Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB AKUT TERHADAP TERJADINYA ATROFI TESTIS TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) Mayasari, Diana; Mardiroharjo, Nanang
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.14 KB) | DOI: 10.22219/sm.v8i1.4095

Abstract

Pengaruh Pemberian Boraks Peroral Sub Akut Terhadap Terjadinya Atrofi Testis Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus strain wistar). Latar Belakang: Penggunaan boraks banyak disalahgunakan pada makanan. Boraks merupakan salah satu bahan toksik bagi organ testis sehingga dapat menyebabkan atrofi testis melalui penghambatan spermatogenesis. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian boraks peroral sub akut terhadap terjadinya atrofi testis tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) dengan mengukur diameter testis, berat testis, dan jumlah tubulus seminiferus perlapangpandang. Metode: Eksperimental, The Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan 24 ekor dibagi 4 kelompok. Kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2,3,dan 4 masing-masing dengan dosis 400 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB selama 28 hari. Dianalisis dengan oneway ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil penelitian dan diskusi: Terdapat perbedaan diameter testis dan jumlah tubulus seminiferus masing-masing dengan sig p=0,020 (p<0,05) dan sig p=0,00 (p<0,05), sedangkan pada berat testis tidak terdapat perbedaan dengan sig p=0,744 (p>0,05). Analisis korelasi diameter testis (p=0,001), (r=-0,613), jumlah tubulus (p=0,000), (r=0,828), kenaikan boraks menyebabkan penurunan diameter testis dan peningkatan jumlah tubulus. Analisis regresi R2 diameter testis= 0,376 dan R2 jumlah tubulus=0,685. Pada penelitian ini pengaruh boraks terlihat pada gambaran mikroskopis dibandingkan makroskopis, hal ini disebabkan oleh waktu paparan boraks yang kurang lama. Kesimpulan: Pemberian boraks peroral sub akut berpengaruh terhadap atrofi testis.Kata Kunci: Ekstrak rimpang temulawak, Staphylococcus aureus, KHM (Kadar Hambat Minimum), KBM (Kadar Bunuh Minimum).
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DERMATITIS KONTAK PADA PETANI Rahmatika, Achisna; Saftarina, Fitria; Anggraini, Dwi Indria; Mayasari, Diana
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.015 KB) | DOI: 10.26630/jk.v11i1.1465

Abstract

About 30% of occupational diseases in farmers are contact dermatitis. Contact dermatitis due to work in the agricultural sector is the main commodity in Lampung Province at 35,82%. Farmers are generally always exposed to chemicals in the form of pesticides and fertilizers which can be irritants and allergens. This research was an observational descriptive using a cross-sectional method with 379 respondents. The research data were taken from interviews, questionnaires, and physical examinations by dermatologists and genitals. Data were analyzed using the chi-square test. Results: 13,5% of farmers experienced contact dermatitis. The analysis results of this study indicate that there is a statistical relationship between contact dermatitis with the use of the following factors, personal protective equipment (p-value=0,000), contact time (p-value=0,000), personal hygiene (p-value=0,000), total types of pesticides (p-value=0,000), and number of types of fertilizer (p-value=0,000). While the factors that were not statistically significant in this study were the relationship between contact dermatitis and length of service (p-value=0,919), atopic history (p-value=0,784), and type of occupation (p-value=0,115). There is a relationship between the following factors such as the use of personal protective equipment, duration of contact, personal hygiene, the number of pesticides, and the number of types of fertilizers with the incidence of contact dermatitis in farmers in the District of Punduh pedada.
Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD dr. H Abdul Moeloek Mutiara, Hanna; Mayasari, Diana; Fattima, Eliza Techa; Saputri, Chyntia
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 1 (2018): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i1.1899

Abstract

Mutu pelayanan rumah sakit sangat penting karena mempengaruhi kepuasan pasien. Mutu pelayanan kesehatan yang baik dapat menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap menurunnya jumlah kunjungan pasien yang akan mempengaruhi profitabilitas fasilitas kesehatan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS pada ruang rawat inap penyakit dalam di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien BPJS yang dirawat di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan jumlah sampel 60 orang menggunakan consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan tangible (0,013), reliability (0,027), responsiveness (0,002), assurance (0,000) dan empathy (0,003) terhadap kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Kesimpulan, terdapat hubungan yang bermakna antara tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Kata Kunci : BPJS, Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan
Gambaran Perilaku Kerja Aman pada Petani Hortikultura Pengguna Pestisida Di Desa Gisting Atas sebagai Faktor Risiko Intoksikasi Pestisida Mayasari, Diana
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1715

Abstract

Petani merupakan kelompok pekerja terbesar di Indonesia dan penggunaan pestisida semakin meningkat. Cara kerja petani dalam penanganan pestisida saat ini masih belum aman dan berisiko bagi kesehatan. Beberapa penelitian dan laporan kasus menemukan adanya hubungan pajanan pestisida dengan berbagai gangguan kesehatan baik akut maupun kronik. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku kerja aman pada petani hortikultura pengguna pestisida cara kerja amanpekerja. Penelitian dilakukan pada September hingga Oktober 2015 di Desa Gisting Atas Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Studi ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel 119 orang petani tanaman hortikultura yang diambil secara consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (73,1%) berusia >40 tahun, 63,9% responden memiliki tingkat pendidikan rendah, 79,8% responden memiliki masa kerja>10 tahun dan 74,8% bekerja 41-84 jam per minggunya. Menurut cara kerja aman yang dilakukan terdapat 98,3% responden yang masih buruk dalam hal penggunaan APD dengan APD yang terbanyak digunakan oleh responden (73,9%) adalah baju lengan panjang dan celana panjang, sedangkan APD yang paling sedikit digunakan adalah slungkup kepala (5 %). Sebagian besar responden (53,8%) memiliki higiene tangan yang baik, namun hanya 3,4% yang langsung mandi setelah bekerja dan 76,5% responden masih tergolong kurang baik dalam higiene pakaian. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya perilaku kerja aman pada petani pengguna pestisida.Kata kunci: alat pelindung diri, cara kerja aman, higiene, pestisida,
Jargon Santri Asrama Ibnu Sina Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang Ardhana, Nanda Rizki; Mayasari, Diana
Journal of Education Research Vol. 2 No. 2 (2021): June 2021
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.948 KB) | DOI: 10.37985/jer.v2i2.48

Abstract

Munculnya variasi bahasa dalam masyarakat berupa jargon merupakan fenomena sosiolinguistik. Santri asrama Ibnu Sina pondok pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang memiliki jargon yang unik mengenai kehidupan pondok pesantren yang hanya dipahami oleh anggota komunitas tersebut. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan wujud jargon, (2) mendeskripsikan fungsi jargon dan (3) mendeskripsikan factor penggunaan jargon dalam interaksi santri di dalam pondok pesantren. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan mengutamakan senior yang menguasai jargon tentang kehidupan dalam pondok pesantren. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, transkrip. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif dengan  klasifikasi data dengan metode padan dan agih, reduksi, membatasi lingkup teori, menarik simpulan. Keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi, pemeriksaan teman sejawat, ekspert jugdmen. Hasil penelitian ditemukan wujud jargon sebagai bentuk kata serapan yang berasal dari Bahasa Arab dan Bahasa Jawa serta Bahasa Indonesia. Fungsi dari jargon tersebut adalah sebagai identitas sosial dan untuk memudahkan komunikasi dalam menyampaikan sebuah kosata agar tidak terjadi kesulitan dalam menyampaikan sebuah kosakata. Sedangkan factor yang mempengaruhi penggunaan jargon tersebut adalah bahwa komunitas santri memiliki prestise, image dan citra yang lebih baik ketika menguasai berbagai kosakata para santri tersebut
Strategi Pengembangan Kawasan Pesisir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Asti, Andi Fajar; Mayasari, Diana
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v9i1.11796

Abstract

Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi di sektor perikanan yaitu perikanan tangkap, pengelolaan produk, dan pembudidayaan, sektor pariwisata dan pelabuhan. Pengembangan potensi tersebut belum dapat menyejahterakan para nelayan karena harga jual hasil perikanan masih rendah dan masyarakat belum memiliki pemahaman yang cukup untuk budi daya ikan dan memasarkan hasil tangkapan. Tujuan dari penelitian adalah mengindentifikasi potensi sumber daya pada kawasan pesisir dan merumuskan strategi pengembangan potensi sumber daya di kawasan pesisir Kabupaten Tanah Laut. Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif  dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan potensi kawasan pesisir, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan pesisir di Kabupaten Tanah Laut. Data diperoleh langsung dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tanah Laut, nelayan, atau masyarakat tinggal di kawasan pesisir. Strategi pengembangan kawasan pesisir dilakukan dengan menganalisis potensi terhadap kegiatan nelayan sehari-hari yaitu menangkap ikan yang ditangkap dan permasalahannya di lapangan. Analisis tersebut untuk mencari solusi untuk mengembangkan produk olahan sehingga bernilai jual lebih tinggi. Sementara itu, pemerintah daerah berkontribusi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakehoulder) untuk mengembangkan pariwisata, fasilitas sarana prasarana, dan pelabuhan yang mendukung kegiatan transaksi jual beli. Pemerintah memberikan penyuluhan atau pelatihan kepada masyarakat nelayan secara berkelanjutan. Produk yang berkualitas dapat diolah dan dijual sehingga dapat mendukung perekomonian masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan program lain yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya manusia di wilayah pesisir Kabupaten Tanah Laut. Tittle: Coastal Areas Development Strategy in The Tanah Laut Regency, South  Kalimantan Province Tanah Laut Regency possesses substantial potential in the fisheries sector, including capture fisheries, product management, cultivation, tourism, and port activities. However, the livelihoods of fishermen have not significantly improved due to low selling prices and a lack of understanding in fish cultivation and marketing. This research aims to address these challenges by identifying untapped resources in the coastal area and formulating comprehensive strategies for their development. The study utilizes descriptive methods and a qualitative approach, analyzing factors that hinder potential and tailoring strategies to Tanah Laut Regency. Data were collected from the Department of Fisheries and Marine Affairs, fishermen, coastal residents, and online sources. The development strategy involves analyzing daily fishing activities, fish species production, and field-related challenges to enhance the economic prospects of the region. The local government plays a crucial role in facilitating community and stakeholder involvement, supporting tourism, improving infrastructure, and establishing trading ports. Ongoing counseling and training initiatives are provided to empower fishermen with skills and knowledge. The processing and sale of high-quality fishery products have the potential to boost the local economy. Future plans include supplementary programs to improve the environment and develop human resources in the coastal area, fostering sustainable growth and prosperity. By unlocking the region’s potential through holistic measures, Tanah Laut Regency can thrive.
PENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA PASIEN HERPES ZOSTER OFTALMIKA MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA Ago, Muhammad Bagus Nitei; Mayasari, Diana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 5 (2024): Volume 11 Nomor 5
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i5.14017

Abstract

Herpes zoster adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi infeksi laten virus varisela zoster (VVZ). Herpes zoster oftalmikus (HZO) terjadi pada 10-20% dari kasus herpes zoster. Penanganan secara holistik menggunakan pendekatan kedokteran keluarga diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan mengutamakan patient-centered dan community-oriented. Studi yang dilakukan adalah Case Report. Data primer diperoleh melalui alloanamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir penelitian dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Pasien usia 52 tahun datang dengan keluhan utama muncul bintil berisi cairan disertai bercak kemerahan yang terasa nyeri pada dahi kanan, area sekitar mata kanan dan ujung hidung sejak 3 hari yang lalu. Lepuh timbul berkelompok berisi cairan jernih. Secara klinis pasien didagnosis herpes zoster oftalmika. Faktor risiko internal berupa kurangnya pengetahuan terkait penyakit dan riwayat menderita varisela zoster. Faktor risiko eksternal berupa Pasien sering lembur kerja, keluarga kurang menjaga kebersihan rumah. Dilakukan intervensi medikamentosa dan non-medikamentosa pada pasien dan keluarga dengan edukasi dalam 3 kali kunjungan. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit dan adanya perubahan perilaku pada pasien.
PENATALAKSANAAN ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, SINDROM METABOLIK, DAN HIPERURISEMIA PADA PASIEN GERIATRI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN MINIMAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA: LAPORAN KASUS Harsa, Shenia Verinda; Rahmah, Clarisa; Mayasari, Diana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.11767

Abstract

Abstrak: Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, dan Hiperurisemia pada Pasien Geriatri dengan Tingkat Pengetahuan Minimal melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga: Laporan Kasus. Penyakit kardiovaskuler dan gangguan metabolik adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia karena adaya proses degeneratif. Angina pektoris tidak stabil (APTS) ditandai dengan rasa tidak nyaman pada dada akibat adanya iskemia miokardium. Salah satu faktor risiko APTS adalah sindrom metabolik. Penyakit degeneratif lainnya adalah hiperurisemia. Studi ini merupakan laporan kasus pada pasien wanita berusia 60 tahun yang telah terdiagnosis angina pektoris dalam satu tahun terakhir dan datang dengan keluhan nyeri dada sisi kiri yang semakin memberat dalam satu bulan terakhir. Pasien juga memiliki riwayat sindrom metabolik dan hiperurisemia yang tidak terkontrol. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kunjungan ke rumah untuk menilai lingkungan fisik. Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dideritanya kurang, ketidakpatuhan pengobatan, serta pola diet yang tidak baik. Setelah dilakukan intervensi, didapatkan perbaikan tekanan darah, kadar glukosa darah, kolesterol, dan asam urat serta peningkatan skor pengetahuan pasien dan keluarga masing-masing sebanyak 40 dan 36 poin. 
PENATALAKSANAAN HOLISTIK KUSTA DENGAN NEUROPATI DAN HIPERTENSI PADA KEPALA KELUARGA MELALUI PRINSIP PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA: LAPORAN KASUS Nareswari, Prasnya Jatu; Mayasari, Diana
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.12890

Abstract

Abstrak: Penatalaksanaan Holistik Kusta Dengan Neuropati Dan Hipertensi Pada Kepala Keluarga Melalui Prinsip Pendekatan Kedokteran Keluarga : Laporan Kasus. Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit tropis yang terabaiakan yang masih banyak di dunia khususnya di Indonesia. Distribusi penyakit kusta di Indonesia pada tahun 2000 telah mencapai status eliminasi kusta, namun pada tahun 2021, terdaftar 136 kasus kusta di Provinsi Lampung. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan global yang mengalami peningkatan angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan. Studi ini merupakan laporan kasus mengenai Tn. S, berusia 49 tahun datang ke Puskesmas Sukaraja dengan keluhan bercak kemerahan pada tangan dan kaki serta mati rasa pada kaki sejak 8 bulan yang lalu. Pasien juga merasakan kulit menebal, kering, serta nyeri dan lemah saat berjalan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 154/91 mmHg, Suhu: 39,0 OC, cauliflower ear, atrofi otot ekstremitas di sertai anestesi dan lesi multiple, serta pembesaran nervus peroneus communis dan tibialis posterior. Pasien memiliki pola makan tinggi garam, riwayat konsumsi obat antihipertensi tidak teratur, serta kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga terkait penyakit serta pengobatan pasien. Telah dilakuakn penatalaksanaan secara holistik pada pasien sehingga didapatkan peningkatkan pengetahuan serta merubah sikap dan perilaku pasien. Peran dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam perawatan dan pengobatan pasien.
Penatalaksanaan Holistik Pada Anak Usia 9 Tahun Dengan Tonsilitis Kronis Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Djuardi, Attisya Milenty Putri; Mayasari, Diana
Medula Vol 13 No 7 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i7.876

Abstract

Tonsillitis can occur at any age, especially in children. Tonsillitis has become one of the causes of decreased academic achievement and absenteeism from school. Patients with tonsillitis are also patients who often come to the practice of ear, nose, throat, head and neck surgeons (ENT-KL), pediatricians, and other health care facilities. This case report describes a 9 year old child who complained of fever accompanied by cold, cough, pain of swallowing, bad breath, and snoring. Patients often experience this complaints at least once every two months. Local status examination revealed a hyperemic pharynx, enlarged T3-T2 tonsils, widened crypts (+/+), detritus (+/+), and an uneven surface. The management provided is in the form of medical and non-medical therapy as a holistic intervention with a family medicine approach. The aim of this article is to identify risk factors, clinical problems, and management using a patient centered and family approach. This study is a case report. Primary data was obtained through history taking, physical examination and home visits.. As a result of this study, the patient was diagnosed with chronic tonsillitis. Internal risk aspects that influence the patient's condition include the patient's age, patient’s knowledge, patient’s lifestyle, dental and oral hygiene, and poor diet. External risk aspects that influence the patient's condition include a lack of family supervision regarding the patient's snack consumption, and slow decision making regarding follow-up actions based on patient complaints, the patient's family does not know enough about patient’s disease. Furthermore, holistic management has been carried out for patients and families through colored poster intervention media in the form of information about diseases, triggers and complications.