Articles
PROGRAM PSIKOEDUKASI PARENTING SELF-EFFICACY PADA IBU BEKERJA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGASUHAN DI KB-TK AL AZHAR 59 PALU
Putri, Hesti;
Awalunisah, Sita;
Imamah, Zakiyyatul;
Dian Pertiwi, Adharina;
Fitriana
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v4i2.201
Mayoritas orangtua wali murid di KB-TK Al Azhar 59 Palu adalah ibu bekerja yang pekerjaannya di pusat perkantoran Kota Palu. Beberapa ibu memilih untuk bekerja karena berbagai alasan diantaranya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, aktualisasi diri, menerapkan pengalaman ilmu, maupun untuk mengisi waktu luang. Ibu yang berkerja rentan mengalami stress, kelelahan, atau bahkan frustasi jika tidak dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Pressure yang tinggi dari pekerjaan akan berdampak buruk pada keluarga serta proses pengasuhan. Tidak jarang ibu bekerja belum memiliki pemahaman pentingnya parenting self-efficacy terhadap proses pengasuhan untuk memiliki kompetensi yang seimbang antara pekerjaan dan pengasuhan. Oleh karena itu, dinilai penting untuk memberikan program psikoedukasi kepada ibu bekerja mengenai upaya peningkatan kualitas pengasuhan ibu bekerja melalui program psikoedukasi parenting self-efficacy di KB-TK Al Azhar 59 Palu. Program ini khusunya akan memberikan psikoedukasi kepada ibu bekerja yang dampaknya ibu bekerja tersebut akan mendapatkan pemahaman mengenai pengasuhan yang positif. Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan ini sebanyak 35 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara offline di aula KB-TK Al Azhar 59 Palu
Penerapan Metode Bercerita Terhadap Rasa Percaya Diri Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Nursittah Samarinda
Tasya, Tasya Safhira;
Dian Pertiwi, Adharina;
Muslifar, Rury
Early Childhood Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v5i1.4330
Metode bercerita merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri anak,melalui metode bercerita anak dapat belajar berbagai hal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode bercerita terhadap rasa percaya diri anak usia 5-6 tahun di Tk Nursittah Samarinda.Metode penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif yang dilakukan pada lembaga TK Nursittah Samarinda dengan narasumber 1 guru. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan model analisis data menurut Miles and Hubermen yaitu meliputi, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita memiliki efek positif yang signifikan terhadap rasa percaya diri anak.Dalam penerapan ini,ada fokus penelitian yang di bahas yaitu (1) Rancangan pembelajaran yang di laksanakan dalam penerapan metode bercerita terhadap rasa percaya diri anak, (2) Pelaksanaan Metode bercerita terhadap rasa percaya diri anak dan (3) Evaluasi Penerapan Metode bercerita terhadap rasa percaya diri anak.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan rancangan pembelajaran dan pelaksanaan metode bercerita yang tepat seperti pemilihan cerita yang sesuai keinginan anak,menyampaikannya dengan menarik, dan melibatkan anak secara aktif dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri.
Analisis Helikopter Parenting terhadap Perkembangan Anak
Khoirunnisa, Alda;
Mubarokah, Ana Sofia;
Safitri, Nur Rilla;
Agustinewa, Windyta Luthfiah;
Dian Pertiwi, Adharina
Early Childhood Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v3i1.4847
Helikopter Parenting adalah orang tua yang terlalu mengontrol segala kehidupan anak. Orang tua yang menerapkan helikopter parenting telah menskenario bagaimana kehidupan anaknya. Bahkan orang tua selalu ikut campur untuk menyelesaikan masalah anaknya, karena mereka ingin yang terbaik bagi anaknya. Penelitian yang telah kami buat bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh apa yang terjadi pada anak jika orang tua menerapkan helikopter parenting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik analisis data observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling dengan tiga anak yang karakteristik berbeda berdasarkan usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa helikopter parenting ini lebih berpacu pada cita-cita anak dan jadwal sehari-hari yang ditentukan untuk anak lebih bisa mengatur kesehariannya sendiri. Hasilnya dalam penelitian ini, salah satu responden yang berinisial DY yang telah mendapat helikcopter parenting. DY merasakan adanya tekanan yang ia dapatkan dari pengasuhan helikopter yang telah diterima. Bahkan dalam mengambil keputusan, DY merasa apa yang di putuskan oleh ibunya kurang disukai. Akan tetapi DY tetap menerima hal tersebut dan mengikuti semuanya.
Analisis Pola Asuh Permisif pada Perkembangan Sosial Emosional Anak
Gita;
Okana;
Popi Kumala Sri Rahayu;
Dian Pertiwi, Adharina;
Hasbi Sjamsir
Early Childhood Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v3i1.4849
Pola asuh permisif yaitu pola asuh orang tua yang tidak mau ikut campur tangan dalam kehidupan anaknya. Jangan tertipu ketika anak-anak berpikir bahwa orang tuanya dan hidup lebih penting daripada keberadaan mereka sendiri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bimbingan permisif dalam perkembangan sosial emosional anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sample pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sample sebanyak tiga anak dengan karakteristik yang berbeda berdasarkan tingkat usia yang terdiri dari anak SD, SMA dan Perguruan Tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga anak yang diamati dengan pola asuh permisif memiliki dampak pada perkembangan sosial emosional nya, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal anak. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa meskipun memiliki pola asuh yang sama namun memiliki karakter dan perkembangan sosial emosional yang berbeda-beda.
Analisis Fatherless terhadap Pola Asuh Anak
Ariska;
Aprillia Octaviani;
Melda Krisdiana;
Yulia Ananda;
Dian Pertiwi, Adharina
Early Childhood Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v3i1.4852
Fatherless ialah sebuah peristiwa yang dimana ketika seorang ayah tidak memiliki rasa bertanggung jawab kepada anaknya untuk memenuhi kewajiban serta perannya sebagai sosok seorang ayah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola asuh pada anak yang mengalami fatherless di berbagai tingkat usia dan terdapat dua dampak yaitu postif dan negatif dari kondisi fatherless tersebut yang terjadi pada tiga narasumber kami. penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian untuk lebih memahami berbagai macam peristiwa manusia atau social dengan membuat gambaran yang menyatu dan bergantung sehingga dapat di tampilkan dengan kata kata. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dimana teknik ini memiliki kriteria dan tujuan tertentu pada sampel yang akan diteliti. Sample yang digunakan sebanyak tiga orang berdasarkan usia yang terdiri dari AD (7 tahun) yang mengalami pola asuh demokratis, sedangkan AB (20 tahun)mengalami pola asuh otoriter, dan yang terakhir AC (27 tahun) mengalami pola asuh demoktaris. hasil dari penelitian ini bahwa AC berhasil melewati kondisi fatherless dimana dia bisa berdamai dengan keadaannya dan menjadi sosok pengganti ayahnya untuk adikadiknya dan ibunya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini dari tiga narasumber kami mengalami keberhasilan dari kondisi fatherless karena mendapatkan pola asuh yang baik dan mendapatkan sosok pengganti peran seorang ayah.
Pola Asuh Anak Usia Dini dalam Exented Familiy
Desia Novela;
Persa Ponno Paruru;
Rosalina Huan Jiu;
Ayu Amanda Fitri;
Dian Pertiwi, Adharina
Early Childhood Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v3i1.4853
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana pola asuh anak usia dini yang di terapakan extented family. Yang di latar belakangi berbagai macam sosial dan budaya yang melandasi pola asuh anak usia dini. Penelitian ini bermanfat untuk mengetahui lebih dalam mengenai pola asuh anak usia dini dalam extended family melalui tiga sampel. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunnakan metode kualitatif deskriftif yang menggunakan teknik analisis data, wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara menggunakan semi terstruktur dan sempel yang di gunakan purposive sampel dimana pengambilan sampel di sesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel yang di gunakan pada penelitian ini menggunakan tiga keluarga yang berbeda karakteristik pada pola asuh anak yaitu, otoriter, permisif, dan demokratis. Berdasarkan hasil penelitian pada tiga keluarga ditemukan dua keluarga yang menerapkan dua pola asuh yaitu pada keluarga A pola asuh demokratis-otoriter, keluarga C menerapkan pola asuh demokratis-permisif. Dan keluarga B menerapkan satu pola asuh yaitu pola asuh demokratis.
Pola Asuh Orang Tua Strict Parents terhadap Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia Dini
Anisa Nur Hayyu;
Desi Amanda;
Nurul Annisa Septiani;
Oktavia Dwi Nugraheni;
Dian Pertiwi, Adharina;
Hasbi Sjamsir
Early Childhood Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v3i1.4854
Tujuan pembuatan media pola asuh ini untuk mengetahui penerapan apa saja yang ada di dalam pola asuh orang tua yang berhubungan dengan perkembangan sosial-emosional ada anak usia dini pola asuh yang di berikan orang tua terhadap perkembangan sosial-emosional pada Anak Usia Dini sangat penting bagi stimulasi bagi Anak Usia Dini untuk menjadi pribadi yang lebih baik di dalam lingkungan sosial di sekitar dan anak mampu mengontrol emosional jika anak berada di lingkungan sekitar.pola asuh orang tua strict perents terhadap sosial emosional anak memiliki dampak yang sangat jelas. Seperti orang tua yang memberikan pola asuh oteriter kepada anak usia dini oran tua memberikan peraturan yang di buat dan tidak dapat di rubah dan orang tua memangsa anak untuk mengikuti semua aturan yang telah di buat tanpa memberi tahu anak alasan hal baik apa yang ada di dalam peraturan tersebut.
Peran Pola Asuh pada Anak Sibling Rivalry
Siti Aisyah;
Tri Andrisa Saputri;
Andhita Fadiya.FM;
Zahwa Olivia;
Dian Pertiwi, Adharina
Early Childhood Journal Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/ecj.v3i2.4855
Pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pola asuh anak pada sibling rivalry. Sibling rivarly adalah permasalahan yang terjadi antara saudara kandung. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang menggunakan teknik sampling Probability. Teknik sampling Probability adalah pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota untuk dipilih menjadi anggota sample, Penelitian ini menggunakan 3 sample, yang memiliki 3 karakteristik berbeda berdasarkan jenis kelamin, yang terdiri dari saudara laki-laki dan laki-laki dengan jarak usia (3 tahun), saudara perempuan dan perempuan dengan jarak usia (2 tahun), serta saudara laki-laki dan perempuan dengan jarak usia (16 bulan). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa pola asuh berpengaruh terhadap sibling rivalry. Dari ketiga keluarga, sangat terlihat bahwa sibling rivalry laki-laki DT (3 tahun) dan perempuan KL (1 tahun) lebih menonjol, karena DT seorang kakak jarang mengalah dan memberontak apabila diberikan barang secara bersamaan dengan KL, dan DT juga harus lebih di utamakan, sedangkan KL sebagai adik lebih paham dan mau mengalah. Selain itu, DT dan KL juga memiliki pola asuh demokratis-permisif, dan kurang peran dari seorang ayah (Fatherless) secara psikologis karena hubungan jarak jauh.
The influence of parental attachment on the social-emotional development of children with autism
Megantara, Adinda Thalia;
Chailan Salsabila, Hanum;
Fahira Sari, Alifia;
Nazhwa Pragista, Farah;
Dian Pertiwi, Adharina
Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 8 No. 1 (2025): Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24042/al-athfaal.v8i1.25232
Background : Parental attachment is a fundamental aspect of a child’s early development and serves as a foundation for their future well-being. For children with autism, secure attachment becomes even more essential, as it directly supports their ability to engage socially and regulate emotions. Despite its importance, few studies have qualitatively explored how real-life parenting practices influence the social-emotional development of autistic children, particularly in contexts where parents serve as the primary caregivers and use alternative communication methods. Aim : This study aims to examine the influence of parental attachment on the social-emotional development of children with autism. It also seeks to offer a deeper insight by comparing direct and indirect parenting practices and exploring actual caregiving behaviors that have rarely been addressed in contextual qualitative research. Method : A qualitative case study approach was used, with purposive sampling to select participants aligned with the study objectives. The subject of this research was a parent of an eight-year-old child diagnosed with autism. Data were collected through observation and in-depth interviews, focusing on the daily parenting interactions and communication strategies employed. Result : The findings indicate that the child exhibits a relatively strong attachment to the parent, which is attributed to being directly raised by them. The parent frequently uses body language and gestures to communicate, compensating for the child’s limited verbal abilities. The child does not display fear in unfamiliar settings and is able to express themselves confidently in new environments. This behavior suggests that the secure attachment has fostered a sense of emotional safety and social adaptability. Conclusion : Parental attachment significantly influences the social-emotional development of children with autism. Direct caregiving, emotional attunement, and the use of adaptive communication strategies contribute to the child’s confidence and ability to engage with their surroundings. The study highlights the importance of nurturing strong parent-child bonds, especially in families with autistic children.
Peran Ibu dalam Perkembangan Sosial Emosional pada Anak Usia Dini: Fatherless
Octaviana Ramadhani, Miranda;
Anandya Zalzahira, Shera;
Eka Pratiwi Maharani, Retno;
Cahya Rindi, Allyfia;
Dian Pertiwi, Adharina
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2025): Juli
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/murhum.v6i1.1050
Kehadiran sosok kedua orang tua sangat penting terhadap perkembangan psikologis anak terutama dalam aspek sosial emosional anak usia dini. Namun, tidak dapat dipungkiri tidak semua anak dapat memenuhi aspek sosial emosional tersebut karena berbagai faktor, salah satunya adalah ketidakhadiran salah satu figur orang tua dalam kehidupan anak. Indonesia menduduki peringkat ketiga kondisi fatherless. Ketiadaan figur Ayah karena berbagai faktor seperti bekerja jauh atau meninggal dunia. Banyak sejumlah kasus menunjukkan bahwa anak usia dini rentan mendapatkan masalah mental dalam sosial emosionalnya. Penelitian yang dilakukan ini menjadi tujuan untuk menganalisis bagaimana peran Ibu dalam menjaga kestabilan sosial emosional anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam studi naratif. Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui wawancara. Sejumlah 3 responden yang merupakan seorang Ibu diwawancarai untuk menganalisis secara mendalam pada penelitian ini dan dilaksanakan di lokasi kediaman masing-masing Ibu dan keluarga. Hasil menunjukkan bahwa sosial emosional anak tetap berkembang dengan baik dan stabil karena hadirnya sosok Ibu dalam keseharian dan kehidupannya.