Secara empiris Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb.) telah digunakan oleh masyarakat lokal Kalimantan karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beberapa penelitian telah menunjukkan potensi aktivitas farmakalogis bajakah kalalawit dimulai dari bagian batang, akar dan lainnya. Namun, apabila tidak digunakan dengan tepat maka berpotensi dapat membahayakan penggunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aspek toksikologi konsumsi ekstrak air daun bajakah kalalawit melalui gambaran histopatologi organ hati dan ginjal. Ekstraksi daun bajakah kalalawit menggunakan metode refluks dengan pelarut air dan uji histopatologi menggunakan pengamatan mikroskopis histologi pada organ hati dan ginjal mencit jantan (Mus musculus) melalui pemberian dosis ekstrak air daun bajakah kalalawit sebanyak 52,5 mg/KgBB, 105 mg/KgBB, dan 210 mg/KgBB selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air daun bajakah kalalawit selama 30 hari dapat menimbulkan terjadinya degenerasi sel dan nekrosis sel pada organ hati maupun ginjal mencit. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak air daun bajakah kalalawit dengan dosis 52,5 mg/KgBB, 105 mg/KgBB dan 210 mg/KgBB dapat menyebabkan perubahan histologi pada organ hati dan ginjal. Kata Kunci: Histologi, Ekstrak, Toksikologi, Mikroskopis, Nekrosis   Empirically, Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb.) has been used by local Kalimantan communities because it is believed to cure various diseases. Several studies have shown the potential pharmacalogical activity of bajakah kalalawit starting from the stem, root and other parts. However, if not used properly, it can potentially harm the user.. The purpose of this study was to determine the toxicology aspects of consumption of bajakah kalalawit leaf water extract through histopathological images of liver and kidney organs. Extraction of bajakah kalalawit leaves using reflux method with water solvent and histopathology test using microscopic observation of liver and kidney histology of male mice (Mus musculus) which were treated with doses of bajakah kalalawit leaf water extract 52.5 mg/KgBW, 105 mg/KgBW, and 210 mg/KgBW for 30 days.  The results showed that the administration of bajakah kalalawit leaf water extract for 30 days can cause cell degeneration and cell necrosis in the liver and kidney organs of mice. It can be concluded that the administration of bajakah kalalawit leaf water extract at doses of 52.5 mg/KgBW, 105 mg/KgBW, and 210 mg/KgBW may contribute to histologic changes in the liver and kidney.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024