Pencarian senyawa metabolit sekunder yang berhasiat sebagai sumber antioksidan jangka panjang dapat dihasilkan melalui metode bioteknologi yang cukup sederhana hingga modern baik dengan menggunakan kemampuan mikroba endofit sampai penggunaan teknik rekayasa genetika molekuler yang saat ini cukup populer yaitu gen editing. Jaringan tanaman yang berpotensi dalam menghasilkan mikroba endofit meliputi bunga, buah, batang, daun, akar, dan biji yang berperan penting dalam memproteksi tanaman inang dari cekaman lingkungan dan mikroorganisme pesaing. Salah satu jenis jamur mikro yaitu Muscodor albus telah terbukti mampu memproduksi campuran senyawa organik volatil dari tanaman kayu manis. Senyawa organik volatil tersebut memiliki aktivitas farmakologi sebagai sumber antimikroba dalam spektrum luas. Taxomyces andreane merupakan salah satu kapang endofit yang diproduksi dari tanaman Paclitaxel dan berpotensi dalam menghasilkan senyawa taksol yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai sumber antikanker. Pestalotiopsis microspore merupakan salah satu kultur mikroba penghasil senyawa pestacin dan isopestacin dari tanaman Ketapang dan berfungsi sebagai sumber antioksidan maupun antikanker. Antioksidan digolongkan menjadi antioksidan endogen antioksidan enzim dan vitamin. Rekayasa genetika dengan memanfaatkan Agrobacterium tumafaciens berpotensi dalam menghasilkan sifat yang dibutuhkan atau diinginkan sesuai target melalui penyisipan gen dari organisme yang berperan sebagai pendonor gen menuju organisme penerima gen. Gen lancolate merupakan salah satu gen yang berhasil disisipkan untuk mengkode daun tomat dan merubah daun majemuk dalam kondisi besar menjadi lebih kecil. Metode gen editing yang direkomendasikan berupa CRISPR-Cas 9 karena dapat menyunting gen lancolate pada buah tomat dengan urutan genom diploid yang jelas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025