Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki perbedaan baik secara fisiknya, intelektual, sosial, mental serta emosional dalam perkembangan dan pertumbuhannya dibandingkan dengan anak yang lain. Dalam menjadi shadow teacher untuk Anak inisial K dan inisial J, penulis mengobservasi perilaku anak dan menemukan adanya perilaku seperti tantrum, berlari di kelas dan tidak fokus. Selain itu guru CH masih kurang pemahaman terkait ABK dan penanganan ketika tantrum di kelas Adanya permasalahan tersebut membuat penulis merancang program psikoedukasi untuk guru dan terapi untuk ABK. Hasil dari program psikoedukasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru terkait ABK dilihat hasil pre-test yaitu dengan skor 80 dan hasil post-test dengan skor 100. Hasil dari program terapi menunjukkan kurang efektif dilihat dari hasil SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire). Pada anak inisial K terdapat penurunan pada aspek hiperaktivitas. Namun pada aspek, masalah perilaku, emosional, dan masalah teman sebaya mengalami peningkatan dan aspek prososial tidak mengalami peningkatan atau penurunan setelah dilakukannya intervensi terapi. Pada anak inisial J terdapat penurunun pada aspek hiperaktivitas dan masalah perilaku namun tidak terdapat peningkatan atau penurunan pada aspek emosional, masalah teman sebaya dan prososial setelah intervensi terapi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024