Saat ini, guru tidak hanya dituntut untuk mengajar. Survei Nasional Pendidik Indonesia (Kemendikbudristek, 2023) menunjukkan 65% guru terganggu oleh tugas administratif, dan hanya 28% merasa mendapat pelatihan atau pengembangan karier yang memadai. Hal ini menurunkan motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran. Wawancara langsung yang dilakukan peneliti di beberapa sekolah di Kabupaten Sanggau juga menunjukkan ketidaksesuaian antara tugas tambahan dengan pengembangan karier dan keseimbangan kerja-hidup. Penelitian ini menganalisis pengaruh Career Development dan Work-Life Balance terhadap Job Satisfaction guru di Sanggau, Kalimantan Barat, dengan Work Engagement sebagai variabel mediasi. Data dikumpulkan dari 120 guru melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan SEM dengan SmartPLS 4. Hasil menunjukkan Career Development berpengaruh signifikan terhadap Work Engagement, namun tidak terhadap Job Satisfaction. Work Engagement dan Work-Life Balance berpengaruh signifikan terhadap Job Satisfaction. Namun, Work Engagement tidak memediasi secara signifikan hubungan antara Career Development maupun Work-Life Balance dengan Job Satisfaction. Temuan ini memberi wawasan penting tentang faktor yang memengaruhi kepuasan dan keterlibatan kerja guru.
Copyrights © 2025