Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Hubungan Self-compassion dengan Infertility-related stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas Assrid Assrid; Diah Widiawati Retnoningtias; I Rai Hardika
Jurnal Online Psikogenesis Vol 9, No 2 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v9i2.2135

Abstract

Keluarga bahagia berkaitan erat dengan masalah keturunan, namun tidak semua pasangan suami istri dapat memiliki keturunan dengan mudah karena kondisi infertilitas. Infertilitas bukan hanya berpengaruh pada pernikahan tetapi juga dapat menyebabkan psychological crisis berupa stres yang disebut infertility-related stress. Oleh karena ini perlu suatu tindakan dari diri sendiri untuk mengatasi stresor infertilitas. Self-compassion merupakan bentuk kemampuan individu dalam mengatasi stres dengan cara lebih adaptif. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan self-compassion dengan infertility-related stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas di Bali.  Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan tipe korelasional. Jumlah partisipan penelitian ini sebanyak 119 orang yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran infertility-related stress dengan alat ukur yang diadaptasi dari Copenhagen Multi-Centre Psychosocial Infertility-Fertility Problem Stress Scale (COMPI-FPSS). Pengukuran self-compassion dengan Self Compassion Scale (SCS) yang sebelumnya sudah diadaptasi. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dengan infertility-related stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas di Bali. Pada penelitian ini didapatkan bahwa self-judgment, isolation, dan over-identification memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan infertility-related stress
Menurunkan Infertility-Related Stres dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) Diah Widiawati Retnoningtias; I Rai Hardika
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol13.iss1.art6

Abstract

Previous research has found that women with infertility feel sad, anxious, and stressed when undergoing medical interventions to have children. The purpose of this study was to see the effect of mindfulness based stress reduction(MBSR) in reducing infertility stress. This research was conducted with an experimental method. This study consisted of five (5) participants as the experiment group and five (5) participants as the control group, which were selected by purposive sampling technique. The characteristics of the research partcipants were married women for at least one (1) year and experienced infertility. The results showed that there was no significant difference between the posttest scores and the pretest scores in the experimental group. The results also showed that there was no significant difference between the posttest infertility stress scores of the experimental group and the control group posttest scores.
Pentingnya Perencanaan Karier Terhadap Pengambilan Keputusan Karier Maria Ni Komang Ayu; I Gde Dhika Widarnandana; Diah Widiawati Retnoningtias
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 11, No 3 (2022): Volume 11, Issue 3, September 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v11i3.7021

Abstract

The results of previous studies have shown that career planning has proven effective in improving career decision-making in vocational, junior high, and age students, but there has been no research that examines the relationship between career planning and career decision making in high school students. This study aims to determine the relationship between career planning and career decision making for high school students. The type of research used is quantitative research. The study population is students of class XII and aged from 17-19 years. The sampling technique used is a sampling quota with a total sample of 170 high school students. Data collection uses online media (google form) because the research was conducted during the Covid-19 pandemic. The career decision-making gauge consists of three aspects and 20 items with reliability is 0.974. The career planning measuring instrument consists of five aspects and 55 items with reliability is 0.938. Data analysis was performed with Pearson Correlation. The results of this study show that there is a strong and positive correlation between career planning and career decision making with the influence of career planning of 43.3%. That is, when students have good career planning, they will be able to make career decisions well. The results of this study can be a reference for the school to equip students with career planning programs, as well as a reference for students to prepare themselves with various information related to career planning. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perencanaan karir terbukti efektif meningkatkan pengambilan keputusan karir pada siswa SMK, SMP, dan usia pencari kerja, namun belum ada penelitian yang mengkaji hubungan antara perencanaan karir dan pengambilan keputusan karir pada siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perencanaan karier dengan pengambilan keputusan karir siswa SMA. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XII dan berusia dari 17-19 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah kuota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 170 orang siswa SMA. Pengumpulan data menggunakan media online (google form) karena penelitian dilakukan selama masa pandemi Covid-19. Alat ukur pengambilan keputusan karir terdiri dari tiga aspek dan 20 item dengan reliabilitas adalah 0,974. Alat ukur perencanaan karier terdiri dari lima aspek dan 55 item dengan reliabilitas adalah 0,938. Analisa data dilakukan dengan Pearson Correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan positif antara perencanaan karier dengan pengambilan keputusan karier dengan pengaruh dari perencanaan karier sebesar 43.3%. Artinya, ketika siswa memiliki perencanaan karir yang baik, maka akan dapat mengambil keputusan karir dengan baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi pihak sekolah untuk membekali siswa dengan program perencanaan karir, serta menjadi rujukan bagi siswa untuk mempersiapkan diri nya dengan berbagai informasi yang berkaitan dengan perencanaan karir.
HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN INFERTILITY-RELATED STRESS PADA WANITA I Made Ari Nugraha Saputra; Diah Widiawati Retnoningtias; I Rai Hardika
Journal of Psychological Science and Profession Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.342 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v5i3.29985

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara resiliensi dengan infertility-related stress. Resiliensi adalah kualitas diri individu untuk bangkit atau bertahan dalam situasi sulit, sedangkan infertility-related stress atau stres infertilitas adalah stres yang muncul sebagai akibat dari infertilitas yang dialami. Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode uji korelasional. Partisipan dalam penelitian ini adalah wanita yang mengalami infertilitas dan bertempat tinggal di Bali (n = 119) yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel resiliensi adalah Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), sedangkan untuk mengukur variabel infertility-related stress menggunakan Copenhagen Multi Central Psychosocial Infertility-Fertility Problem Stress Scale (COMPI-FPSS). Kedua alat ukur tersebut telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, masing-masing memiliki nilai reliabilitas sebesar .923 untuk CD-RISC dan .938 untuk COMPI-FPSS. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara resiliensi dengan infertility-related stress dengan nilai signifikansi .012 (p < .05) dengan koefisien korelasi menunjukkan arah hubungan negatif dan kekuatan hubungan yang lemah (-.229). Hasil tersebut memiliki arti bahwa makin tinggi tingkat resiliensi yang dimiliki, maka makin rendah tingkat stres infertilitas yang dirasakan dan begitu pula sebaliknya.
Rancangan Screening Anak Berkebutuhan Khusus Pada Insan Mandiri Homeschooling Ni Wayan Ari Ayu Astiti Ni Wayan Ari Ayu Astiti; Wiriana Wiriana; Diah Widiawati Retnoningtias
Syntax Idea Vol 4 No 11 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i11.2022

Abstract

Perbedaan yang dimiliki antara Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan anak pada umumnya terlihat dari perbedaan fisik, intelektual, emosional, mental, dan social. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat screening anak berkebutuhan khusus sebagai upaya mengenali apakah seorang anak memiliki kebutuhan khusus atau tidak, sebagai dasar penempatan siswa (placement) serta pembuatan program pembelajaran individual di Insan Mandiri Homeschooling. Tipe penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D) level 1. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Penelitian ini hanya menguji validitas internal berupa judgement experts oleh ahli dan praktisi. Hasil wawancara menunjukan rancangan screening terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, tata cara pelaksanaan dan skoring, identitas anak, susunan keluarga, tujuan identifikasi, riwayat kesehatan, pola asuh, lingkungan sosial anak yang bersangkutan, checklist perkembangan anak dari usia 2-17 tahun meliputi perkembangan fisik, kognitif dan bahasa, serta psikososial. Lima aspek penilaian yaitu aspek isi atau materi, aspek kebahasaan, aspek keterpaduan, aspek penyajian, serta aspek kegrafisan. Adapun hasil penilaian dari ahli dan praktisi menunjukkan bahwa semua komponen nilainya lebih dari 75, artinya semua aspek penilaian valid. Terdapat tiga hal yang harus diperbaiki yaitu setiap pernyataan dapat dibuat lebih spesifik lagi sesuai tingkatan usia, penyederhanaan bahasa pada aitem perkembangan kognitif, dan kesalahan pengetikan.Kesimpulannya, rancangan alat identifikasi yang disusun berdasarkan hasil wawancara secara berurutan yaitu halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, tata cara pelaksanaan dan skoring, identitas anak, susunan keluarga, tujuan identifikasi, riwayat kesehatan, pola asuh, lingkungan sosial anak yang bersangkutan, checklist perkembangan anak dari usia 2-17 tahun masing-masing meliputi perkembangan fisik, kognitif dan bahasa, serta psikososial. Pembuatan setiap aitem mempertimbangkan teori perkembangan serta alat-alat tes perkembangan anak yang telah ada sebelumnya.
Hubungan Internet Addiction Terhadap Kualitas Tidur pada Mahasiswa Praysten Vallen Gilbert Marciando; Agnes Utari Hanum Ayuningtias; Diah Widiawati Retnoningtias
JURNAL PSIMAWA Vol 5 No 2 (2022): EDISI 8
Publisher : Fakultas Psikologi dan Humaniora- Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jp.v5i2.2110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris hubungan antara internet addiction terhadap kualitas tidur. Pengukuran internet addiction dan kualitas tidur dilakukan pada mahasiswa aktif dari berbagai universitas di Indonesia dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan Google form yang disebarkan melalui Whatsapp Group dan Direct Messenger untuk menjangkau berbagai daerah di Indonesia. Pengujian dilakukan menggunakan alat ukur Pittsburgh Sleep Quality Index dan Internet Addiction Test dengan hasil yang sahih dan ajeg. Hipotesis diuji menggunakan korelasi Spearman dengan sig 0,000, koefisien korelasi 0,276 yang menandakan terdapat hubungan yang Signifikan antara kedua variabel dengan kekuatan hubungan yang lemah. Hasil 0,724 variabel penentu kualitas tidur lainnya bukan menjadi fokus dalam penelitian ini.
Coping Stress Remaja Perempuan yang Mendapatkan Tuntutan Akademik dari Orang Tua Ni Kadek Dwi Putri Wahyuni; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; Diah Widiawati Retnoningtias
JURNAL PSIMAWA Vol 5 No 2 (2022): EDISI 8
Publisher : Fakultas Psikologi dan Humaniora- Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jp.v5i2.2116

Abstract

Orang tua adalah pembimbing dan pelindung anak, tetapi orang tua juga bisa menjadi stressor utama bagi anaknya. Orang tua yang selalu memaksakan kehendak baik akademik maupun non akademik kepada anak menyebabkan anak mengalami beberapa gejala stres. Seseorang yang mengalami stres akan membutuhkan coping stress untuk mengatasi atau mengurangi stres yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Kasus yang dapat didalami berupa individu, kelompok, sekolah, atau perkumpulan dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil dari penelitian ini menemukan remaja perempuan yang mendapatkan tuntutan yang bersifat negatif dari orang tua akan melakukan coping stress dengan cara menangis, jalan-jalan, bercerita kepada seseorang, dan melakukan hobi yang dapat membuat mereka bahagia.
Gambaran Resiliensi Pada Single Mother Pasca Kematian Pasangan Gede Bayu Bimantara; Diah Widiawati Retnoningtias; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
JURNAL PSIMAWA Vol 5 No 2 (2022): EDISI 8
Publisher : Fakultas Psikologi dan Humaniora- Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jp.v5i2.2117

Abstract

Gambaran Resiliensi pada single mother pasca kematian pasangan. Menjadi orang tua tunggal bukan hal mudah menghidupi keluarga dan ada banyak tantangan yang dihadapi bagi single mother. Penelitian ini bertujuan mengetahui, mendeskripsikan resiliensi single mother pasca kematian pasangan dan menemukan sumber-sumber resiliensi yang mampu mengembangkan resiliensi single mother. Subjek penelitian ini yaitu single mother yang berdomisili di Bali dan masih berproses mengembangkan resiliensinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Pengambilan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini memperoleh ketiga subjek masih berproses mengembangkan resiliensinya. Pasca ditinggal pasangan ketiga subjek merasa kecewa, sedih, cemas, takut, dan belum ikhlas. Hal ini membuat subjek harus bangkit dari keterpurukan dengan membentuk resiliensinya dengan cara berdoa, mencoba tidak mengeluh, mengingat anak subjek, dan memahami perubahan yang terjadi pada fisik serta emosinya. Sumber resiliensi I have, I am, I can ini terdiri dari aspek yang bisa ditemukan pada sumber resiliensi ketiga subjek dan sebaliknya.
Stres infertilitas dan kepuasan pernikahan Lydia Devy Sugianto; Diah Widiawati Retnoningtias; Ni Ketut Jeni Adhi
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 4, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v4i2.24496

Abstract

Penelitian terdahulu menunjukkan perbedaan hasil terkait korelasi antara stres infertilitas dan kepuasan pernikahan. Perbedaan hasil penelitian tersebut memunculkan pertanyaan peneliti mengenai bagaimana sesungguhnya kaitan antara stres infertilitas dengan kepuasan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan korelasi antara stres infertilitas dan kepuasan pernikahan pada perempuan yang belum memiliki anak. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode korelasional.   Populasi penelitian adalah perempuan menikah yang belum memiliki keturunan di Bali. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 119 perempuan infertil dengan rentang usia 20-40 tahun, telah menikah lebih dari satu tahun, belum memiliki anak, sedang tidak dalam program penundaan kehamilan atau penggunaan alat kontrasepsi, serta bertempat tinggal di Bali. Pengukuran stres infertilitas dilakukan dengan COMPI Fertility Problem Stress Scale yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan terdiri atas 9 aitem. Pengukuran kepuasan pernikahan menggunakan ENRICH Marital Satisfaction Scale yang terdiri atas 15 aitem. Hasil uji korelasi dengan menggunakan Spearman’s rho menunjukkan nilai signifikasi 0.000 (p<0,01) dengan koefisien korelasi sebesar r=-0.361. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan ada korelasi negatif yang sangat siginifikan antara stres infertilitas dan kepuasan pernikahan.
INFERTILITY-RELATED STRESS: APAKAH LAKI-LAKI (JUGA) MENGALAMI NYA? Diah Widiawati Retnoningtias; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 4 (2021): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.908 KB)

Abstract

ABSTRAKKehadiran anak memiliki nilai penting dalam pernikahan. Nilai anak mencerminkan adanyakebutuhan dalam diri pasangan yang sudah menikah. Hanya saja, tidak semua pasanganmenikah dapat segera memiliki anak karena kondisi infertilitas. Hasil penelitian sebelumnyamenunjukkan bahwa pengalaman infertilitas menyebabkan munculnya stres infertilitas padaperempuan. Peneliti belum menemukan adanya penelitian yang mengkaji dampak psikologispada laki-laki yang mengalami infertilitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profilinfertility-related stress pada laki-laki yang mengalami infertilitas. Infertility-related stressdiukur dengan menggunakan Copenhagen Multi-Center Infertility Psychosocial Infertility-Fertility Problem Stress Scale (COMPI-FPSS). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatankuantitatif tipe deskriptif. Karakteristik subjek penelitian adalah laki-laki menikah minimalsatu (1) tahun, belum memiliki anak karena kondisi infertilitas, dan bertempat tinggal di Bali.Jumlah subjek penelitian adalah 114 orang, yang dipilih dengan teknik purposive sampling.Hasil penelitian mengenai tingkat infertility-related stress menunjukkan ada 0% subjekdengan kategori sangat rendah, 37.72% subjek dengan kategori rendah, 36.84% subjekdengan kategori sedang, 10.53% subjek dengan kategori tinggi, dan 14.91% subjek dengankategori sangat tinggi.Kata kunci: Infertility-related stress, laki-laki.