Dalam kehidupan digital yang semakin mendominasi, generasi Milenial dan Gen Z menghadapi tekanan psikologis yang signifikan akibat intensitas keterlibatan dengan media sosial. Kebutuhan untuk terus tampil dan terlibat secara daring memicu kelelahan emosional, perbandingan sosial, serta gangguan keseimbangan hidup. Di tengah realitas ini, praktik digital detox atau puasa media sosial muncul sebagai alternatif untuk memulihkan kondisi mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak positif puasa media sosial terhadap kesehatan mental generasi Milenial dan Gen Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengkaji berbagai sumber literatur dan penelitian terdahulu yang relevan. Data yang terkumpul dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi pola-pola pengalaman, respons emosional, dan manfaat psikologis selama masa jeda digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jeda dari media sosial mampu mengurangi tingkat kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, serta memperbaiki fokus dan ketenangan pikiran. Praktik ini juga membuka peluang bagi interaksi sosial langsung yang lebih bermakna dan refleksi diri yang mendalam terhadap konsumsi digital. Terdapat perbedaan respons antara Milenial dan Gen Z, baik dalam motivasi maupun cara menghadapi jeda, yang menunjukkan perlunya pendekatan khusus bagi masing-masing generasi. Secara keseluruhan, digital detox terbukti sebagai strategi efektif dalam menjaga kesehatan mental di era media sosial yang padat akan stimulasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025