Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemanfaatan Kulit Labu (Cucurbita Moschata Durch) Sebagai Minuman Herbal Pada Masyarakat Desa Negeri Katon-Provinsi Lampung Asep Sukohar; Andi Nafisah Tendri Adjeng; Nur Fitriana Muhammad Ali; Zulpakor Oktoba; Endah Ambarwati; Ihsanti Dwi Rahayu; Afriyani Afriyani; Ramadhan Triyandi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1420.645 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.101

Abstract

Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh akibat efek radikal bebas yang menyebabkan menurunnya sistem imun, kanker, dan penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung. Salah satu sumber antioksidan alami adalah kulit Labu (Cucurbita moschata Durch) namun pemanfaatannya belum optimal dan masih sering dianggap limbah. Daerah yang banyak membudidayakan tanaman Labu adalah Desa Negeri Katon Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemanfaatan limbah kulit Labu belum optimal dikarenakan masyarakat tersebut belum memahami kandungan serta manfaat yang bisa diperoleh dari kulit Labu. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan kulit Labu sebagai sumber antioksidan adalah dengan memanfaatkannya menjadi produk sediaan teh. Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Binaan (PKMDB) ini masyarakat dibimbing untuk meningkatkan pemanfaatan kulit Labu berupa pengetahuan dasar mengenai manfaat kulit labu sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas, penyiapan bahan baku sampel kulit Labu. Pelaksanaan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode berupa memberi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), Pemberian questionare untuk mengukur efektifitas pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan (pre dan post-test). Setelah pemberian materi dan pendampingan pembuatan sediaan teh Kulit Labu hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan warga meningkat saat kembali mengisi kuesioner yang sama dan berbeda cukup besar dibandingkan sebelumnya. Sehingga melalui adaanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Pengabdian Masyarakat Di Desa Negeri Katon Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran mampu menambah wawasan dan memberi kontribusi mengenai manfaat dan pemanfaatan kulit Labu (Cucurbita moschata Durch).
Pengetahuan dan Persepsi Apoteker Terhadap Penggunaan Obat Off-Label di Indonesia: Pharmacist's Knowledge and Perception of Off-Label Drugs Use in Indonesia Dwi Aulia Ramdini; Sarmoko; Ihsanti Dwi Rahayu; Muhammad Iqbal; Ramadhan Triyandi; Dika Pramita Destiani
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 01 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.807 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i01.2219

Abstract

Off-label drugs are generally used in clinical practice but require close monitoring by health workers, especially pharmacists. Pharmacists need knowledge regarding the potential benefits and dangers of off-label medications to ensure the safety of drug users. This study aims to determine pharmacists' knowledge and perceptions of using off-label drugs in Indonesia. The study design used in this study was a cross-sectional study with an analytic observational approach using off-label drug-related questionnaires conducted online. Results of this study a total of 174 pharmacist respondents filled out a complete questionnaire with the result that 86% of the respondents had good knowledge regarding off-label drugs, and the rest were classified as poor (14%). Pharmacist respondents said they focused on safety (96.55%), efficacy (86.55%), medication history (72.99%), cost efficiency (61.49%), and also the target population (32.76%) in the use of off-label drugs. Based on factor analysis, the experience of preparing off-label drugs was significantly related to respondents' knowledge (p=0.041). In contrast, the factors of gender (p=0.777), age (p=0.677), last education (p=0.801), and years of service (p=0.541) there is no significant relationship. Conclusions of this study is The majority of pharmacist respondents in this study had good knowledge regarding the use of off-label drugs and agreed that pharmacists play an important role in monitoring the side effects of off-label use. In addition, almost all pharmacist respondents perceived that drug safety was the dominant factor for the consideration of off-label drug use. ABSTRAK Obat off-label umumnya digunakan dalam praktik klinis, namun dalam penggunaannya diperlukan pemantauan yang ketat oleh tenaga kesehatan, khususnya oleh apoteker. Pengetahuan terkait manfaat dan bahaya obat off-label diperlukan apoteker dalam menjamin keamanan dan keselamatan penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap penggunaan obat off-label di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan pendekatan observasional analitik melalui penggunaan kuesioner terkait obat off-label yang dilakukan secara online. Hasil penelitian sebanyak 174 responden apoteker terdapat 86% responden memiliki pengetahuan yang baik terkait obat off-label, dan sebagian lainnya tergolong kurang baik (14%). Responden apoteker menyatakan memiliki fokus terhadap faktor keamanan (96,55%), kemanjuran (86,55%), riwayat pengobatan (72,99%), efisiensi biaya (61,49%), dan target populasi (32,76%) dalam penggunaan obat off-label. Berdasarkan analisis faktor, pengalaman menyiapkan obat off-label berhubungan signifikan terhadap pengetahuan responden (p=0,041), sedangkan faktor jenis kelamin (p=0,777), umur (p=0,677), pendidikan terakhir (p=0,801), dan masa kerja (p=0,541) tidak terdapat hubungan signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah mayoritas responden apoteker memiliki pengetahuan yang baik terkait penggunaan obat off-label dan menyetujui bahwa apoteker berperan penting dalam monitoring efek samping penggunaan off label. Selain itu, hampir keseluruhan responden apoteker memiliki persepsi dimana faktor pertimbangan penggunaan obat off-label yang dominan adalah faktor terkait keamanan obat.
Aktivitas Antioksidan Pada Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Dan Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum) Fadila, Riska Intan; Iqbal, Muhammad; Triyandi, Ramadhan; Rahayu, Ihsanti Dwi
Medula Vol 14 No 4 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) or Javanese turmeric is one of the medicine plants from Indonesia, which contains curcuminoid and xanthorrhizol. These compounds have large biological activity, such as antioxidant capacity. The location of this plant grows, affects the variance of the active compound which causes the changes in its activity. This study aims to evaluate antioxidant capacity, total phenolic, and total flavonoid content (TPC and TFC) of the sample collected from different markets, and to classify the samples into different culsters with chemometric techniques. The antioxidant capacity is determined by using DPPH radical scavenging assay. Red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) is a spice plant as well as a plant that functions as a raw material for medicines. In the health sector, red ginger contains compounds that are antioxidants, one of which is phenol compounds. The phenolic compounds present in the red ginger rhizome have the potential to prevent hemolysis and inhibit free radical oxidation reactions in the body. Red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) is a spice plant as well as a plant that functions as a raw material for medicines. In the health sector, red ginger contains compounds that are antioxidants, one of which is phenolic compounds. The phenolic compounds in red ginger rhizomes have the potential to prevent hemolysis and inhibit the process of free radical oxidation in the body. The phenolic compounds in red ginger rhizomes have the potential to prevent hemolysis and inhibit the process of free radical oxidation in the body. Apart from that, red ginger rhizome contains gingerol which has antioxidant, antibacterial, anti-inflammatory, anticarcinogenic, antimutagenic and antitumor activity.
Potensi Tanaman Obat pada Penyakit Diabetes Melitus Dan Komplikasinya: Artikel Review Elisabeth Elva Monika; Triyandi, Ramadhan; Afriyani, Afriyani; Rahayu, Ihsanti Dwi; Iqbal, Muhammad
Medula Vol 14 No 4 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i4.1073

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia, yang dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Dalam rangka pencegahan dan pengobatannya, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman obat dan kandungannya yang mempunyai efek terhadap pasien diabetes melitus, menganalisis dampak penggunaannya, dan memastikan tanaman mampu mengobati komplikasi diabetes melitus. Dalam tulisan ini, metode yang digunakan adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi temuan relevan tanaman obat diabetes melitus dari artikel, memanfaatkan mesin pencari Google dan Google Scholar dengan kriteria inklusi meliputi artikel penelitian yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013 - 2023), full-text. artikel penelitian yang mudah diunduh, dan artikel ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Hasil literatur ini menunjukkan bahwa beberapa tanaman obat seperti Bawang Putih ( Allium sativum ), Teh Hijau ( Camellia Sinensis ), Daun Kelor ( Moringa Oleifera ), Daun Sirsak ( Annona muricata ), Jahe ( Zingiber officinale ), dan Kumis Kucing ( Orthosiphon stamineus Benth.) ditemukan mengandung berbagai senyawa bioaktif dengan efek positif dalam menurunkan kadar gula darah, melindungi organ yang berhubungan dengan diabetes, dan mengurangi risiko komplikasi. Temuan ini memberikan landasan yang kuat bagi pengembangan terapi herbal sebagai pendekatan alternatif atau komplementer dalam pengobatan diabetes melitus.
APLIKASI PENGEMBANGAN METODE SELEKSI KUALITAS KACANG KULIT OVEN DENGAN CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK (CNN) Ismail, Taufik; Rahayu, Ihsanti Dwi; Supatman, Mr.
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v12i3.4874

Abstract

Abstrak. Salah satu makanan camilan yang banyak diminati masyarakat hingga saat ini adalah kacang kulit oven. Kacang kulit oven yang telah beredar luas di masyarakat, seringkali menemui permasalahan khususnya pada penentuan kualitas produk. Hal ini sering kita jumpai adalah banyak kacang kulit oven yang terlihat baik dari segi tampilan kulit luarnya akan tetapi apabila kacang kulit dibuka, ternyata kacang kulit tersebut memiliki kualitas biji kacang yang jelek serta rasa yang tidak enak ketika dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode seleksi kualitas kacang kulit oven dengan penggunaan convolutional neural network. Penelitian dimulai dengan proses akuisisi data dengan menggunakan kamera, pemberian label kacang baik dan kacang jelek, penyusunan dataset pada proses pelatihan dan pengujian, dan perancangan arsitektur convolutional neural network. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pengujian perangkat lunak untuk seleksi kualitas kacang kulit oven dengan metode ini mencapai 65.42%.
Pemberdayaan Ibu-Ibu Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Program CINTA (Curahan Ibu pada Tanaman Obat Keluarga) Saftarina, Fitria; Carolia, Novita; Waluyo, Sri; Mayasari, Diana; Rahayu, Ihsanti Dwi; Utama, Winda Trijayanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i4.1014

Abstract

Keberadaan UKBM TOGA sangat bermanfaat sebagai upaya pengobatan sendiri atau swamedikasi. Desa Karanganyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi untuk budi daya tanaman TOGA dengan memanfaatkan pekarangan warga namun animo masyarakat masih rendah dan masyarakat masih sedikit yang memahami cara budi daya, manfaat TOGA sebagai swamedikasi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan TOGA sebagai swamedikasi melalui Program CINTA (Curahan Ibu pada Tanaman Obat Keluarga). Manfaat kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK tentang budi daya, asuhan mandiri (asman) TOGA, dan status kesehatan masyarakat di Desa Karanganyar. Sasarannya adalah 30 orang ibu-ibu PKK, solusi yang ditawarkan adalah Program CINTA dengan metode Participatory Impact Monitoring (PIM) dengan kegiatan edukasi kesehatan dan pembentukan kader CINTA. Hasil yang didapatkan, sebelum dilakukan edukasi, pengetahuan ibu-ibu PKK yang rendah sebanyak 22 orang (73%), tinggi sebanyak 8 orang (27%) dan setelah dilakukan edukasi pengetahuan ibu –ibu PKK yang rendah hanya 1 orang (7%) dan tinggi sebanyak 29 orang (97%). Dari hasil analisis McNemar didapatkan perbedaan bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi kesehatan (p=0,001). Kegiatan ini perlu terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan komitmen bersama dari pihak mitra dalam program CINTA dan Desa Karanganyar sebagai desa sehat dan mandiri. The existence of UKBM TOGA is very useful as a self-medication or self-medication effort. Karanganyar Village, Jati Agung District, South Lampung Regency has the potential to cultivate TOGA plants by utilizing residents' yards. However, public interest is still low and few people understand how to cultivate and the benefits of TOGA as self-medication. This service aims to increase community participation in using TOGA as self-medication through the CINTA Program (Mother's Outpouring of Family Medicinal Plants). The benefit of this activity is to increase the knowledge and skills of PKK women regarding cultivation, TOGA self-care (asman) and community health status in Karanganyar Village. The target audience is 30 PKK mothers, the solution offered is the CINTA Program using the Participatory Impact Monitoring (PIM) method with health education activities and the formation of CINTA cadres. The results obtained, before the education was carried out, the knowledge of PKK mothers was low as many as 22 people (73%), high as many as 8 people (27%) and after the education was carried out the knowledge of PKK mothers was low only 1 person (7%) and high as many as 29 people (97%). From the results of McNemar's analysis, a significant difference was found between knowledge before and after health education (p=0.001). This activity needs to continue to be carried out in a sustainable manner and with a joint commitment from partners in the CINTA program and Karanganyar Village as a healthy and independent village.
Diversifikasi Makanan Gizi Seimbang Dari Hasil Pertanian Desa Sukabanjar, Pesawaran sebagai Pangan Pencegah Stunting Auli, Wini Nur; Simanullang, Gayatri; Nasution, Syahrizal; Rahayu, Ihsanti Dwi; Ulandari, Atri Sri
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2024): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v3i4.1244

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan berkurangnya laju pertumbuhan dan diakibatkan oleh ketidakseimbangan gizi. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu melakukan pemberdayaan pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting serta pelatihan pembuatan produk nugget dan yoghurt sebagai sumber protein. Pengabdian ini dilaksanakan pada 22 Agustus 2024. Tahapan pengabdian dilaksanakan melalui optimasi dan trial produk, pengerjaan pre-test, penyampaian materi, pelatihan pembuatan produk, serta pengerjaan post-test dan evaluasi. Pengabdian ini menghasilkan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait stunting serta keterampilan terkait pembuatan produk nugget dan yoghurt. Pengetahuan masyarakat meningkat meliputi penyebab utama, dampak jangka panjang, kandungan gizi penting, dan contoh pangan terkait stunting. Kegiatan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan penting untuk dilaksanakan di berbagai desa dengan memanfaatkan potensi lokal.
Uji Efektivitas Antioksidan Body Lotion Ekstrak Kulit Kopi Dan Biji Pepaya Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Wardhani, Oktiva Risma; Daffa, Meysha Nur; Firdayanti, Ratri Mawas; Andrifianie, Femmy; Iqbal, Muhammad; Rahayu, Ihsanti Dwi; Pardilawati, Citra Yuliyanda
Sains Medisina Vol 3 No 3 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i3.603

Abstract

Banyaknya hasil perkebunan kopi dan pepaya yang ada di Provinsi Lampung membuat banyaknya limbah yang dihasilkan seperti kulit kopi dan biji pepaya, namun hal ini belum dimanfaatkan secara optimal dan umumnya hanya dijadikan pupuk atau pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antioksidan dari body lotion yang diformulasi menggunakan ekstrak etanol kulit kopi dan biji pepaya sebagai upaya pemanfaatan limbah. Kulit kopi dan biji pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder seperti polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium, dengan proses ekstraksi metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tanin pada kedua ekstrak. Evaluasi terhadap body lotion yang dihasilkan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, serta diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa body lotion memiliki nilai IC50 sebesar 142,067 ppm, yang termasuk dalam kategori aktivitas antioksidan sedang. Penelitian ini menegaskan potensi pemanfaatan limbah kulit kopi dan biji pepaya dalam produk kosmetik yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kulit tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan limbah.
POTENSI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DAN ANTIKANKER DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN ALPUKAT DAN DAUN PEPAYA: NARRATIVE REVIEW Rahayu, Ihsanti Dwi; Aliya, Fariha Ais; Al Hanif, Jazaul Fariha
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i1.1331

Abstract

Avocado leaves and papaya leaves have been empirically widely used by Indonesian people as traditional medicine with various benefits. The discovery and development of new drugs that lead to the use of medicinal plants have triggered the need for accurate and reliable information, especially related to avocado leaves and papaya leaves in the treatment of cancer and inflammation. The purpose of writing this article is to determine the potential of avocado leaves and papaya leaves, both in the form of extracts and fractions, for anti-inflammatory and anticancer activities collected in narrative review articles. The search for articles as reference materials for writing was carried out by combining keywords and boolean operators (AND, OR) typed on article database sites such as Google Scholar, PubMed, and Researchgate. There are inclusion criteria in the search for articles, namely relevant articles in journals that have been published in 2015 to 2024, articles available in full-text in Indonesian or English, and obtained from experimental study research designs. Based on the results of the journal article selection, 23 journal articles were obtained that met the inclusion criteria for the review process. The results of the review of 23 articles show that avocado leaves and papaya leaves have been scientifically proven to have pharmacological activity as anti-inflammatory and anticancer both in the form of extracts and fractions. The content of secondary metabolite compounds that are suspected to be responsible for the production of anti-inflammatory and anticancer activities in avocado leaves and papaya leaves are flavonoid compounds.
Pengaruh Pemilihan Pelarut Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Teh Hijau(Camellia sinensis) Menggunakan Metode Ekstraksi Maserasi Pasaribu, Risma Kristina Uli; Iqbal, Muhammad; Rahayu, Ihsanti Dwi; Afriyani; Triyandi, Ramadhan
Sains Medisina Vol 3 No 5 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i5.734

Abstract

Teh hijau (Camellia sinensis) mengandung beragam senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, dan alkaloid yang memiliki manfaat farmakologis. Ekstraksi senyawa-senyawa ini dapat dilakukan dengan metode maserasi, yang efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini adalah studi literatur yang bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemilihan pelarut terhadap rendemen ekstrak daun teh menggunakan metode maserasi. Data dikumpulkan dari 10 artikel ilmiah yang relevan yang diterbitkan antara tahun 2015 dan 2025. Kriteria inklusi meliputi artikel penelitian asli yang menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi daun teh, memuat data rendemen ekstrak, dan ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang tidak menggunakan metode maserasi, tidak menyajikan data rendemen, atau diterbitkan di luar rentang tahun yang ditentukan, serta artikel non-ilmiah seperti ulasan umum atau laporan berita, dieksklusi dari penelitian ini. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa pelarut dengan polaritas tinggi, seperti etanol 96% dan aquadest, menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih tinggi dibandingkan pelarut non-polar seperti kloroform dan n-heksan. Etanol 96% memberikan rendemen tertinggi sebesar 37,87%, sementara kloroform hanya menghasilkan 3,58%. Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan pelarut yang tepat sangat penting untuk efisiensi ekstraksi dan kualitas ekstrak yang dihasilkan. Penelitian ini menyoroti pentingnya polaritas pelarut dalam proses maserasi untuk mengoptimalkan perolehan senyawa bioaktif dari daun teh.