Komposisi hasil tangkapan adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi keragaman sumber daya hayati. Komposisi hasil tangkapan adalah istilah yang umumnya digunakan dalam bidang perikanan dan kelautan untuk merujuk kepada proporsi relatif dari berbagai jenis spesies yang tertangkap dalam suatu proses penangkapan ikan atau aktivitas perikanan lainnya. Proses ini mencakup penelitian tentang struktur tangkapan yang melibatkan berbagai jenis ikan, udang, moluska, serta organisme laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan ikan menggunakan gillnet di Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Peralatan yang digunakan adalah alat tulis, kamera, laptop dan alat tangkap gillnet menggunakan mesh size 2 inci dengan ukuran kapal 1 GT. Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 15 spesies ikan yang tertangkap dari alat tangkap gillnet yaitu ikan duri (Cephalocassis borneensis), ikan lomek (Harpadon nehereus), ikan malung (Muraenesox cinereus), ikan gulamah (Panna microdon), ikan sebelah (Pleuronectiformes), ikan beliak mata (Llisha elongata), ikan senangin (Eleutheronema tetradactylum), ikan bawal (Pampus argenteus), ikan pari (Telatrygon zugei), ikan sembilang(Plotosus canius), ikan langgai (Lepturacanthus savala Cuvier), ikan hiu (Chiloscyllium arabicum), ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus), ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum), dan ikan pirang (Setipinna tenuifilis). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis ikan hasil tangkapan yang paling banyak tertangkap adalah ikan gulamah (Panna microdon) sebanyak 102,8 kg atau 28,62 % dan yang paling sedikit adalah ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) sebanyak 1 kg atau 0,28 %.
Copyrights © 2024