Studi ini membahas perbandingan konsep kebaikan dan etika dalam pemikiran Plato dan Islam. Plato mendefinisikan kebaikan sebagai kondisi di mana individu dikendalikan oleh akal, bukan oleh keinginan. Ia menekankan empat kebajikan utama: kebijaksanaan, keberanian, pengendalian diri, dan keadilan, dengan keadilan sebagai kebajikan tertinggi yang menciptakan keseimbangan sosial. Etika dalam pandangan Plato bersifat rasional dan intelektual, di mana kebahagiaan sejati dicapai melalui pemahaman tentang ide kebaikan. Sementara itu, Islam memandang kebaikan sebagai harmoni antara hubungan vertikal dengan Tuhan (hablun minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablun minannas). Kebaikan dalam Islam mencakup aspek moral, sosial, dan spiritual, dengan prinsip-prinsip utama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Etika Islam menekankan keseimbangan antara wahyu dan akal dalam membentuk moralitas individu. Meskipun terdapat perbedaan epistemologis, baik perspektif Plato maupun Islam sama-sama menekankan pentingnya moralitas dalam membimbing manusia menuju kehidupan yang baik. Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana kedua perspektif tersebut dapat berkontribusi dalam membangun etika sosial yang harmonis.
Copyrights © 2025