Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Eksistensi Zooplankton di Perairan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih dan Faktor Fisika dan Kimia Perairan Merina, Gusna; Junialdi, Rezi; Sari, Mistia
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v6i1.8916

Abstract

Dalam operasionalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih mengasilkan air bahang yang diduga akan memberikan berpengaruh pada perubahan faktor lingkungan seperti fisik, kimia dan biologi laut, salah satu yang terkena dampaknya adalah zooplankton. Tujuan penelitian untuk mengamati struktur komunitas zooplankton di perairan yang terkena dampak air panas PLTU Teluk Sirih. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2023 dengan empat stasiun sampel yaitu Outfall, Inlet, Jetty dan tengah laut sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas zooplankton yaitu ditemukan 18 jenis zooplankton dan indeks keragaman (H’) yang tergolong baik berkisar antara 2,094-2,453. Indeks Rata (E) 0,793-0,906 dan Indeks Dominasi (C) 0,100-0,192. Nilai E dan C menunjukkan fitoplankton tersebar merata dan tidak ada genera yang mendominasi di perairan PLTU Teluk Sirih. Faktor fisika dan kimia air semuanya sesuai dengan baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KEPMENLH) No. 51 Tahun 2004 dengan suhu berkisar antara 29-320C, pH 7-8, kecerahan >3m, Salinitas 31,4-32,2 ‰. DO 5 mg/L,. Dapat disimpulkan kondisi perairan baik dan eksistensi zooplankton di perairan PLTU Teluk Sirih juga dalam kondisi baik
Program Konservasi Penanaman 1000 Pohon Berbasis Masyarakat di Wilayah Hulu DAS Bedadung Jember: Conservation Program for Planting 1000 Tress Based on Society in the Upstream Area of the Bedadung Jember Watershed Habriantono, Bakhroini; Alfarisy, Fariz Kustiawan; Suharto, Suharto; Wagiyana, Wagiyana; Nurcahyanti, Suhartiningsih Dwi; Masnilah, Rachmi; Hoesain, Mohammad; Nusantara, Alrio Putra; Hakim, Tiara Oktavia Putri; Lestari, Resti Putri; Risqianti, Riza; Fa'ayunina, Miftakhul; Merina, Gusna; Ramadhani, Farchan Mushaf Al; Putra, Dimas Ganda Permana
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 11 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i11.7794

Abstract

Environmental degradation in the Bedadung Watershed (DAS) in Jember has led to natural disasters such as floods and landslides. A conservation effort through a program of planting 1,000 trees in the upstream area of the watershed was initiated to restore environmental health and improve the welfare of the local community. This program was conducted over nine months in Sucopangepok Village, coordinating with local authorities and residents. The tree seedlings, including Teak, Coffee, Sengon, and Soursop, were provided by BPDASHL Brantas Sampean Jember. Planting was done in vacant land using technical, social, and focus group discussion (FGD) approaches. Active community participation was evident in the planting and maintenance of the trees. The outreach and discussions increased awareness about the importance of conservation and disaster mitigation. Planting economically valuable trees is expected to provide long-term benefits for the environment and the community’s economy. The program results showed a reduction in natural disaster risks and an increase in community awareness and participation. Support from the government, private sector, and non-governmental organizations is crucial to ensure the success and sustainability of this conservation program.
EKSISTENSI MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN KAWASAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TELUK SIRIH : Makrozoobentos Merina, Gusna; Junialdi, Rezi; Sari, Mistia; Mursyid, Ahmad; Alponsin; Aryzegovina, Reffi
JURNAL BIOSENSE Vol 8 No 2 (2025): Edisi April 2025
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/biosense.v8i2.5092

Abstract

Operasional dari PLTU ini akan memberikan dampak terhadap kualitas air disekitarnya. Salah satunya gangguan biota air. Dengan adanya pembongkaran batu bara di laut sebagai bahan bakar dan juga adanya pembuangan air bahang ke laut, kegiatan ini tentunya berdampak terhadap makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kualitas air berdasarkan eksistensi komunitas makrozoobentos dan menganalisa factor fisika kimia air. Penelitian ini menggunakan metode survey dan pengkoleksian langsung. Lokasi pengambilan sampel terdiri dari 2 titik sampel yaitu di inlet dan outlet PLTU Teluk Sirih dengan 3 kali ulangan pada masing-masing stasiun. Hasil penelitian ditemukan makrozoobentos sebanyak 16 jenis terdiri dari jenis Bivalvia, 7 jenis Gastropoda, 2 jenis Malacostraca, dan 6 jenis masuk dari kelas Polychaeta. Kepadatan populasi bentos pada outlet adalah 429 ind/m2 sedangkan kepadatan pada inlet adalah 528 ind/m2. Indeks keanekaragaman pada titik outlet yaitu 2,815 dan inlet adalah 2,727. Berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos, maka kondisi perairan Teluk Sirih dalam kondisi baik dan stabil. Berdasrkan indeks kemerataan menunjukan makrozoobentos tersebar merata dengan nilai mendekati 1, dan indeks dominansi mendekati nol, artinya tidak ada makrozoobentos yang mendominasi. Kualitas air seperti kecerahan dan Total suspense Solid (TSS) menunjukan kualitas air bersih dan jernih, suhu didapatkan 24,6 dan 24,7oC, pH berkisar dari 7,76-8,18, Salinitas 19,2 ‰ dan Total Organik Karbon (TOK) 62,5-62,6 mg/L.
PENGUATAN DAN PEMBINAAN KELURAHAN KRANJINGAN MELALUI TEKNIK IMPLEMENTASI PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN DENGAN AGENS PENGENDALI HAYATI UNTUK MENDUKUNG SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN Wagiyana, Wagiyana; Suharto, Suharto; Nurcahyanti, Suhartiningsih Dwi; Alfarisy, Fariz Kustiawan; Habriantono, Bakhroini; Merina, Gusna; Arifah, Rifqi Tsalis; Prayoga, Gigi Hadi; Ramadhani, Farchan Mushaf Al
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2452

Abstract

Kelurahan Kranjingan memiliki kawasan area pertanian terluas di Kecamatan Sumbersari yang mayoritas masih memiliki sawah dan hamparan pertanian yang luas dengan komoditas utama yaitu tanaman pangan seperti padi dan jagung. Namun saat ini, petani mengalami kendala yaitu serangan OPT (hama dan penyakit). Pupuk dan pestisida sintetis saat ini menjadi andalan utama petani untuk bercocok tanam pangan seperti padi dan jagung. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengawali petani untuk menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan dengan Agens Pengendali Hayati (APH) formula padat dan cair dengan entomopatogen (Beauveria bassiana dan Metharizium anisopliae) serta aplikasinya pada tanaman padi dan jagung serta lahan untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi dua yaitu penyuluhan dan praktek langsung pada petani. Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian mengenai potensi dan manfaat mengenai APH. Untuk praktik dilakukan di lokasi mitra yaitu Kelompok Tani Gemahripah Kranjingan, Kabupaten Jember. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mayoritas petani tertarik dan memiliki motivasi untuk mengembangkan APH. Selain itu petani juga diberikan pembekalan untuk teknik aplikasi dan kalibrasi pada lahan padi sawah. Manfaat pengabdian ini adalah dapat meningkatkan produksi dan hilirisasi teknologi APH pada petani untuk meningkatkan ketahanan pangan. Pengabdian ini meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya APH ramah lingkungan. Melalui penyuluhan dan praktik, petani memahami manfaat APH, khususnya Beauveria bassiana, yang berpotensi menggantikan pestisida sintetis, mendukung pertanian berkelanjutan, dan menjaga lingkungan.
The Impact of Biopesticide Application on Arthropod Composition in Surjan Cropping System in Kulonprogo Regency, Special Region of Yogyakarta Wagiyana, Wagiyana; Suharto, Suharto; Habriantono, Bakhroini; Nurcahyanti, Suhartiningsih Dwi; Masnilah, Rachmi; Khozin, Mohammad Nur; Merina, Gusna; Ramadhani, Farchan Mushaf Al; Putra, Dimas Ganda Permana; Alfarisy, Fariz Kustiawan
Journal of Applied Agricultural Science and Technology Vol. 9 No. 3 (2025): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/jaast.v9i3.298

Abstract

Surjan is a specific type of cropping system that is part of a local wisdom practice found in Kulonprogo Regency, Special Region of Yogyakarta. The cropping system employs a polyculture system with a raised-sunken bed configuration. In ancient times, this system was initiated as a conservation initiative in the event of drought. In the context of agroecosystems, defined as the interaction between biotic and abiotic components, arthropods serve as indicators of the biotic components of the agricultural environment. The presence of arthropods is influenced by the use of synthetic pesticides. In response to the use of synthetic pesticides, biopesticides are frequently used as a countermeasure. The present study aims to ascertain the impact of biopesticide applications on the composition of arthropods in agricultural land that utilizes surjan cropping system configuration. This study was conducted on the surjan cropping system in Kulonprogo Regency, which is predominantly characterized by the cultivation of rice and shallots. The biopesticide used in this study was a group of fungi, namely Trichoderma harzianum and Metarhizium anisopliae. These organisms function as bioprotectants and biofertilizers. The findings indicate that surjan cropping system, when accompanied by biopesticide utilization, yield a greater diversity of arthropod species in comparison to surjan cropping system that employs synthetic pesticides. In agricultural land with surjan system configuration and biopesticide applications, certain arthropods function as predators, parasitoids, and bioindicators. The most prevalent arthropod species identified is Verania sp. (Coleoptera; Coccinelidae), with a total of 68 individuals. The present study has yielded findings indicating a correlation between the application of surjan cropping system and the utilization of biopesticides in land cultivated with a specificcrops and the composition of arthropods in the environment.
Existence of Phytoplankton in Waters Affected by Hot Water of Electric Steam Power Plant (ESPP) of Teluk Sirih as Ecological Bioindicator Reference for Climate Change Mitigation Junialdi, Rezi; Merina, Gusna; Sari, Mistia; Mursyid, Ahmad; Alponsin, Alponsin; Drajat, Rian Rafiul; Sonia, Sonia
Sriwijaya Journal of Environment Vol 9, No 1 (2024): Environment and Suistainable Development
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22135/sje.2024.9.1.54-61

Abstract

Electric Steam Power Plant (ESPP) in Teluk Sirih located on the seafront will certainly have an impact on changes in environmental factors such as physical, chemical and biological, one of which will be affected is phytoplankton. The research objective was to study the community structure of phytoplankton in the waters affected by the hot water of the ESPP of Teluk Sirih which was carried out in August 2023 with four sample stations namely Outfall, Inlet, Jetty and the middle of the sea as controls. The results of the study showed that the community structure of phytoplankton in the waters around the PLTU of Teluk Sirih was not significantly affected by hot water. This is illustrated by the diversity results which are classified as well H' ranging from 1.710-2.156. Evenest Index (E) 0.562-0.761 and Dominance Index (C) 0.188-0.295. The E and C values show that the phytoplankton are evenly distributed and no species dominates the ESPP of Teluk Sirih. The physics and chemistry of water are all above the quality standards of Ministry of Environment No. 51. 2004 as temperature ranges from 29-320C, pH 7-8, brightness >3m, Salinity 31,4-32,2 mg/L. Dissolved oxygen 5 mg/L, Carbon dioxide 48-62 mg/L, BOD5 4-5 mg/L, Nitrates 0.02-0.031 mg/L and orthophosphate 0.014-0.018.Keywords: Hot water, Phytoplankton, ESPP of Teluk Sirih, Community Structure and Physical Chemical Factors
Disemenasi agens pengendali hayati melalui penguatan kelembagaan PPAH di desa Purnama kabupaten Bondowoso Wagiyana, Wagiyana; Suharto, Suharto; Hoesain, Mohammad; Hasjim, Saifuddin; Masnilah, Rachmi; Cahyanti, Suhartiningsih Dwi Nur; Pradana, Ankardiansyah Pandu; Habriantono, Bakhroini; Alfarisy, Fariz Kustiawan; Tejasari, Tejasari; Merina, Gusna; Ramadhani, Farchan Mushaf Al; Putra, Dimas Ganda Permana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23086

Abstract

AbstrakPPAH (Pos Pelayanan Agen Hayati) adalah organisasi swadaya masyarakat yang memiliki aktivitas untuk produksi agens pengendali hayati. Agens pengendali hayati merupakan alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk maupun pestisida sintetis. Agens hayati terbagi menjadi golongan bakteri, jamur, virus, nematoda, maupun serangga berguna. Desa Purnama merupakan desa sentra penghasil singkong. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan disemenasi agens hayati di Desa Purnama. Lokasi pengabdian terletak di Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. Pelaksanaan kegiatan meliputi disemenasi dengan beberapa tahapan yaitu: penyuluhan agens hayati, penguatan kelembaagaan PPAH dengan forum diskusi, serta evaluasi program. Hasil pengabdian ini adalah adanya peningkatakan kapasitas pengetahuan petani di Desa Purnama terkait dengan agens hayati dan fungsinya pada tanaman. Selain itu untuk meningkatkan nilai keberdayaan, melalui kelembagaan PPAH dapat meningkatkan peluang dan potensi untuk bersinergi dengan stakeholder maupun instansi pemerintah. Kegiatan pengabdian ini menjadi program lanjutan pada kegiatan sebelumnya mengenai pendampingan dan produksi agens hayati. Kesimpulan pada pengabdian ini adalah petani antusias untuk meningkatkan kapasitas diri melalui penguatan kelembagaan PPAH dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan hilirisasi singkong. Kata kunci: augmentasi; berguna; berkelanjutan; sekolah lapang; terpadu. AbstractPPAH (Pos Pelayanan Agen Hayati) is a non-governmental organization that has activities for the production of biological control agents. Biological control agents are an alternative to reduce dependence on synthetic fertilizers and pesticides. Biological agents are divided into bacteria, fungi, viruses, nematodes and useful insects. Purnama Village is a central cassava producing village. This service aims to carry out the cementation of biological agents in Purnama Village. The location of the service is located in Purnama Village, Tegalampel District, Bondowoso Regency. Implementation of activities includes cementation in several stages, namely: counseling on biological agents, strengthening PPAH institutions with discussion forums, and program evaluation. The result of this service is an increase in the knowledge capacity of farmers in Purnama Village regarding biological agents and their functions in plants. Based on that, to increase the value of empowerment, through the PPAH institution it can increase opportunities and potential to synergize with stakeholders and government agencies. This service activity is a continuation program of previous activities regarding assistance and production of biological agents. This service concludes that farmers are enthusiastic about increasing their capacity through strengthening PPAH institutions to increase cassava production and downstream capacity. Keywords: augmentation; field school; integrated; sustainable; and useful.