Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, langkah, dan tantangan implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas IV SD DDI II Kota Palopo. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada urgensi kesiapan sekolah dan guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang fleksibel, berbasis proyek, serta berorientasi pada penguatan profil pelajar Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan kepala sekolah, guru kelas IV, dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh bentuk pembelajaran yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka, hanya tiga bentuk yang telah diimplementasikan, yaitu ceramah dan diskusi, inquiry-discovery learning, serta collaborative learning. Adapun bentuk pembelajaran seperti student-centered learning, problem-based learning, dan project-based learning belum terlaksana secara optimal karena keterbatasan waktu, pemahaman guru, serta sarana dan prasarana pendukung. Langkah-langkah implementasi yang telah dijalankan mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan penguatan nilai-nilai karakter, sementara pengembangan lingkungan belajar dan kolaborasi lintas sektor masih menjadi tantangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tantangan utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka terletak pada kesiapan guru, keterbatasan pelatihan, dan kurangnya fasilitas. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan, kolaborasi antar pemangku kepentingan, serta penyediaan dukungan infrastruktur yang memadai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025