Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KURIKULUM MERDEKA TERHADAP KEBERLANGSUNGAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 BANTUR Hendrik Bachtiar Adi Surya Saputra; Habibullah Kafabihi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i2.2097

Abstract

Kurikulum merdeka merupakan sebuah konsep pendidikan yang dimana siswa mempunyai kebebasan untuk memutuskan apa, bagaimana, dan kapan mereka belajar. Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan potensi, kreativitas, dan kemandirian siswa berdasarkan minat, bakat, dan kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kurikulum merdeka terhadap keberlangsungan pendidikan di SMP Negeri 2 Bantur. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan studi kepustakaan. Data diperoleh melalui wawancara kepada beberapa guru dan siswa di SMP Negeri 2 Bantur dan beberapa referensi dari Google Scholar dan Ebook dengan total 10 buku dan 5 jurnal terpilih dan sesuai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Beberapa aspek menggambarkan dampak kurikulum merdeka terhadap keberlanjutan pendidikan, yaitu: a)Aspek peserta didik, b)Aspek Pendidik, c)Aspek satuan pendidikan. pengaruh kurikulum merdeka terhadap guru dan siswa memiliki berbagai hal baru entah itu dalam segi peran, dampak yang diperoleh terhadap guru dan siswa dan tanggapan dari kedua belah pihak ini sangat bervariasi ada yang merujuk ke hal positif dan negatif
DAMPAK PEMBANGUNAN DESA WISATA PUJON KIDUL TERHADAP PEREKONOMIAN WARGA SEKITAR Dhava Restu Valentino; Habibullah Kafabihi
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 11 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i11.10282

Abstract

Penelitian ini mengulas konsep sosiologi pembangunan dengan menitikberatkan pada hubungan antara perubahan sosial, ekonomi, dan budaya dalam proses pembangunan masyarakat. Kajian ini mengeksplorasi dampak pembangunan terhadap struktur sosial, pola interaksi, dan hubungan antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat. Selain itu, artikel ini mengidentifikasi dampak positif, seperti peningkatan kualitas hidup, akses yang lebih luas terhadap pendidikan dan teknologi, serta kemajuan infrastruktur. Namun, di sisi lain, pembangunan juga menghadirkan tantangan, termasuk ketimpangan sosial, kerusakan lingkungan, dan erosi identitas budaya lokal. Dengan menggunakan pendekatan teoritis dan empiris, penelitian ini menyoroti pentingnya pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan didasarkan pada prinsip keadilan sosial. Kesimpulan artikel ini menegaskan bahwa sosiologi pembangunan memiliki peran strategis dalam merancang kebijakan yang lebih manusiawi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
TRANSFORMASI SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN KAMPUNG BUDAYA POLOWIJEN Hafidi; Habibullah Kafabihi
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 8 No. 2 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v8i2.13168

Abstract

Pembangunan berbasis budaya merupakan salah satu pendekatan alternatif dalam pengembangan masyarakat yang sberkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pelestarian identitas lokal (Yunus, 2018; Castells, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak transformasi sosial dan ekonomi masyarakat melalui pembangunan Kampung Budaya Polowijen (KBP) di Kota Malang, Jawa Timur. KBP merupakan kampung tematik berbasis kesenian topeng Malangan yang dikembangkan menjadi pusat kegiatan budaya, edukasi, dan ekonomi kreatif masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada warga Kelurahan Polowijen yang aktif atau terdampak oleh pembangunan KBP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasakan dampak positif dari keberadaan kampung budaya, seperti peningkatan pendapatan, terbukanya peluang ekonomi baru, penguatan ikatan sosial, serta peningkatan partisipasi warga dalam pelestarian budaya lokal. Selain itu, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang berdampak pada ekonomi lokal dan mendorong keterlibatan generasi muda dalam kegiatan budaya. Namun demikian, aspek keberlanjutan jangka panjang membutuhkan penguatan kelembagaan, pendidikan budaya, serta dukungan kebijakan lintas sektor (Santosa, 2017; Sachs, 2015). Dengan demikian, kampung budaya dapat menjadi model transformasi sosial ekonomi yang efektif jika dikembangkan secara partisipatif dan kontekstual.
EPISTIMOLOGI ILMU-ILMU SOSIAL HUMANIORA Hafidi; Habibullah Kafabihi; Ananda Pratiwi; Neny Widiyanti; Arif Wahyu Hidayat
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 8 No. 3 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v8i3.13362

Abstract

Tulisan ini mengkaji epistemologi dalam ranah ilmu sosial dan humaniora (ISH), dengan penekanan pada disiplin sejarah dan sosiologi. Sebagai salah satu cabang filsafat ilmu, epistemologi memiliki peranan krusial dalam mengeksplorasi hakikat, sumber, dan keabsahan pengetahuan yang dihasilkan oleh kedua bidang tersebut. Dalam konteks sejarah, pengetahuan tidak hanya bersumber dari fakta-fakta masa lalu, tetapi juga melalui proses interpretasi yang dipengaruhi oleh sumber, konteks sosial, dan posisi ideologis penulis. Berbagai pendekatan epistemologis seperti empirisisme, hermeneutika, konstruktivisme sosial, dan postmodernisme diterapkan untuk memahami dinamika penulisan sejarah. Di sisi lain, sosiologi menawarkan beragam paradigma, mulai dari positivisme yang menekankan objektivitas dan metode kuantitatif, hingga interpretivisme dan kritisisme yang lebih mengedepankan pemaknaan subjektif serta analisis kritis terhadap struktur sosial dan kekuasaan. Konsep sosiologi pengetahuan menegaskan bahwa realitas sosial adalah konstruksi kolektif yang bersifat dinamis dan kontekstual. Perbandingan antara epistemologi sejarah dan sosiologi menunjukkan adanya kesamaan dalam menolak positivisme yang ekstrem dan menekankan pentingnya pendekatan interpretatif serta kritis, meskipun keduanya berbeda dalam objek kajian, metode, dan orientasi teoritis. Pemahaman yang mendalam mengenai epistemologi sangat penting bagi peneliti ISH untuk dapat menghasilkan pengetahuan yang valid, reflektif, dan bertanggung jawab, serta mampu mengembangkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat