Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kadar Air Awal Benih dan Jenis Kemasan terhadap Populasi Hama Callosobruchus maculatus F., Viabilitas dan Vigor Benih Kedelai (Glycine max L. Merr.) setelah Penyimpanan Tiga Bulan Hastuti, Dwi; Sumadi, Sumadi; Suminar, Erni
Jurnal Fakultas Pertanian Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.424 KB)

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya yang tinggi dan sering dijadikan sebagai bahan pangan, namun banyak permasalahan yang terjadi dalam pengadaan benih kedelai tersebut yaitu mutu fisiologis benih kedelai mudah rusak selama penyimpanan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kadar air benih saat disimpan tinggi, penggunaan jenis kemasan yang kurang tepat atau serangan hama gudang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh interaksi kadar air awal dan jenis kemasan terhadap populasi hama Callosobruchus maculatus F., viabilitas dan vigor benih kedelai. Percobaan dilakukan dari bulan April 2014 hingga Juli 2014 di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah kadar air awal yang terdiri dari kadar air awal ≤ 11 % dan > 11 %. Faktor ke dua adalah jenis kemasan yang terdiri dari kemasan alumunium foil, botol kaca, plastik polietilen dan karung terigu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara kadar air awal dan jenis kemasan terhadap kadar air benih 1 bulan setelah penyimpanan (BSP) tetapi tidak terdapat pengaruh interaksi terhadap variabel lain yang diamati. Kadar air awal 10,20 % dan jenis kemasan alumunium foil serta botol kaca memberikan hasil yang baik terhadap peubah daya berkecambah dan indeks vigor benih meskipun terjadi peningkatan populasi hama Callosobruchus maculatus F., kerusakan benih dan kadar air benih kedelai (Glycine max (L.) Merr.) setelah penyimpanan tiga bulan dibandingkan dengan kadar air awal 12,56 % dan jenis kemasan plastik polietilen serta kain terigu.Kata kunci     : Hama Callosobruchus maculatus F., Jenis Kemasan, Kadar Air Awal, Kedelai.
Pengujian efektivitas berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin terhadap multiplikasi tunas mikro pisang (Musa paradisiaca L.) secara In Vitro Ratnasari., Bella Dian; Suminar, Erni; Nuraini, Anne; Ismail, Ade
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.127 KB)

Abstract

Perbanyakan tanaman pisang secara konvensional dengan menggunakan bonggol atau anakan (sucker) secara terus menerus dapat menurunkan kualitas dan memerlukan waktu lama serta meningkatkan terjadinya serangan penyakit. Oleh karena itu, suatu upaya untuk menghasilkan bibit yang memiliki kualitas baik dalam waktu yang cepat dapat menggunakan kultur in vitro. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh laju multiplikasi yang tinggi dengan penggunaan salah satu jenis dan konsentrasi sitokinin pada kultur in vitro tanaman pisang kepok kuning. Percobaan dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2015 di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 8 perlakuan penggunaan jenis dan konsentrasi sitokinin yang berbeda (2 mg L-1 BAP, 4 mg L-1 BAP, 2 mg L-1  2-iP,    4 mg L-1 2-iP, 0,08 mg L-1 TDZ, 0,2 mg L-1 TDZ, 2 mg L-1 Kn, 4 mg L-1 Kn). Hasil percobaan menunjukkan bahwa 2 mg L-1 BAP merupakan jenis sitokinin yang mampu menghasilkan tingkat multiplikasi yang tinggi pada peubah persentase eksplan bertunas (%), dan tinggi tunas (cm). Kata Kunci : efektivitas, kepok kuning, multiplikasi, pisang, sitokinin, tunas
Pertumbuhan dan perkembangan tunas nilam var. Lhoukseumawe dari jenis eksplan dengan sitokinin yang berbeda secara in vitro Suminar, Erni; Anjarsari, Intan Ratna Dewi; Nuraini, Anne; Hapizhah, Hapizhah
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.463 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatan metode perbanyakan tanaman nilam melalui teknik in vitro dengan meng-gunakan jenis eksplan serta jenis dan konsentrasi sitokinin yang berbeda. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dari bulan Maret sampai dengan Juni 2012. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah tipe eksplan (mata tunas, pucuk, dan daun). Faktor kedua adalah tipe dan konsentrasi sitokinin (0 mg L-1, 0,5 mgL-1 BAP, 1,0 mgL-1 BAP0,5 mgL-1 zeatin, and 1,0 mgL-1 zeatin). Hasil percobaan menunjukkan bahwa eksplan pucuk dengan penggunaan 0.5 mg L-1 menghasilkan jumlah tunas, tinggi tunas, bobot segar dan jumlah daun tertinggi pada 12 msi (minggu setelah inokulasi). Kata kunci: BAP ∙ Eksplan ∙ Nilam ∙ In vitro ∙ Zeatin
Kuantitas dan kualitas hasil benih buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) yang diberi pupuk organik padat dan pupuk organik cair chitosan Nuraini, Anne; Sobardini, Denny; Suminar, Erni; Apriyanto, H.
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.277 KB)

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara jenis pupuk organik padat dan pupuk organik cair (POC) chitosan yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, kuantitas dan kualitas hasil benih buncis tegak. Percobaan dilakukan dari bulan Maret 2012 hingga Juni 2012 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis pupuk organik padat terdiri dari tiga taraf, yaitu tanpa pupuk organik padat, pupuk kandang ayam, dan kascing. Faktor kedua adalah  konsentrasi POC chitosan terdiri dari empat taraf  yaitu : 0 ml L-1, 1,5 ml L-1, 3 ml L-1, dan 4,5 ml L-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara pupuk organik padat dan POC chitosan terhadap daya berkecambah benih. Pemberian pupuk organik padat dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih buncis tegak, pupuk kandang ayam memiliki pengaruh yang lebih dibandingkan kascing . Konsentrasi 3 ml L-1 chitosan memberikan pengaruh yang terbaik terhadap parameter vigor benih.Kata kunci : buncis tegak, , pupuk kandang ayam, kascing, Chitosan
Pertumbuhan eksplan meristem bawang putih (Allium sativum L.) kultivar tawangmangu pada berbagai komposisi kinetin dan GA3 In Vitro Sholihin, Y.; Suminar, Erni; Rizky, Wieny Heriliya; Pitaloka, G. G.
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.412 KB)

Abstract

Bawang putih merupakan komoditas penting di Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar pengimpor bawang putih. Permasalahan yang dihadapi dalam teknik produksi benih secara konvensional menjadi salah satu faktor pembatas tidak optimalnya pengembangan dan penyebaran benih tersebut. Produksi benih  in vitro dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam perbanyakan benih sumber kultivar unggul. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan komposisi kinetin dan GA3 terbaik pada media dasar MS untuk regenerasi eksplan meristemsecara in vitro.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur JaringanBalai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman Pasir Banteng, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung dari bulan April hingga Juli 2015. Eksplan yang digunakan adalah meristem bawang putih kultivar Tawangmangu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Media yang digunakan adalah Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan zat pengatur tumbuh Kinetin (0,0 mg L-1; 1,5 mg L-1; 3,0 mg L-1; 4,5 mg L-1) dan GA3 (0,0 mg L-1; 0,5 mg L-1; 1,0 mg L-1).Perlakuan komposisi Kinetin dan GA3 pada media MS memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang putih kultivar Tawangmangu in vitro, dan perlakuan yang terbaik diperoleh pada perlakuan 4,5 mg L-1 Kin + 1,0 mg L-1 GA3 untuk peubah jumlah daun, tetapi perlakuan media tanpa kinetinmemberikan pengaruh yang lebih baik terhadap tinggi tunas, jumlah akar, dan panjang akar pada pertumbuhan eksplan meristem bawang putih Kultivar Tawangmangu in vitro.Kata Kunci:Bawang Putih Kultivar Tawangmangu, Eksplan Meristem, GA3, In Vitro, Kinetin, Media MS
Pengaruh pemberian zat retardan terhadap pertumbuhan dan hasil ubi pada dua kultivar kentang (Solanum tuberosum L.) di dataran medium Sumadi, Sumadi; Suminar, Erni; Murgayanti, Murgayanti; Nuraini, Anne
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.466 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kulti-var kentang dan jenis serta konsentrasi zat retardan yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan serta kuantitas dan kualitas hasil ubi bibit kentang di dataran medium. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak terpisah. Perlakuan terdiri dari petak utama yaitu kultivar yaitu kultivar Nadia dan Granola, dan anak petak yaitu jenis dan konsentrasi zat retardan dengan penggunaan paklobutrazol ( 0; 40; 120 mg L-1 ) atau coumarin (45; 90; 135 mg L-1). Hasil percobaan menun-jukkan bahwa jenis kultivar dan zat retardan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan per-kembangan bibit kentang. Terjadi interaksi pada peubah bobot ubi per tanaman, sedangkan peubah tinggi tanaman, kandungan klorofil, jumlah ubi per tanaman, bobot ubi per petak dan persentase jumlah ubi kentang per tanaman berdasarkan pengkelasan ubi bibit tidak terjadi interaksi antara kultivar dan zat retardan.  Penggunaan zat retardan pada kultivar Nadia menghasilkan bobot ubi per tanaman lebih tinggi daripada kultivar Granola sedangkan untuk kelas ubi ukuran S dan M dihasilkan lebih tinggi pada kultivar Granola daripada kultivar Nadia. Kata kunci : Kentang ∙ Ubi ∙ Dataran medium ∙ Zat retardan 
Efektivitas 1-Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap ketahanan simpan bunga potong mawar (Rosa hybrida Hort.) Afiifah, Dinnur; Sutari, Wawan; Kusumiyati, Kusumiyati; Suminar, Erni; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.892 KB)

Abstract

Mawar (Rosa hybrida Hort.) merupakan salah satu tanaman hias yang populer dan banyak diminati di kalangan masyarakat. Namun, salah satu permasalahan yang sering dialami oleh produsen dan konsumen mawar adalah daya simpan nya yang cukup singkat. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi 1-MCP serta lama aplikasi yang tepat dalam mempertahankan kesegaran bunga mawar potong. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura Universitas Padjadjaran pada bulan Desember 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Sederhana dari tujuh perlakuan yaitu kontrol, pemberian 1-MCP 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1  yang diberikan selama  6 jam, serta 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1 yang diberikan selama 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 1 μL L-1 1-MCP selama 24 jam memberikan hasil terbaik dengan mempertahankan lama segar bunga potong mawar cv Avalance putih selama 9.67 hari.Kata kunci: Lama kesegaran, bunga potong mawar cv. Avalance putih, 1-MCP 
Aplikasi chitosan untuk meningkatkan hasil benih kentang G0 (Solanum tuberosum l.) kultivar granola pada berbagai jenis media tanam Nuraini, Anne; Hamdani, Jajang Sauman; Suminar, Erni; Ardiansyah, Dian
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.668 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14374

Abstract

Salah satu kendala dalam produksi kentang di Indonesia adalah rendahnya mutu benih yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut penyediaan benih kentang dilakukan dengan kultur jaringan, dengan menghasilkan benih Go. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi chitosan  terhadap hasil benih kentang G0 kultivar Granola pada berbagain jenis media tanam. Percobaan dilaksanakan dari  Februari 2012 sampai Mei 2012 di screen house Kebun Percobaan Ciparanje  Faperta UNPAD, Jatinangor, dengan ketinggian tempat ±750 m dpl. Percobaan memakai  Rancangan Petak Terbagi  dengan tiga ulangan. Petak utama adalah komposisi  media tanam terdiri dari empat  taraf, yaitu tanah + sekam, tanah + sekam + pupuk kotoran hewan (kohe) ayam , tanah + sekam + pupuk kohe sapi , tanah + sekam + kascing dengan perbandingan 2:1:1. Anak petak adalah konsentrasi chitosan  terdiri dari empat taraf, yaitu 0%, 0,2 % , 0.4% , dan 0.6%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengaruh chitosan tidak bergantung pada jenis media terhadap pertumbuhan dan hasil benih G0. Secara mandiri perlakuan pupuk kohe sapi dan kascing menghasilkan pertumbuhan dan hasil benih terbaik,Kata kunci :  chitosan, kotoran hewan sapi, kotoran hewan ayam, kascing, hasil benih
Pengaruh minyak cengkeh dan jenis kemasan terhadap mutu benih dua kultivar kacang hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) setelah periode simpan Sumadi, Sumadi; Nuraini, Anne; Suminar, Erni; Rubaekah, Siti Sarah; Alvianto, Muhamad
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.781 KB)

Abstract

Abstract. Seed storage is one of the efforts to maintain seed quality until the seed is ready to be planted. Some factors that influence seed quality after the storage period are seed storage pest attack, packaging type and seed charac-teristics of each cultivar. The objectives of the experiment was to determine the combination of dosage of clove oil, packaging type and mung bean cultivar. This research consisted of two series of experiments: to study the effectiveness of a combination of clove oil dosage with cultivars and tested combinations of packaging types with two mung bean cultivars. The first experiment was conducted in January - April and the second in April - June 2017 respectively. The first experiment was to obtain the effect of a combination of clove oil dosages (0,0 ml kg-1, 0,5 ml kg-1, 1,0 ml kg-1, 1,5 ml kg-1 and 2,0 ml kg-1) with two mungbean cultivars (Vima-1 and Vima-2). Furthermore, the second experiment was to examine the types of packaging (jute bag, aluminum foil, paper bag, plastic bag and glass bottle) with cultivar type (Vima-1 and Vima-2) .The quality of the seeds was tested three and six months storage respectively. The first experi-mental results showed that clove oil treatment had no significant effect on the population of Callosobrochus sp after three months storage, percentage of broken seeds, weight of 100 grains and germination capacity. In general, Vima-3 cultivars that combined with dosages of clove oil  gave better quality than  of Vima-1 cultivars. The second experimental results showed that the paper bag packaging type and the jute bag are not able to maintain the seed viability and vigor more than  ≥ 80% of the standard quality. Aluminum foil, plastic seals, and glass bottles are able to maintained the seed quality of both cultivars after a six-month storage period.Keywords: clove oil, types of packaging, Mung bean cultivars, storage Sari. Penyimpanan benih merupakan salah satu upaya menjaga mutu benih sampai benih siap ditanam. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu benih setelah periode simpan, antara lain serangan hama gudang, jenis kemasan dan karakteristik benih tiap kultivar. Tujuan penelitian adalah menentukan kombinasi dosis minyak cengkeh, jenis kemasan yang  paling baik  mempertahankan kualitas benih  kacang hijau.Penelitian  terdiri dari dua seri percobaan, yaitu mengkaji keefektifan kombinasi dosis minyak cengkeh dengan dua kultivar kacang hijau serta mengkaji kombinasi jenis kemasan dengan kultivar kacang hijau. Masing-masing dilaksanakan pada bulan Januari – April serta April – Juni 2017. Percobaan pertama mengkaji pengaruh kombinasi antara dosis minyak cengkeh ( 0,0 ml kg-1, 0,5 ml kg-1, 1,0 ml k-1, 1,5 ml kg-1 dan 2,0 ml kg-1) dengan kultivar ( Vima-1 dan Vima-2). Selanjutnya percobaan ke dua adalah untuk mengkaji  jenis kemasan (kantong terigu, aluminium foil, kantong kertas, kantong plastik dan botol kaca) dengan jenis kultivar (Vima-1 dan Vima-2). Mutu benih  diuji setelah periode simpan masing-masing tiga bulan dan enam bulan. Hasil percobaan pertama menun-jukkan bahwa pemberian minyak cengkeh tidak berpengaruh nyata terhadap populasi Calloso-brochus sp pada penyimpanan benih tiga bulan berkisar antara 10,00 – 25,67 ekor, persentase benih rusak, bobot 100 butir dan daya berkecambah. Secara umum kultivar Vima-2 yang dikombinasikan dengan dosis minyak cengkeh mutunya lebih baik diban-dingkan benih kultivar Vima-1.Hasil percobaan kedua menununjukkan bahwa jenis kemasan amplop kertas dan karung terigu tidak mampu mempertahankan daya berkecambah dan vigor  kedua kultivar ≥ 80 % dari standar. Kemasan aluminum foil, kantong plastik dan botol kaca mampu mempertahankan mutu benih kedua kultivar setelah periode simpan enam bulan.Kata kunci : Minyak cengkeh, jenis kemasan, kultivar kacang hijau, penyimpanan
Pembentukan ubi mikro kentang (Solanum tuberosum L.) pada berbagai komposisi media in vitro Amalia, Inneke; Nuraini, Anne; Sumadi, Sumadi; Mubarok, Syariful; Suminar, Erni
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.915 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14441

Abstract

Permasalahan umum terkait pada produksi kentang adalah penggunaan benih sumber yang kurang bermutu dan mengalami kemunduran benih. Penelitian bertujuan untuk menentukan zat penghambat tumbuh coumarin,  jasmonic acid dan paklobutrazol yang tepat untuk pertumbuhan stek dan pembentukan ubi mikro kentang secara in vitrosehingga dapat digunakan untuk penyediaan bibit berkualitas. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang, pada bulan Oktober 2015 sampai Mei 2016. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang merupakan kombinasi dari media, retardan coumarin (105 mg L-1 dan 120 mg L-1), paklobutrazol (0.4 mg L-1 dan 1 mg L-1) dan  jasmonic acid (0,4 mg L-1 dan 10 mg L-1), dan tambahan gula dengan komposisi 90 g L-1 dan 120 gL-1. Percobaan diulang sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media dasar dan zat retardan dapat berpengaruh terhadap peubahjumlah ubi mikro dan bobot ubi mikro. Kata Kunci: ubi mikro kentang,  zat penghambat tumbuh, paclobutrazol, jasmonic acid, coumarin
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Ismail Ade Ismail Ade Ismail Ade Ismail Ade Setiawan Agung Rahmadi Agung Rahmadi Agus Purwito Alin Robiah Al Adawiyah Alvianto, Muhamad Amalia, Inneke ANNE NURAINI Anne Nurani ANNE NURBAITY Anni Yuniarti Arin Rosmala Ariyanto, Nur Budi Ayu Ratna Ningrum Azizah, Annisa Nanda Nur Bambang Nurhadi Bella Dian Ratnasari. Bella Dian Ratnasari., Bella Dian Camelia Andriani Citra Bakti, Citra Denny Sobardini Denny Sobardini Denny Sobardini Denny Sobardini Sobarna Denny Sobardini Sobarna Denny Sobardini, Denny Dian Ardiansyah Dian Ardiansyah Dikdik Kurnia Dilla Nitra Gustiana Dinnur Afiifah Dinnur Afiifah, Dinnur Dirga Sapta Sara Dwi Hastuti Edi Pramono Ega Raisya Ega Raisya Elma, Tiara Elok Zubaidah Endah Yulia Eva Aprilia Farida Damayanti Farida Farida Fauzia Khaerunnisa Millenia Fitri Widya Fitriatin Fitri Widya Lestari Fitrianti Widya Lestari G. G. Pitaloka G. G. Pitaloka, G. G. Ganjar Herdiansyah Gina Gustiani Pitaloka Gumilar, Roni H. Apriyanto H. Apriyanto, H. Hapizhah Hapizhah Hapizhah Hapizhah, Hapizhah Hiroshi Ezura Hiroshi Ezura Inneke Amalia Intan Ratna Dewi Anjarsari Jajang Sauman Hamdani Kusumadewi, Vira Kusumiyati Lamro Purba Marhan Nurullia Masako Akutsu Meddy Rachmadi Meisyela Erizon Mia Munggarani Mira Ariyanti Mita Indriani Muhamad Alvianto Muhamad Kadapi Muhamad kadapi, Muhamad Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhardiono, Iman Murgayanti Murgayanti Murgayanti Mustika Arsri Na’im, Aidi Nita Suswati Endah Rini Noladhi Wicaksana Noor Istifadah Nur Azizah Romadhoni Nur Budi Ariyanto Nursuhud Nursuhud Pamungkas, Barolym Tri Pujawati Suryatmana Rahmad, Sukardi Sugeng Rahmat Budiarto Rahmawati, Vira Raisya, Ega Rani Andriani Budi Kusumo Reginawanti Hindersah Rezaldi, Firman Rifkarosita Putri Ginaris Rija Sudirja RIKA MELIANSYAH Roni Gumilar Rosniawati, Santi Rubaekah, Siti Sarah Rufaidah, Fathi S Sumadi Santi Rosniawaty Santika Sari Siti Julaeha, Siti Siti Rakhmah Tenrisui Pakki Siti Rakhmah Tenrisui Pakki Siti Sarah Rubaekah Sobir Sobir Suci Azima, Nuzula Sudarjat Sudarjat Sudarjat Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi SUMADI SUMADI SYARIFUL MUBAROK Tiara Elma Toto Sunarto Trisnawati, Desi Venny Revia Viola Vevi Maritha Vijaya Isnaniawardhani Wawan Sutari Wieny Heriliya Rizky Wieny Heriliya Rizky, Wieny Heriliya Wieny Marma Jaya Wieny Rizky Wiharti, Nabila Ragil Y. Sholihin Y. Sholihin, Y. Yayat Rochayat Suradinata Yenny, Ratna Fitry Yudianto, Tri Yudithia Maxiselly Yulianto, Fiky