Penelitian ini mengkaji interaksi antara bahasa Indonesia dan istilah gaul di kalangan remaja di Indonesia, serta dampak dari penggunaan istilah gaul terhadap bahasa Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam, penelitian ini menemukan bahwa remaja secara aktif menggunakan bahasa gaul dalam komunikasi sehari-hari, yang berfungsi sebagai simbol identitas kelompok dan sarana ekspresi kreativitas. Meskipun penggunaan bahasa gaul mendominasi, terdapat kesadaran tinggi di kalangan remaja akan pentingnya penguasaan bahasa Indonesia formal, terutama dalam konteks akademis dan profesional. Hasil penelitian menunjukkan adanya "diglosia fungsional", di mana remaja mampu beralih antara bahasa formal dan gaul sesuai dengan konteks. Dampak positif dari penggunaan bahasa gaul meliputi peningkatan kreativitas dan penguatan identitas sosial, sedangkan dampak negatif termasuk potensi penurunan kemampuan bahasa formal dan kesalahpahaman antar generasi. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi pendidik dan pembuat kebijakan mengenai dinamika bahasa di era digital serta implikasinya terhadap perkembangan bahasa Indonesia dan identitas remaja. Penelitian ini merekomendasikan integrasi pembelajaran mengenai bahasa gaul dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang perbedaan dan konteks penggunaan bahasa.
Copyrights © 2025