Pengetahuan petani yang rendah tentang bagaimana melakukan diagnosa kesehatan tanah dan tanaman mengakibatkan ketidakmampuan petani dalam memutuskan apa yang seharusnya mereka lakukan ketika melihat adanya kerusakan tanaman. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang teknik diagnosa kesehatan tanah dan tanaman, serta meningkatkan keterampilan dalam pembuatan pupuk kompos. Kegiatan pengabdian ini berlokasi di Desa Tik Kuto Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan adalah petani tanaman hortikultura. Metode pendekatan kegiatan pengabdian dilakukan melalui dua cara, yaitu (1) penyuluhan tentang teknik diagnosa kesehatan tanah dan tanaman, serta (2) pelatihan keterampilan pembuatan pupuk kompos. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani tentang teknik diagnosa tanah meningkat dari skor rata-rata 1,50 (kurang tahu) menjadi 4,33 (tahu), sedangkan tingkat pengetahuan teknik diagnosa kesehatan tanaman meningkat dari skor rata-rata 1,42 (tidak tahu) menjadi tahu (4,17). Selanjutnya tingkat pengetahuan petani tentang pembuatan pupuk kompos juga mengalami peningkatan dari yang semula belum tahu sama sekali dan belum pernah membuat, setelah mengikuti kegiatan pengabdian menjadi tahu dan bisa membuat pupuk kompos dari bahan-bahan sampah organik, khususnya kulit kopi yang banyak ditemukan di Desa Tik Kuto, Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat besar bagi petani, terutama untuk keberlanjutan usaha pertanian, sehingga ke depannya aktivitas pengabdian seperti ini perlu terus dilakukan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025