and Brewster, quality is measured by responsiveness to needs, continuous improvement, and the integration of academic rigor, pastoral care, and co-curricular enrichment. Academic achievement, as described by Bloom, is shaped by cognitive, affective, and environmental factors, where the structured environment of boarding schools can maximize outcomes. This research employed a qualitative case study approach with data gathered through observation, interviews, and documentation, analyzed using an interactive model. Findings reveal that service quality is implemented through four stages: (1) conceptualization with a vision integrating national and diniyah curricula; (2) implementation involving active learning, dormitory services, extracurricular programs, and Islamic character building; (3) improvement via SWOT-based evaluation, facility upgrades, teacher development, and digitalization; and (4) continuous evaluation for relevance and effectiveness. The study concludes that comprehensive, integrated service quality is a decisive factor for success in boarding schools. Effective service quality fosters both academic achievement and the development of religious, independent, and morally sound students. By applying Total Quality Management principles, Islamic boarding schools can establish an optimal educational ecosystem, producing a superior and globally competitive generation rooted in Islamic values.