Kelurahan Kranjingan memiliki kawasan area pertanian terluas di Kecamatan Sumbersari yang mayoritas masih memiliki sawah dan hamparan pertanian yang luas dengan komoditas utama yaitu tanaman pangan seperti padi dan jagung. Namun saat ini, petani mengalami kendala yaitu serangan OPT (hama dan penyakit). Pupuk dan pestisida sintetis saat ini menjadi andalan utama petani untuk bercocok tanam pangan seperti padi dan jagung. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengawali petani untuk menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan dengan Agens Pengendali Hayati (APH) formula padat dan cair dengan entomopatogen (Beauveria bassiana dan Metharizium anisopliae) serta aplikasinya pada tanaman padi dan jagung serta lahan untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi dua yaitu penyuluhan dan praktek langsung pada petani. Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian mengenai potensi dan manfaat mengenai APH. Untuk praktik dilakukan di lokasi mitra yaitu Kelompok Tani Gemahripah Kranjingan, Kabupaten Jember. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mayoritas petani tertarik dan memiliki motivasi untuk mengembangkan APH. Selain itu petani juga diberikan pembekalan untuk teknik aplikasi dan kalibrasi pada lahan padi sawah. Manfaat pengabdian ini adalah dapat meningkatkan produksi dan hilirisasi teknologi APH pada petani untuk meningkatkan ketahanan pangan. Pengabdian ini meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya APH ramah lingkungan. Melalui penyuluhan dan praktik, petani memahami manfaat APH, khususnya Beauveria bassiana, yang berpotensi menggantikan pestisida sintetis, mendukung pertanian berkelanjutan, dan menjaga lingkungan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025