Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Kota Tarakan yang menunjukkan peningkatan kasus pada tahun 2023, terutama disebabkan oleh komplikasi seperti perdarahan. Salah satu faktor penyebab tingginya AKI adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan dan alur rujukan yang tepat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tarakan tahun 2024, Puskesmas Juata tercatat memiliki cakupan kunjungan kehamilan K1 dan K4 terendah di kota tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil dan keluarganya di wilayah pesisir, khususnya di Kelurahan Juata Laut, tentang tanda bahaya kehamilan dan alur rujukan persalinan melalui edukasi yang interaktif dan kontekstual. Metode yang digunakan meliputi penyampaian materi dengan ceramah, diskusi kelompok, dan penggunaan media edukatif seperti poster dan leaflet, serta evaluasi melalui post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 86% ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang tanda bahaya kehamilan, sementara 71% memahami alur rujukan persalinan. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi yang partisipatif dan kontekstual efektif dalam meningkatkan kesadaran ibu hamil di daerah pesisir. Edukasi yang berkelanjutan sangat penting dilakukan secara rutin untuk mendukung kesiapan persalinan yang aman dan menurunkan risiko kematian ibu.
Copyrights © 2025