Tulisan ini membahas konsep etika dalam hubungan antara guru dan murid yang dijelaskan dalam karya K.H. Hasyim Asyari, "Al'alim wa Muta'alim." Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi relevansi prinsip-prinsip etika tersebut dalam konteks pendidikan pesantren modern. Dengan menekankan pentingnya adab sebagai landasan interaksi, penulisan ini mengungkap tanggung jawab timbal balik antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana penerapan nilai-nilai etika dalam kurikulum pesantren dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan berkontribusi pada pengembangan karakter santri. Melalui pelatihan bagi guru, program mentoring, dan evaluasi berbasis etika, pesantren dapat mempersiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas yang baik. Dengan demikian, konsep "Al'alim wa Muta'alim" tetap relevan dan penting dalam pendidikan Islam di era modern.
Copyrights © 2025