Desa Sokkolia di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan. Namun, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, khususnya di kalangan remaja, masih terbatas. Remaja masjid memiliki potensi dalam penguatan peran sosial dan keagamaan, namun sering kali belum dibekali keterampilan komunikasi yang memadai. Untuk itu, dilaksanakan program pelatihan public speaking bagi remaja masjid di Desa Sokkolia. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum dan kepercayaan diri peserta. Sebanyak 13 remaja mengikuti pelatihan yang mencakup penyuluhan, teknik dasar berbicara, latihan presentasi, dan simulasi berbicara di depan audiens. Narasumber berasal dari kalangan profesional di bidang komunikasi, dan peserta juga memperoleh alat bantu seperti mikrofon portable dan modul pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta. Sebelum pelatihan, hanya 20% peserta yang “sangat paham” pentingnya komunikasi publik, sedangkan setelah pelatihan meningkat menjadi 95%. Peningkatan serupa juga terjadi pada indikator lain seperti teknik menyusun pidato (dari 15% menjadi 90%), pengendalian gugup (10% menjadi 85%), serta penggunaan alat bantu visual (5% menjadi 75%). Pelatihan ini membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan komunikasi remaja masjid, yang diharapkan dapat mendorong partisipasi mereka dalam kegiatan dakwah dan sosial di masyarakat. Program ini menjadi langkah awal pembentukan generasi muda yang komunikatif, percaya diri, dan berdaya saing.
Copyrights © 2025