Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat

Pemberdayaan Ibu-Ibu Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Program CINTA (Curahan Ibu pada Tanaman Obat Keluarga)

Saftarina, Fitria (Unknown)
Carolia, Novita (Unknown)
Waluyo, Sri (Unknown)
Mayasari, Diana (Unknown)
Rahayu, Ihsanti Dwi (Unknown)
Utama, Winda Trijayanti (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2024

Abstract

Keberadaan UKBM TOGA sangat bermanfaat sebagai upaya pengobatan sendiri atau swamedikasi. Desa Karanganyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi untuk budi daya tanaman TOGA dengan memanfaatkan pekarangan warga namun animo masyarakat masih rendah dan masyarakat masih sedikit yang memahami cara budi daya, manfaat TOGA sebagai swamedikasi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan TOGA sebagai swamedikasi melalui Program CINTA (Curahan Ibu pada Tanaman Obat Keluarga). Manfaat kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK tentang budi daya, asuhan mandiri (asman) TOGA, dan status kesehatan masyarakat di Desa Karanganyar. Sasarannya adalah 30 orang ibu-ibu PKK, solusi yang ditawarkan adalah Program CINTA dengan metode Participatory Impact Monitoring (PIM) dengan kegiatan edukasi kesehatan dan pembentukan kader CINTA. Hasil yang didapatkan, sebelum dilakukan edukasi, pengetahuan ibu-ibu PKK yang rendah sebanyak 22 orang (73%), tinggi sebanyak 8 orang (27%) dan setelah dilakukan edukasi pengetahuan ibu –ibu PKK yang rendah hanya 1 orang (7%) dan tinggi sebanyak 29 orang (97%). Dari hasil analisis McNemar didapatkan perbedaan bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi kesehatan (p=0,001). Kegiatan ini perlu terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan komitmen bersama dari pihak mitra dalam program CINTA dan Desa Karanganyar sebagai desa sehat dan mandiri. The existence of UKBM TOGA is very useful as a self-medication or self-medication effort. Karanganyar Village, Jati Agung District, South Lampung Regency has the potential to cultivate TOGA plants by utilizing residents' yards. However, public interest is still low and few people understand how to cultivate and the benefits of TOGA as self-medication. This service aims to increase community participation in using TOGA as self-medication through the CINTA Program (Mother's Outpouring of Family Medicinal Plants). The benefit of this activity is to increase the knowledge and skills of PKK women regarding cultivation, TOGA self-care (asman) and community health status in Karanganyar Village. The target audience is 30 PKK mothers, the solution offered is the CINTA Program using the Participatory Impact Monitoring (PIM) method with health education activities and the formation of CINTA cadres. The results obtained, before the education was carried out, the knowledge of PKK mothers was low as many as 22 people (73%), high as many as 8 people (27%) and after the education was carried out the knowledge of PKK mothers was low only 1 person (7%) and high as many as 29 people (97%). From the results of McNemar's analysis, a significant difference was found between knowledge before and after health education (p=0.001). This activity needs to continue to be carried out in a sustainable manner and with a joint commitment from partners in the CINTA program and Karanganyar Village as a healthy and independent village.

Copyrights © 2024