Keterlambatan bicara pada anak terlihat dalam artikulasi dan pengucapan kosa kata yang tidak jelas, sehingga sulit dimengerti. Sebagai contoh, saat ditanya mengenai namanya, anak tersebut hanya menyebutkan beberapa huruf terakhir dan tidak menyebutkan namanya secara lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kosa kata anak yang mengalami keterlambatan bicara di Desa Kanapa-Napa, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah. Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dengan model T. Stringer, yang melibatkan tiga tahap: melihat (look), berpikir (think), dan bertindak (act). Subjek penelitian ini adalah 1 orang anak yang mengalami keterlambatan bicara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan partisipatif dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulasi kosa kata pada anak dapat dilakukan dengan metode pengulangan kata, bercerita, tebak kata, dan tebak suara. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara dan membantu anak dalam pengembangan kosa kata secara signifikan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025