Pariwisata memegang peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah. Kabupaten Gorontalo yang kaya akan potensi wisata alam dan budaya memiliki prospek besar dalam sektor ini. Namun, kesenjangan dalam ketersediaan fasilitas pendukung menjadi hambatan bagi daya saing destinasi dan kenyamanan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menilai kondisi fasilitas penunjang pariwisata dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Data dikumpulkan dari sembilan lokasi wisata melalui survei lapangan dan pemetaan spasial berbasis GPS. Indikator fasilitas seperti listrik, air, toilet, gazebo, tempat parkir, dan tempat makan dievaluasi menggunakan sistem skoring terstandar. Perangkat lunak ArcMap 10.8 dan QGIS digunakan untuk mengklasifikasikan destinasi ke dalam kategori “baik,” “cukup,” dan “kurang baik”, serta menghasilkan peta tematik yang menunjukkan distribusi spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh lokasi termasuk kategori “baik,” satu “cukup,” dan satu “kurang baik.” Visualisasi spasial membantu mengidentifikasi kekurangan infrastruktur dan menentukan prioritas pembangunan. Pendekatan SIG memberikan data pariwisata yang akurat, mudah diakses, dan interaktif bagi para pemangku kepentingan. Studi ini menekankan pentingnya integrasi teknologi spasial dalam perencanaan pariwisata berkelanjutan dan menawarkan model yang dapat diterapkan di daerah lain. Ditekankan pula perlunya integrasi analisis spasial dengan pendekatan partisipatif agar pengembangan pariwisata lebih inklusif dan efektif.
Copyrights © 2025