Fatherless ialah sebuah peristiwa yang dimana ketika seorang ayah tidak memiliki rasa bertanggung jawab kepada anaknya untuk memenuhi kewajiban serta perannya sebagai sosok seorang ayah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola asuh pada anak yang mengalami fatherless di berbagai tingkat usia dan terdapat dua dampak yaitu postif dan negatif dari kondisi fatherless tersebut yang terjadi pada tiga narasumber kami. penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian untuk lebih memahami berbagai macam peristiwa manusia atau social dengan membuat gambaran yang menyatu dan bergantung sehingga dapat di tampilkan dengan kata kata. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dimana teknik ini memiliki kriteria dan tujuan tertentu pada sampel yang akan diteliti. Sample yang digunakan sebanyak tiga orang berdasarkan usia yang terdiri dari AD (7 tahun) yang mengalami pola asuh demokratis, sedangkan AB (20 tahun)mengalami pola asuh otoriter, dan yang terakhir AC (27 tahun) mengalami pola asuh demoktaris. hasil dari penelitian ini bahwa AC berhasil melewati kondisi fatherless dimana dia bisa berdamai dengan keadaannya dan menjadi sosok pengganti ayahnya untuk adikadiknya dan ibunya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini dari tiga narasumber kami mengalami keberhasilan dari kondisi fatherless karena mendapatkan pola asuh yang baik dan mendapatkan sosok pengganti peran seorang ayah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022