Kegiatan mewarnai merupakan sarana penting untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan konsentrasi anak. Namun, observasi awal di bimbingan belajar menunjukkan masih rendahnya kemampuan anak dalam memilih dan memadukan warna, serta ketidakrapian dalam teknik pewarnaan. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan mewarnai anak melalui penerapan model ATIK (Amati, Tiru, Kerjakan). Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan model Kurt Lewin, terdiri dari empat tahap: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Pada siklus pertama, anak-anak diberi penjelasan teori tanpa contoh konkret, sedangkan siklus kedua menerapkan model ATIK dengan demonstrasi langsung. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada siklus kedua, di mana anak-anak mampu meniru contoh, mengombinasikan warna secara harmonis, dan menghasilkan karya lebih rapi. Analisis refleksi mengungkap bahwa pendampingan berbasis observasi dan peniruan efektif meningkatkan keterampilan teknis, namun perlu diimbangi stimulasi kreativitas agar anak tidak hanya terpaku pada contoh. Kontribusi pengabdian ini dapat meningkatkan keterampilan mewarnai anak, khususnya dalam aspek kreativitas dan ketelitian.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025