Salman Septiana Rohendi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Tindakan Eutanasia Dalam Perspektif Hukum Islam dan Kode Etik Kedokteran Indonesia Lintang Ardiansyah; Muhammad Alwan Fathurrobbanie; Renata Sheehan Del'ara; Desti Septiana; Salman Septiana Rohendi; Rika Widawati
Hukum Inovatif : Jurnal Ilmu Hukum Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2024): Juli : Hukum Inovatif : Jurnal Ilmu Hukum Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/humif.v1i3.318

Abstract

Euthanasia, a topic that sparks debate, is a controversial action from both Islamic and medical perspectives. In Islam, honoring human life is considered a paramount value, as emphasized in the Qur'an. Therefore, the practice of euthanasia is seen as incompatible with religious values. In medical practice, ethical codes provide moral guidance emphasizing the importance of protecting human life, thus making this practice also conflicting with these principles. Although some argue that euthanasia can end unbearable suffering, Islamic views stress the importance of preserving human life without hastening death. Therefore, in Indonesia, with a majority Muslim population, euthanasia practices are prohibited based on religious values and applicable laws.
KESELARASAN KONSEP KEBAIKAN DAN ETIKA ANTARA PEMIKIRAN PLATO DAN ISLAM Muhamad Hilman; Salman Septiana Rohendi; Iin Ulfa Royani; Aisyah Munadiya Khoirah; Muhamad Parhan
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.486

Abstract

Studi ini membahas perbandingan konsep kebaikan dan etika dalam pemikiran Plato dan Islam. Plato mendefinisikan kebaikan sebagai kondisi di mana individu dikendalikan oleh akal, bukan oleh keinginan. Ia menekankan empat kebajikan utama: kebijaksanaan, keberanian, pengendalian diri, dan keadilan, dengan keadilan sebagai kebajikan tertinggi yang menciptakan keseimbangan sosial. Etika dalam pandangan Plato bersifat rasional dan intelektual, di mana kebahagiaan sejati dicapai melalui pemahaman tentang ide kebaikan. Sementara itu, Islam memandang kebaikan sebagai harmoni antara hubungan vertikal dengan Tuhan (hablun minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablun minannas). Kebaikan dalam Islam mencakup aspek moral, sosial, dan spiritual, dengan prinsip-prinsip utama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Etika Islam menekankan keseimbangan antara wahyu dan akal dalam membentuk moralitas individu. Meskipun terdapat perbedaan epistemologis, baik perspektif Plato maupun Islam sama-sama menekankan pentingnya moralitas dalam membimbing manusia menuju kehidupan yang baik. Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana kedua perspektif tersebut dapat berkontribusi dalam membangun etika sosial yang harmonis.