Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Indonesia memerlukan keterlibatan aktif guru dalam menyeimbangkan interpretasi ilmu pengetahuan dan agama. Dalam hal ini, guru berperan sebagai fasilitator yang tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga mendukung siswa dalam mengaitkan pengetahuan ilmiah dengan nilai-nilai agama. Guru diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep ilmiah dengan cara yang relevan dan selaras dengan ajaran agama, sehingga siswa mampu memahami dan menghormati keduanya sebagai bagian penting dari proses pendidikan mereka. Peran guru dalam menginterpretasikan ilmu pengetahuan dan agama sangat penting untuk membentuk karakter siswa yang holistik dan berintegritas. Dengan pendekatan yang kontekstual, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana siswa didorong untuk berpikir kritis dan kreatif. Hal ini juga mendorong siswa untuk mengeksplorasi pemahaman mereka tentang dunia dengan tetap berpegang pada nilai-nilai moral dan spiritual. Dalam menghadapi tantangan global dan perkembangan teknologi, guru yang kompeten akan mampu membimbing siswa untuk menjadi individu yang cerdas, beretika, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Dengan demikian, peran guru dalam kurikulum merdeka tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pemahaman yang mendalam tentang ilmu pengetahuan dan agama.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025