Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan media audio-visual siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sekolah dasar yang berjumlah 45 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan angket untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif. Hasil analisis data statistik deskripstif menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika kelas eksperimen adalah 88,26 dan untuk kelas kontrol adalah 72,38 dengan skor N-Gain masing-masing sebesar 0,80 dan 0,55 dimana peningkatannya berada pada kategori tinggi dan sedang. Sementara skor rata-rata motivasi belajar matematika untuk kelas eksperimen adalah 83,44 dan untuk kelas kontrol adalah 75,51 dengan skor N-Gain masing-masing 0,77 dan 0,53 dimana masing-masing berada pada kategori tingi dan sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang berada pada kategori tinggi. Sementara untuk peningkatan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berada pada kategori tinggi pula dibandingkan penerapan pembelajaran konvensional yang berada pada kategori sedang. Dengan demikian, terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar matematika dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Sementara untuk pembelajaran konvensional, baik kemampuan pemecahan masalah matematika maupun motivasi belajar matematika siswa peningkatannya berada pada kategori sedang.
Copyrights © 2024