Tulisan ini mengkaji epistemologi dalam ranah ilmu sosial dan humaniora (ISH), dengan penekanan pada disiplin sejarah dan sosiologi. Sebagai salah satu cabang filsafat ilmu, epistemologi memiliki peranan krusial dalam mengeksplorasi hakikat, sumber, dan keabsahan pengetahuan yang dihasilkan oleh kedua bidang tersebut. Dalam konteks sejarah, pengetahuan tidak hanya bersumber dari fakta-fakta masa lalu, tetapi juga melalui proses interpretasi yang dipengaruhi oleh sumber, konteks sosial, dan posisi ideologis penulis. Berbagai pendekatan epistemologis seperti empirisisme, hermeneutika, konstruktivisme sosial, dan postmodernisme diterapkan untuk memahami dinamika penulisan sejarah. Di sisi lain, sosiologi menawarkan beragam paradigma, mulai dari positivisme yang menekankan objektivitas dan metode kuantitatif, hingga interpretivisme dan kritisisme yang lebih mengedepankan pemaknaan subjektif serta analisis kritis terhadap struktur sosial dan kekuasaan. Konsep sosiologi pengetahuan menegaskan bahwa realitas sosial adalah konstruksi kolektif yang bersifat dinamis dan kontekstual. Perbandingan antara epistemologi sejarah dan sosiologi menunjukkan adanya kesamaan dalam menolak positivisme yang ekstrem dan menekankan pentingnya pendekatan interpretatif serta kritis, meskipun keduanya berbeda dalam objek kajian, metode, dan orientasi teoritis. Pemahaman yang mendalam mengenai epistemologi sangat penting bagi peneliti ISH untuk dapat menghasilkan pengetahuan yang valid, reflektif, dan bertanggung jawab, serta mampu mengembangkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat
Copyrights © 2025