Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Karakteristik Dimensi Utama Kapal Gillnet (Static Gear) Pada Penangkapan Udang Mantis (Harpiosquilla Raphidea) Di Kampung Nelayan, Jambi Farhan Ramdhani; Septy Heltria; Rizky Janatul Magwa; Fauzan Ramadan; Nofrizal Nofrizal; Romie Jhonnerie
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.43530

Abstract

Kapal gillnet termasuk kedalam kategori kapal static gear yang dalam pengoperasiannya lebih mementingkan stabilitas yang baik dan area kerja yang luas daripada kecepatan kapalnya. Rasio dimensi utama dapat menggambarkan karakteristik suatu kapal. Karakteristik tersebut mencakup performance aspek penting diantaranya: stabilitas, olah gerak kapal, tahanan, kemampuan muat dan aspek teknis lainnya yang tergambar dalam nilai rasio dimensi utama. Informasi mengenai karakteristik kapal penangkap ikan perlu diidentifikasi sebab kapal menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan nelayan dalam mendapatkan hasil tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dimensi utama kapal gillnet udang mantis di Kampung Nelayan, Jambi. Pengumpulan data dilakukan bulan November sampai Desember 2018. Metode yang digunakan adalah survey dengan melakukan pengukuran L, B, dan D secara langsung di lapangan dan melakukan wawancara terhadap nelayan gillnet udang mantis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal gillnet udang mantis di lokasi penelitian memiliki dimensi utama hampir sama atau tidak jauh beda. Nilai dimensi utama menunjukkan, L/B berkisar 4,32-6,07, L/D berkisar 5,59-8,70, dan B/D berkisar 1,15-1,55. Nilai-nilai perbandingan tersebut masih berada dalam rentang nilai rasio dimensi utama kapal static gear di Indonesia. Pada nilai B/D perlu mendapat perhatian karena memiliki nilai perbandingan yang kecil yang berpengaruh pada stabilitas kapal menjadi kurang baik. Meski demikian, sejauh ini kapal yang digunakan mampu menunjang pelaksanaan aktivitas penangkapan udang mantis di lokasi penelitian.
Spatial Distribution of Mantis Shrimp (Harpiosquilla raphidea) in Small-Scale Gillnet Fishery: A Case Study in Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Farhan Ramdhani; Septy Heltria; Ester Restiana Endang Gelis; Nofrizal Nofrizal; Romie Jhonnerie; Irfan Zidni
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 1 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i1.16159

Abstract

Mantis Shrimp is one of economically important species due to its high value for export commodities. Mantis shrimp fishing in Kuala Tungkal is categorized as small-scale fisheries. This study aims to investigate the spatial distribution of mantis shrimp catches, both the number (individuals) and body length (BL) (cm) based on the distance from the shoreline to the fishing ground. A survey method was conducted in Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province in December 2018. The observation covered 23 fishing trips by gillnet within 437 km2. The results revealed that the spatial distribution of the average number (individuals) of mantis shrimp in various stratifications reached 28-31 individuals. However, the farther fishing ground with higher salinity levels obtained a larger average size of mantis shrimp body length (BL). In the 0-4 mile stratification, it was found that the average catch size is 17.3 cm under the first maturity size which should be 19 cm. Meanwhile, in average the observed water condition as follow temperature is 28.2oC, DO = 7.4 mg/L, pH = 7, brightness = 1.1 m, and salinity is 20.9 ppt. At the end, the result of this spatial distribution may become an input for coastal resource management strategies and can support sustainable mantis shrimp fishing efforts.
Keragaman Jenis dan Kerapatan Tumbuhan Air di Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau Lauura Hermala Yunita; Fiki Harjuni; Yoppie Wulanda; Septy Heltria; Ester Restiana Endang Gelis
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i2.933

Abstract

Sungai Mandau merupakan sungai yang terdapat di Kabupaten Siak dimana aliran sungai ini mengalir sepanjang kurang lebih 137 km melewati beberapa wilayah dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak. Dipinggiran sungai terdapat pemukiman penduduk, perkebunan dan di tumbuhi dengan tumbuhan air. Penelitian ini untuk melihat keragaman jenis dan kepadatan tumbuhan air yang ada di sungai tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2022. Metode dalam penentuan stasiun penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel tumbuhan air dilakukan berdasarkan metode Transek Garis. Identifikasi tumbuhan air menurut Van Steenis (1981). Dalam penelitian ini bahwa jenis tumbuhan air yang terdapat di Sungai Mandau terdiri dari 6 familia dan 7 jenis, yaitu familia Pontederiaceae, Convolvulaceae, Poaceae, Cyperaceae, Salviniaceae, Pandanaceae dan jenis tumbuhan air adalah Eichhornia crassipes, Pontederia cordata, Ipomoea aquatic, Panicum repens, Cyperus rotundus, Salvinia sp., Pandanus sp. Kerapatan rata-rata tumbuhan air yang ada Sungai Mandau berkisar 26.7 – 46.5 individu/m2. kerapatan yang memiliki nilai tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu dengan rata-rata 46.5 individu/ m2, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada stasiun III dengan rata-rata 26.7 individu/ m2. Kerapatan relatif jenis tumbuhan yang paling tinggi yaitu jenis Eichhornia crassipes yaitu berkisar 37-46% dan yang terendah terdapat pada jenis tumbuhan Salvinia sp yaitu I7-8%.
Pengaruh Penurunan Kualitas Perairan Sungai Siak Kota Pekanbaru Terhadap Kebiasaan Makan Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) Yoppie Wulanda; Farhan Ramdhani; Lauura Hermala Yunita; Ester Restiana Endang Gelis; Rizky Janatul Magwa; Septy Heltria
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i1.11317

Abstract

Pangasius polyuranodon adalah salah salah satu ikan yang hidup di Sungai Siak Provinsi Riau. Dimana kualitas perairan di Sungai Siak termasuk dalam kategori tercemar berat. Ketersediaan makanan, kesuksesan reproduksi dan pola pertumbuhan ikan merupakan faktor penting dalam kelangsungan hidup ikan Pangasius polyuranodon. Untuk mengetahui pengaruh penurunan kualitas perairan terhadap ikan tersebut maka dilakukan penelitian pada bulan Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan sekali/minggu yang ditangkap di empat stasiun di Kota Pekanbaru. Sebanyak 42 ikan yang tertangkap dengan jumlah ikan betina 18 ekor dan ikan jantan 24 ekor. Pengamatan isi lambung dilakukan menggunakan metode gravimetrik. Isi lambung yang sudah dianalisis digunakan sebagai dasar untuk, menghitung Preponderance Index (PI). Hasil pengamatan menunjukan bahwa makanan utama ikan Pangasius polyuranodon adalah tumbuhan (PI 56,19), makanan pelengkap serangga (PI 18.04) dan sawit (PI 16,45), makanan tambahan berupa gastropoda (PI 2,97) dan Ikan (PI 0,20). Berdasarkan tingkat kematangan gonad hasil pengamatan memperlihatkan bahwa ikan lebih banyak memakan serangga dan sawit untuk perkembangan gonad. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ikan ini termasuk omnivore dimana penurunan kualitas perairan Sungai Siak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebiasaan makan ikan juaro. Pangasius polyuranodon is one of the fish that lives in the Siak River, Riau Province. Where the water quality in the Siak River is included in the heavily polluted category. Availability of food, reproductive success, and growth patterns of fish are important factors in fish survival Pangasius polyuranodon. To determine the effect of decreasing water quality on these fish, a study was conducted in December 2016. Sampling was carried out once / a week and was caught at four stations in Pekanbaru City. A total of 42 fish were caught with 18 female fish and 24 male fish. Observation of gastric contents was carried out using the gravimetric method. The gastric contents that have been analyzed are used as a basis for, counting Preponderance Index (PI). Observations showed that the main food of fish Pangasius polyuranodon are plants (PI 56.19), insect complementary foods (PI 18.04) and oil palm (PI 16.45), additional foods in the form of gastropods (PI 2.97) and fish (PI 0.20). Based on the level of maturity of the gonads, the results showed that fish eat more insects and oil palm for gonad development. Based on the data obtained from this research, this fish is an omnivore and the decrease in the quality of the Siak River waters does not significantly affect the eating habits of the juaro fish.  
TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN KAKAP (Lutjanus vitta) YANG DIDARATKAN DI TPI TANJUNG PASIR, KABUPATEN TANGERANG Lauura Hermala Yunita; Farhan Ramdhani; Yoppie Wulanda; Rizky Janatul Magwa; Ester Restiana Endang Gelis; Septy Heltria
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 14 No 2 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.14.213-219

Abstract

Ikan kakap (Lutjanus vitta) termasuk famili Lutjanidae yang sebagian besar hidupnya di perairan karang. Ikan tersebut merupakan salah satu target utama dalam penangkapan di perairan Teluk Jakarta yang didaratkan di TPI Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang pola pertumbuhan, tingkat kematangan gonad, dan ukuran pertama kali matang gonad (Lm) ikan tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive random sampling. Hasil penelitian diperoleh total tangkapan sebanyak 113 ekor yang terdiri dari ikan jantan berjumlah 53 ekor dan betina berjumlah 60 ekor. Pola pertumbuhan ikan kakap adalah isometrik. Tingkat kematangan gonad banyak terdapat pada TKG II dan III. Ikan kakap di perairan Teluk Jakarta memiliki ukuran pertama kali matang gonad adalah 213,5 mm. Maka, ukuran ikan yang lebih baik ditangkap adalah yang memiliki panjang lebih dari ukuran matang gonadnya.
Hubungan Panjang Berat Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) DI Perairan Sungai Siak, Riau Yoppie Wulanda; Lauura Hermala Yunita; Septy Heltria; Farhan Ramdhani; Ester Restiana Endang Gelis; Rizky Janatul Magwa; Bagus Pramusintho
Juvenil Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i4.21770

Abstract

ABSTRAKKualitas perairan Sungai Siak tergolong dalam kategori tercemar. Hal ini dikarenakan banyaknya sumber polutan yang masuk ke perairan sungai. Penurunan kualitas air akan berpengaruh terhadap mahluk hidup didalamnya. Meskipun Sungai Siak telah tercemar, keberadaan ikan juaro (Pangasius polyuranodon) masih banyak ditemui. Penelitian ini akan melihat hubungan panjang berat ikan juaro yang hidup di perairan Sungai Siak yang telah tercemar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 di perairan Sungai Siak dengan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Hasil analisis menunjukan persamaan hubungan panjang-berat ikan juaro jantan W= 0,013L2,899 sedangkan pada ikan betina W= 0,017L2,805. Hubungan panjang dan berat jenis ikan jantan dan betina yang tertangkap menunjukkan pola pertumbuhan yang tidak jauh berbeda. koefisien determinasi (R2) yaitu 0.9793 ikan betina dan 0.9219 untuk ikan Jantan, ini mengartikan bahwa pertumbuhan ikan juaro di Sungai Siak menunjukan sifat alometrik negatif. Meskipun telah tejadi penurunan kualitas perairan sungai siak yang melebihi baku mutu kualitas air namun kondisi tersebut masih sesuai untuk pertumbuhan panjang-berat ikan juaro yang mendukung ketersediaan makanan ikan juaro, yang mana ikan juaro memiliki sifat oportunis, sehingga ikan ini bisa memanfaatkan semua ketersediaan makanan yang berada di perairan Sungai Siak.Kata Kunci; Alometrik, hubungan panjang berat, korelasi, pangasius polyuranodon. ABSTRACTThe water quality of the Siak River is classified as polluted. This is due to the many sources of pollutants that enter river waters. The decrease in water quality will affect the living things in it. Although the Siak River has been polluted, there are still many juaro fish (Pangasius polyuranodon) to be found. This research will look at the long-weight relationship of juaro fish that live in polluted Siak River waters. This research was conducted in December 2016 in the waters of the Siak River with 4 samplings. The method used in this research is a survey method. The results of the analysis showed the similarity of the length-weight relationship for male juaro fish W = 0.013L2.899 while for female fish W = 0.017L2.805. The relationship between length and specific gravity of male and female fish caught showed a growth pattern that was not much different. the coefficient of determination (R2) is 0.9793 for female fish and 0.9219 for male fish, this means that the growth of juaro fish in the Siak River shows negative allometric properties Even though there has been a decrease in the waters quality of the Siak River which exceeds the water quality standards, these conditions are still suitable for the growth of the length-weight of the juaro fish which supports the availability of food for the juaro fish, which the juaro fish have opportunistic characteristics, so that these fish can take advantage of all the available food availability. located in the waters of the Siak River.Keyword: Alometric, correlation, length-weight relationship, pangasius polyuranodon. 
ASSESSMENT OF THREE-DIMENSIONAL BAROCLINIC CIRCULATION MODEL FOR THE MUSI COASTAL AREA Septy Heltria; Amir Yarkhasy Yuliardi; Gentio Harsono; Marita Ika Joesidawati
BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY Vol 38, No 2 (2023)
Publisher : Marine Geological Institute of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/bomg.38.2.2023.811

Abstract

The hydrodynamics of the Musi estuary ecosystem is influenced by the flow of water discharge from the river, tidal circulation within the estuary, and complex bathymetry. Numerical modeling is one of the best ways to explain the characteristics and processes occurring in the estuary. However, the obtained model requires validation to ensure its accuracy despite the complexity added by variability in tidal and bathymetric conditions, making the validation process more challenging. This difficulty can be overcome by using high-resolution data, which provides a refined understanding of the river-to-sea estuary flow and its variability. The validation process involves the use of conductivity-temperature-depth (CTD) instruments and mooring tidal stations. The validated model is considered capable of accurately simulating tidal propagation as it represents the temperature-salinity-density properties within the estuarine environment. The development of this model demonstrates the effective implementation of these parameters within the Musi estuary ecosystem domain. The 3D model simulation is used to consider the vertical discretization in the river-estuary-sea channel, which enhances the representation of temperature-salinity-density in the water column. The obtained results suggest that the 3D-MIKE modeling is well-suited for operational purposes, including the prediction of hydrodynamics and the management of estuarine areas, specifically in the Musi estuary ecosystem.
Studi Karakteristik Oseanografi Sebagai Rekomendasi Waktu Penanaman Mangrove (Studi Kasus: Pulau Dompak) Septy Heltria; Ester Restiana Endang Geulis; Farhan Ramdhani; Amir Yarkhasy Yuliardi; Rizky Janatul Magwa; Lauura Hermala; Yoppie Wulanda
Jurnal Kelautan Vol 17, No 1: April (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i1.22182

Abstract

ABSTRAKDegradasi ekosistem mangrove menyebabkan banyak kerugian baik dalam hal pengelolaan jasa lingkungan maupun secara finansial. Penanaman mangrove sendiri merupakan bentuk restorasi guna menyelamatkan penurunan luasan areal mangrove. Dinamika oseanografi merupakan faktor penentu untuk peningkatan keberhasilan dalam kegiatan restorasi ekosistem mangrove. Pulau Dompak tercatat sebagai kawasan Provinsi Kepulauan Riau dengan areal tutupan ekosistem mangrove yang cukup luas namun tergolong tinggi tingkat pemanfaatannya. Penelitan ini bertujuan untuk merekomendasikan waktu terbaik dalam penanaman mangrove dengan melakukan studi karakteristik oseanografi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa pemetaan data karakteristik oseanografi dan deskriptif analisis. Hasil yang didapat pada empat parameter oseanografi berupa suhu, salinitas, arus dan pasang surut masing-masing menunjukan perubahan yang tidak terlalu signifikan dan tergolong baik untuk dilakukan penanaman mangrove. Rekomendasi waktu penanaman mangrove terbaik yaitu pada kondisi kecepatan arus terendah yaitu pada Musim Peralihan I.Kata kunci : Musim Peralihan I, Penanaman mangrove, Pulau Dompak, OseanografiABSTRACTDegradation of mangroves causes many losses both in terms of management of environmental services and financially. Mangrove planting is a restoration to save decreasing areas of mangrove. Oceanography is a determining factor for increasing success in mangrove ecosystem restoration activities. Dompak Island is listed as an area of the Riau Archipelago Province with a relatively wide area of mangrove ecosystem cover but a relatively high level of utilization. This research aims to recommend the best time for planting mangroves by conducting a study of oceanographic characteristics. The method used in this study is in the form of mapping data on oceanographic characteristics and descriptive analysis. The results obtained for the four oceanographic parameters, namely temperature, salinity, currents, and tides each show not too significant changes and classified as good for planting mangroves. The recommendation for the best time to plant mangroves is at the lowest current velocity, namely during the Transitional Season I.Keyword : Dompak island, Planting mangrove, Oceanography, Transitional Season I
Analisis Distribusi Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Pola Arus di Perairan Palang Tuban dan Area Sekitarnya : Analysis of Sea Surface Temperature (SST) Distribution and Current Patterns in the Waters of Palang Tuban and the Surrounding Area Yuliardi, Amir Yarkhasy; Sukma, Raka; Prayogo, Luhur; Heltria, Septy; Putra, Muhamad
MIYANG Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Miyang Edisi April 2024
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/j.miy.v4i1.1110

Abstract

Kabupaten Tuban memiliki wilayah di pesisir utara Pulau Jawa. Wilayah pesisir Tuban memiliki garis pantai sepanjang 65 km dengan potensi bahari dan sumber daya perairan yang cukup tinggi. Pemahaman yang mendalam tentang parameter fisik perairan di wilayah ini memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Analisis parameter fisik perairan dalam konteks keberlanjutan lingkungan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemahaman kita tentang dinamika ekosistem perairan dan implementasi praktik pengelolaan yang berkelanjutan di wilayah Tuban dan sekitarnya. Data yang dihimpun dari 9 titik berupa suhu permukaan laut dan arus. Data suhu permukaan laut diukur menggunakan menggunakan instrumen Water Quality Checker (WQC) dan data arus menggunakan metode lagrange. ). Selain itu, untuk melihat sebaran spasial menggunakan data dari marine copernicus yang merupakan data reanalysis dengan perata-rataan bulanan yang mencakup wilayah perairan tuban dan sekitarnya. Pada parameter suhu permukaan laut, nilai terendah berkisar pada 27oC, dengan nilai rata-rata 28.2oC dan nilai tertinggi 30oC dengan rentang nilai secara spasial 29 – 31.5 oC yang nilainya semakin menurun seiring menuju laut lepas. Hasil pengolahan data kecepatan arus di perairan Palang Tuban memiliki nilai minimum 0.1 m/s dengan nilai rata-rata 0.3 m/s dan nilai maksimum mencapai 0.5 m/s. Distribusi spasial suhu dan pola arus pada perairan Palang Tuban dipengaruhi oleh angin musim. Pengambilan data yang dilakukan pada bulan Maret (musim peralihan 1) menyebabkan pola arus yang cenderung tidak beraturan disebabkan oleh faktor angin yang cenderung tidak memiliki arah dominan tertentu.
Otolith Growth Ring Pattern of Pangasius polyuranodon from Kampar and Siak River, Riau Province: Pola Lingkaran Pertumbuhan Otolith pada Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) di Perairan Sungai Kampar dan Sungai Siak Provinsi Riau Yunita, Lauura Hermala; Ramdhani, Farhan; Heltria, Septy; Harjuni, Fiki; Windarti, Windarti; Fauzi, Muhammad; Wulanda, Yoppie
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal of Tropical Fisheries Management) Vol 7 No 1 (2023): Journal of Tropical Fisheries Management (on progress)
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v7i1.43969

Abstract

Juaro (Pangasius polyuranodon) are found in the Kampar River and Siak River in Riau Province. The waters of the Kampar river are still in accordance with the quality standards and the waters of the Siak River are indicated by liquid waste pollution as evidenced by the results of air quality measurements, namely free CO2, BOD, Phosphate which are below the quality standard according to Government Regulation No. 82 of 2001. Decreased air quality can affect fish growth. and from the circular pattern of otolith growth. This study aims to determine the growth pattern of juaro fish in the waters of the Kampar and Siak rivers. This research was conducted in March – June 2019. The research method used a survey method. The otolith was sharpened using the Windarti (2013) method to see the growth circle pattern. Furthermore, the pattern and number of Dark Growth Circles (LPG) were seen using a microscope. 60 fish samples were taken (30 fish from the Kampar River and 30 from the Siak River). The results of the study showed that the LGP muscle of juaro fish from the Kampar River had 1 dark circle, while in the Siak River the darkest circle opened 3 pieces. These results concluded that the growth rate of juaro fish in the Kampar River and Siak River had experienced obstacles/disruptions in their lives.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abel Azzahra Afriani Afriani Afriani Harahap Amir Yarkhasy Yuliardi Annisa Rianti Ardelia, Icha Dewi Arfiana, BS Monica Arfiana, Bs. Monica Arista Yulanda, Yudi Bagus Pramusintho Damanik, Ernawati Darlim Darmawi Dea Amelia, Dea Denny Alberto Satrya Gumay Depison Depison Dinanty, Fawwaz Dyah Muji Rahayu Eko Wiyanto, Eko Ester Restiana Endang Gelis Farhan Ramadhani, Farhan Farhan Ramdhani Fauzan Ramadan Fiki Harjuni Firdaus, Randi Gentio Harsono Hadi, Sutanto Hariski, M Hasanah Hawis H Madduppa Hutwan Syarifuddin I Wayan Nurjaya Ibadillah, Sultonu Irfan Zidni Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu Lauura Hermala Lauura Hermala Yunita Lauura Hermala Yunita Lauura Hermala Yunita Lerma Yuni Siagian lestari, dewi joni lestari Lestariningsih, Wiwid Andriyani Lisna Lisna Lisna, Lisna Luhur Moekti Prayogo Luhur Prayogo, Luhur M Hariski Mairizal Mairizal Marita Ika Joesidawati Meta Dinda Pangaribuan Miradni, Asni Muhamad Gilang Arindra Putra Muhammad Farhan Al Iqromi Muhammad Halim, Muhammad Nahlunnisa, Hafizah Nelwida Nelwida Noferdiman Noferdiman Noferdiman Nofrizal Nofrizal Nofrizal Nofrizal Noverdiman, Noverdiman Nugroho, Agung Tri Nurhayati Nurhayati Nurwijayanti Nyoman M N Natih Putra, Muhamad Putra, Muhamad Gilang Arindra Rahmalia, Diah Ayu Ratu Almira Kismawardhani Riris Roiska Rizky Janatul Magwa Robin Romie Jhonnerie RR. Ella Evrita Hestiandari Santika, Lora Sari, Ratna Juita Sarwo Edy Wibowo Sarwo Sucitra Amin Sayyidah Fatchiyyah Setiyawan, Khoirudin Anton Sinaga, Nurlince Sri Novianti Sri Novianti Sukma, Raka Suryono Suryono Taj, Kemal Togatorop, Alfa Immanuel Tri Suryono Windarti Windarti Wiwaha Anas Sumadja Wulandari Wulandari WULANDARI Wulandari Wulandari Yoppie Wulanda Yun Alwi