Claim Missing Document
Check
Articles

Addition of Medicinal Weeds in The Ration on Broiler Chicken Performance Nurhayati, Nurhayati; Nelwida, Nelwida; Handoko, H
ANIMAL PRODUCTION Vol 11, No 2 (2009): May
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.179 KB)

Abstract

An experiment was conducted to compare the effect of feeding medicinal weeds namely bandotan, patikan kebo and sidaguri on broiler chicken’s performance. The experiment used 100 broiler chicken 3 days of age and were kept for 5 weeks in battery cages. Each cage was 100 x 80 x 60 cm of size and consist 5 chickens. Design of this experiment was assigned to Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The treatments were R0 (Basal ration without medicinal weed), R1 (95% basal ration + 5% bandotan (Ageratum conyzoides L)), R2 (95% basal ration + 5% patikan kebo (Euphorbia hirta L)) dan R3 (95% basal ration + 5% sidaguri (Sida cordifolia)). Ration and drinking water were ad libitum. Measured parameters were feed consumption, average daily gain and feed conversion ratio. Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and the significant effects by Duncan’s multilple range test (DMRT). Results of this study showed that feeding 5% of medicinal weeds either bandotan, patikan kebo or sidaguri had similarly effect (P>0,05) on feed consumption, average daily weight gain and feed conversion ratio of broiler chicken. However, bandotan and sidaguri resulted average daily weight gain lower than patikan kebo. It is concluded that medicinal weeds bandotan, patikan kebo and sidagu could be fed to the chicken up to 5% without significant effect on broiler performance. Patikan kebo resulted better broiler performance than that of bandotan and sidaguri. (Animal Production 11(2): 103-108 (2009) Key Words: Ageratum conyzoides, Euphorbia hirta L, sida cordifolia, weeds
Massa Protein dan Lemak Daging Dada pada Ayam Broiler yang Mengkonsumsi Ransum Mengandung Bawang Hitam Nurhayati, Nurhayati; Berliana, Berliana; Nelwida, Nelwida
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 18, No 1 (2020): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.102 KB) | DOI: 10.20961/sainspet.v18i1.32174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan bawang hitam atau black garlic dalam ransum terhadap massa protein dan massa lemak daging ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di Farm dan Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan Universitas Jambi menggunakan 100 ekor ayam pedaging umur sehari Day Old Chick (DOC) strain New Lohman MB 202. Penelitian berlangsung sampai ayam berumur 35 hari. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan berisi 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan yaitu P0= 100% ransum komersial, P1= P0 + 2% black garlic, P2= P0 + 3% black garlic, P3= P0 + 4% black garlic dan P4= P0 + 5% black garlic. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi protein, persentase daging dada tanpa tulang dan kulit, massa protein dan massa lemak daging bagian dada. Data diolah menggunakan analisis ragam dan pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan black garlic sampai 5% berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi ransum, konsumsi protein, massa protein dan massa lemak daging. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan black garlic sampai 5% dalam ransum tidak dapat meningkatkan massa protein dan menurunkan massa lemak daging dada ayam broiler.
TINGKAT KERAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP GILL NET DI KECAMATAN NIPAH PANJANG, JAMBI Lisna Lisna; Jasmine Masyitha Amelia; Nelwida Nelwida; Mia Andriani
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.092 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.9.83-96

Abstract

Kompetisi antar alat tangkap untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya over fishing. Oleh sebab itu, alat tangkap ramah lingkungan merupakan acuan dalam penggunaan teknologi dan alat tangkap ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keramah lingkungan dari masing-masing alat tangkap nelayan gill net yang ada di Kelurahan Nipah Panjang 1 pada bulan Februari 2018, berdasarkan kriteria FAO (1995). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan responden nelayan yang telah melaut minimal 5 tahun dan kapal yang digunakan minimal berukuran 3 GT. Sampel diambil sebanyak 50% dari masing-masing populasi alat tangkap untuk dianalisis tingkat keramah lingkungannya. Hasil analisis tingkat keramah lingkungan alat tangkap nelayan gill net di Kelurahan Nipah Panjang 1 menunjukkan bahwa gill net kurau termasuk dalam kategori alat tangkap sangat ramah lingkungan dengan nilai sebesar 28. Sedangkan untuk alat tangkap gill net 7 inci, gill net millennium, dan gill net 4 inci termasuk dalam kriteria alat tangkap ramah lingkungan dengan nilai berturut-turut adalah 25.2, 23.8, dan 23.5.
KEANEKARAGAMAN HASIL TANGKAPAN SONDONG DI PERAIRAN LAUT KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR L Lisna; N Nelwida; Fauzan Ramadan
Jurnal Kelautan Vol 14, No 2: Agustus (2021)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v14i2.9147

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research to examine the diversity of the catch of the sondong fishing gear, which includes: main catch, by-catch and discard. The research was conducted in the waters of Kuala Jambi in May 2020. Sampling of the catch of sondong fishing gear was carried out using the purposive sampling method using 4 sondong boats that made 8 trips.. The research data obtained 32 species consisting of 6 species of Main catch, 7 species of By-catch and 18 species of discard. The composition of the catch consisted of 43.4% main catch, 5.2% by-catch and 51.4% discard. From the research results, it can be concluded that the sondong fishing gear is classified as non-environmentally friendly fishing gear.Key words: Sondong, Main Catch, By-catch, Discard ABSTRAKPenelitian ini bertujuan  untuk mengkaji keanekaragaman dari hasil tangkapan alat tangkap sondong, yang meliputi : hasil tangkapan utama, sampingan dan buangan. Penelitian dilakukan di perairan laut Kuala Jambi pada bulan Mei 2020. Pengambilan sampel hasil tangkapan alat tangkap sondong yang dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan 4 buah kapal sondong yang melakukan penangkapan 8 trip. Data hasil penelitian mendapatkan 32 spesies yang terdiri dari 6 spesies merupakan Main catch, 7 spesies By-catch dan 18 spesies discard. Komposisi hasil tangkapan terdiri dari 43,4 % main catch, 5,2% By-catch dan 51,4% discard. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alat tangkap sondong tergolong alat tangkap tidak ramah lingkungan.Kata kunci : sondong, utama, sampingan dan buangan
PENGARUH TINGKAT YOGURT DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, PROTEIN, DAN SERAT KASAR KULIT NANAS FERMENTASI Nurhayati (Nurhayati); Nelwida (Nelwida); Berliana (Berliana)
Buletin Peternakan Vol 38, No 3 (2014): BULETIN PETERNAKAN VOL. 38 (3) OKTOBER 2014
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v38i3.5254

Abstract

Penelitian dilaksanakan untuk melihat pengaruh tingkat yogurt dan waktu fermentasi terhadap kecernaan in vitro bahan kering, bahan organik, protein, dan serat kasar kulit nanas fermentasi. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 2 faktor yaitu tingkat yogurt (0, 3, 6, dan 9 ml/kg) dan lama waktu fermentasi (24, 48, dan 72 jam) yang diulang sebanyak 5 kali. Bahan yang digunakan adalah kulit nanas, plain yogurt yang mengandung bakteri Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dan Streptococcus salivarius subsp. thermophilus, bahan kimia yang digunakan untuk analisis proksimat protein dan serat kasar kulit nanas fermentasi, larutan saliva buatan McDougall dan cairan rumen. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05) tingkat yogurt terhadap kecernaan in vitro bahan kering, bahan organik, dan protein kasar tetapi tidak berbeda nyata terhadap kecernaan serat kasar. Waktu fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan serat kasar secara in vitro. Interaksi tingkat yogurt dengan waktu fermentasi memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein kasar tetapi tidak memberikan perbedaan pengaruh nyata terhadap kecernaan serat kasar. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat yogurt 6 ml/kg dan waktu fermentasi 72 jam dapat meningkatkan kecernaan in vitro bahan kering, bahan organik, dan protein kasar serta menurunkan kecernaan in vitro serat kasar kulit nanas fermentasi.(Kata kunci: Fermentasi, Kecernaan in vitro, Kulit nanas, Yogurt)
Growth Performance and Blood Profile of Broiler Chicken Fed Black Garlic and Curcuma in the Ration Berliana Berliana; Nelwida Nelwida; Nurhayati Nurhayati
Buletin Peternakan Vol 45, No 2 (2021): BULETIN PETERNAKAN VOL. 45 (2) MAY 2021
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v45i2.56742

Abstract

This study aims to determine the effect of feeding black garlic and curcuma in the ration on the growth performance and blood profile of broiler chickens. This research was conducted in the Faculty Farm and Integrated Laboratory of the Faculty of Animal Science, Universitas Jambi and Health Laboratory, Jambi Province. The research used 200 day old chicken broiler (DOC) with strains of New Lohman MB 202. The experiment was carried out using a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications, 10 chickens each. The treatments were: P0 = 100% commercial feed (control), P1 = P0 + 3.0% black garlic + 0% curcuma, P2 = P0 + 2.0% black garlic + 1.0% curcuma, P3 = P0 + 1.0% black garlic + 2.0 % curcuma  and P4 = P0 + 0% black garlic + 3.0% curcuma.  Parameters measured were bodyweight gain, feed consumption and conversion ratio, and blood cholesterol profile (total cholesterol, triglycerides, LDL and HDL). The data were analyzed according to the design used, and highly significant effect on parameter would be tested by Duncan's multiple range test. The results of this study showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on feed consumption, bodyweight gain, feed conversion ratio dan blood cholesterol properties. Duncan's test showed that feeding 2% of black garlic and 1% curcuma significantly (P<0.05) increased feed consumption as well as bodyweight gain and HDL whereas cholesterol, triglycerides and LDL decreased significantly (P<0.05). It is concluded that combination of 2% black garlic and 1% curcuma can improve growth performance up to 5% and blood profile of broilers (total cholesterol, Triglyceride and LDL decreased 8.62%, 36.59% and 28.43% respectively, HDL increased 9.15% approximately).
Perbedaan Lama Waktu Perendaman Alat Tangkap Rawai (Long Line) Terhadap Hasil Tangkapan di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Mustika Zahara; Nelwida Nelwida; Suparjo Suparjo; Fauzan Ramadhan; Lisna Lisna; Muhammad Hariski
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.215-221

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama waktu perendaman terhadap hasil tangkapan alat tangkap rawai (long line) di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tanggal 3 Juni 2021 sampai 30 Juni 2021. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama waktu perendaman 5 jam berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap jumlah dan berat hasil tangkapan dibandingkan lama waktu perendaman 3 jam. Untuk jumlah pada perendaman 5 jam (113 ekor) sedangkan 3 jam (70 ekor). Untuk berat pada perendaman 5 jam (67,87 kg) sedangkan 3 jam (44,12 kg). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama perendaman 5 jam terhadap hasil tangkapan dengan alat tangkap rawai lebih banyak dari lama perendaman 3 jam dengan hasil tangkapan yang didapat adalah ikan baung (Mystus nerumus), ikan sembilang (Plotosus canius), dan ikan duri (Hexanematichthys sagor).
Perbedaan Lama Perendaman Bubu Lipat Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Di Kelurahan Kampung Laut Maryo Tinambunan; Fauzan Ramadhan; Lisna Lisna; Indra Sulaksana; Nelwida Nelwida; Farizal Farizal
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.192-200

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui perbedaan lama perendaaman terhadap hasil tangkap kepiting bakau yang efektif untuk alat tangkap bubu lipat di Kelurahan Kampung Laut. Materi penelitian ini adalah kepiting bakau yang diperoleh dari hasil tangkapan  bubu lipat dan umpan belut. Metoda yang digunakan adalah experimental fishing dan proposife sampling. Data yang dihimpun meliputi parameter lingkungan, jumlah total hasil tangkapan, ukuran hasil tangkapan. Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui suhu permukaan air selama penelitian. Analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif uji Independent sampel t-test. Hasil penelitian menujukkan bahwa adanya perebedaan hasil tangkapan kepiting Bakau dimana lama perendaman 4 jam lebih banyak yaitu sebesar 40 ekor dibandingkan lama perendaman 6 jam yaitu hanya 23 ekor. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil tangkapan kepiting Bakau dengan lama perendaman 4 jam mendapatkan hasil yang lebih banyak dibandingkan hasil tangkapan lama perendaman 6 jam
Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan Pancing Tajur terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Sungai Terentang Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam M. Apri Maulana; Darmawan Darmawan; Muhammad Hariski; Lisna Lisna; Nelwida Nelwida; Fauzan Ramadhan
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.201-206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis umpan pancing tajur terhadap hasil tangkapan ikan di Sungai Terentang Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam. Penelitian ini dilaksanaka di Sungai Terentang Kecamatan Sungai Gelam pada tanggal Bulan April – Mei 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan experimental fishing. Analisis data yang digunakan ialah Uji Anova dan uji lanjut uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil tangkapan dengan perbedaan jenis umpan yaitu dengan umpan katak mendapatkan sebanyak 22 ekor ikan, di susul umpan cacing mendapatkan 12 ekor ikan, umpan jangkrik mendapatkan 6 ekor ikan dan dengan umpan bekicot tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan.  Hasil tangkapan dengan menggunakan pancing tajur di Sungai Terentang Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam adalah terdapat 6 spesies ikan yang tertangkap dengan jenis ikan yang paling banyak adalah ikan gabus (Channa  striata) sebanyak 5.480 kg dan yang paling sedikit adalah ikan serandang (C. pleuropthalma) sebanyak 200 g dan ikan kating/lundu (Bagrus numerous) sebanyak 40 g.
Kontruksi Jaring Insang 2 dan 3 Inci di Kelurahan Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nelwida Nelwida; Lisna Lisna; Ren Fitriadi
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 10 No 1 (2019): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.862 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v10i1.232

Abstract

Gill nets is the most dominant fishing gear used by fishermen in Kampung Nelayan Village. Gill nets 2 and 3 inches are widely used by traditional fishermen and modern fishermen because this tool is very practical to catch fish also friendly to the environment. This study aims to determine the construction and friendliness of fishing gear gill nets 2 and 3 inches which include the length of the net, the width of the net, shortening, buoyancy and sinking power. This research was carried out in the Village of Kampung Nelayan, Tungkal Ilir Subdistrict, Tanjung Jabung Barat District in February 2018. The method used in this research was survey method. The data obtained were analyzed using net dimension analysis and descriptive statistical analysis. Based on the results of research on the construction of 2 and 3 inches gill nets consisting of nylon monofilament made from transparent colors. The knot used by the English knot. Top rope, float, and float buoy made from polyethylene (PE) rope and ballast rope made from polypropylene (PP). The sinker made from tin and gill net 3 inch weight based on bracelet-shaped wire.Net shortening value of 2 inch is 51.75% and has a buoyancy of 3.05 kgf and a sinking power of 9.97 kgf. As well as the value of gill shortening 3 inch 50.62% and the buoyancy generated 6.22 kgf and the sinking power of 365.4 kgf. The value of environmental friendliness of 2 and 3 inch nets has a value of 31.25 and 30.75 and is classified as environmentally friendly fishing gear.
Co-Authors A Budiansyah Abdul Azis Abdul Azis Abdul Azis Afriani Afriani Afriani H Alfarizi, Muhammad Andhini, Jessyca Anie Insulistyowati ARDIANSYAH ARDIANSYAH Arfiana, BS Monica Ariyani Tanti Berliana Berliana (Berliana) Berliana Berliana Berliana Berliana Berliana Berliana Berliana S Bibit Bibit Bibit, Bibit Br Surbakti, MO. Darlim Darmawi Darmawan Darmawan Darmawan Darmawan Darmawan Darmawan Dea Tri Ananda Depison Depison Depison Depison Dyah Muji Rahayu Eko Wijayanto Eko Wiyanto Eko Wiyanto, Eko Endri Musnandar Ester Restiana Endang Gelis Evi Novita Yani F. Ramadhan Farhan Ramdhani Farizal Farizal Farizal Farizal Fauzan Ramadan Fauzan Ramadhan Filawati Filawati Filawati Filawati Firmansyah Firmansyah Gunawan, Irvan H Handoko, H Haris Lukman Haris Lukman Hariski, M Haryani, Nova Heru Handoko Heru Handoko Hilman Madian Insani Hutauruk, Tiara Nova Wulandari Ibadillah, Sultonu Indra Sulaksana Indra Sulaksana Jasmine Masyitha Amelia Khusnul Khotimah Lisna Lisna, Lisna Lisna, Lisna M. Abdul Latif M. Afdal M. Afdal M. Afdal, M. Afdal M. Apri Maulana M. Apri Maulana M. Irsyad Zulfikar Maryo Tinambunan Maulana, M. Apri Maulida, Syafira Mawaddah, Prizky Meisy Rian Parwati Mia Andriani Mulawarman Mulawarman Mustika Zahara Nasution, Annio Indah Lestari Noverdiman Noverdiman Nurhayati Nurhayati Nurhayati (Nurhayati) Nurhayati N Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Prizky Nanda Mawaddah R. A. Muthalib Raden Abdul Muthalib Raguati Raguati Ramadhan, Fauzan Ramdhan, Fauzan Rasmi Murni Ren Fitriadi Rita Mutia Rizky Janatul Magwa Septy Heltria Suparjo Suparjo Suparjo Syafril Hadi Syahru Ramadhan Tinambunan, Maryo tussadiah, Arifa W. Kuswandi Wahyuni Wahyuni Wasir Ibrahim Wawan Kuswandi Wulandari Wulandari Yatno Yoppie Wulanda Yun Alwi Zahara, Mustika