Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Anak Melalui Kegiatan Mewarnai dengan Model ATIK pada Bimbel Ririh Calistung Mataram Qatrunnada; Putrajip, Mohamad Yudisa; Yasa, I Nyoman Miyarta; Lazuardi, Ashar Banyu; Nata, I Gede Anjas Kharisma; Biagi, I Wayan Kusuma Di; Soraya, Siti
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Mayarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v6i1.5097

Abstract

Kegiatan mewarnai merupakan sarana penting untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan konsentrasi anak. Namun, observasi awal di bimbingan belajar menunjukkan masih rendahnya kemampuan anak dalam memilih dan memadukan warna, serta ketidakrapian dalam teknik pewarnaan. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan mewarnai anak melalui penerapan model ATIK (Amati, Tiru, Kerjakan). Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan model Kurt Lewin, terdiri dari empat tahap: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Pada siklus pertama, anak-anak diberi penjelasan teori tanpa contoh konkret, sedangkan siklus kedua menerapkan model ATIK dengan demonstrasi langsung. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada siklus kedua, di mana anak-anak mampu meniru contoh, mengombinasikan warna secara harmonis, dan menghasilkan karya lebih rapi. Analisis refleksi mengungkap bahwa pendampingan berbasis observasi dan peniruan efektif meningkatkan keterampilan teknis, namun perlu diimbangi stimulasi kreativitas agar anak tidak hanya terpaku pada contoh. Kontribusi pengabdian ini dapat meningkatkan keterampilan mewarnai anak, khususnya dalam aspek kreativitas dan ketelitian.
Pengenalan Aplikasi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari pada Anak Panti Asuhan Talidobel, Susilo; Assa’ady, M. Chothibul Umam; Nirwana, Baiq Nadia; Putrajip, Mohamad Yudisa; Nabila, Wanda
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat IPTEKS Vol. 1 No. 1: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat IPTEKS, Desember 2023
Publisher : CV. Global Cendekia Inti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71094/jppmi.v1i1.31

Abstract

This community dedication aims to introduce the application of mathematics to children in orphanages. Through this activity, children are expected to understand that mathematics is not only theoretical, but also has practical applications in everyday life. The dedication methods used involve discussion, demonstration, and interactive use of mathematical applications tailored to children's level of understanding. The evaluation was conducted to measure children's understanding and interest in mathematics after the intervention.
Pembelajaran Simbol Visual dan Pengenalan Wayang Sasak melalui Animasi dan Workshop Yasa, I Nyoman Miyarta; Putrajip, Mohamad Yudisa; Nata, I Gede Anjas Kharisma; Biagi, I Wayan Kusuma Di; Lazuardi, Ashar Banyu; Qatrunnada, Qatrunnada
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat IPTEKS Vol. 2 No. 1: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat IPTEKS, Desember 2024
Publisher : CV. Global Cendekia Inti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71094/jppmi.v2i1.79

Abstract

Globalisasi memberikan dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, yang tanpa disadari, telah membuat generasi muda lebih tertarik pada kesenian modern. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya lokal menjadi sangat penting, sebagai bagian dari pelestarian kearifan lokal. Pengabdian ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki budi pekerti luhur, wawasan mengenai kearifan lokal, serta rasa cinta terhadap budaya lokal, sekaligus mendorong upaya pelestarian kebudayaan Sasak melalui pengenalan wayang Sasak di Pasraman Widya Sastra, Dusun Bengkoang, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini mencakup observasi, ceramah, dan pelatihan (workshop). Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa acara tersebut efektif dalam memperkenalkan seni dan budaya Sasak, khususnya wayang Sasak, kepada generasi muda melalui penggunaan media animasi, yang dipadukan dengan workshop mewarnai. Kegiatan ini terbukti berhasil meningkatkan minat peserta dan mempermudah pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan
Analisis Bahasa Visual dan Semiotika dalam Karya Affandi dari Perspektif Linguistik Gunalan, Sasih; Haryono, Haryono; Putrajip, Mohamad Yudisa
Journal of Linguistics and Language Teaching Vol. 1 No. 2 (2025): Journal of Linguistics and Language Teaching, August 2025
Publisher : Gema Cendekia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71094/jollt.v1i2.151

Abstract

Lukisan bukan sekadar media ekspresi estetis, tetapi juga merupakan sistem tanda yang menyampaikan makna. Dalam perspektif linguistik, khususnya melalui pendekatan semiotika, lukisan dapat dianalisis sebagai bentuk “teks” visual yang memiliki struktur, simbol, dan narasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahasa visual dalam lukisan-lukisan karya Affandi sebagai bentuk komunikasi non-verbal yang sarat akan tanda dan makna. Dengan pendekatan semiotika Saussure dan Peirce, serta didukung oleh pemikiran Roland Barthes, penelitian ini membongkar bagaimana bentuk, warna, garis, dan gestur dalam lukisan Affandi membentuk sistem tanda visual yang merepresentasikan emosi, realitas sosial, dan pengalaman personal sang seniman. Metode penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan teknik analisis visual terhadap lima karya Affandi yang dianggap representatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa visual dalam karya-karya Affandi tidak hanya menghadirkan pesan estetika, tetapi juga menyimpan kedalaman makna sosial, spiritual, dan eksistensial. Dalam konteks ini, Affandi bertindak sebagai “penutur” dalam sistem bahasa visual yang khas, memanfaatkan ikon, indeks, dan simbol secara simultan untuk membangun komunikasi emosional dengan penikmat karyanya. Temuan ini memperkuat argumen bahwa analisis linguistik, khususnya melalui pendekatan semiotika, dapat diterapkan pada seni visual untuk memahami pesan-pesan tersembunyi di balik bentuk dan warna. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perluasan wilayah studi linguistik yang mencakup teks-teks non-verbal, sekaligus memperkaya kajian seni rupa melalui pembacaan semiotik yang lebih mendalam.
Potensi Penguatan Tenun Kembang Kerang dalam Pengelolaan Pariwisata Putrajip, Mohamad Yudisa; Suryadmaja, Galih; Qatrunnada, Qatrunnada; Mawardi, Taufik; Di Biagi, I Wayan Kusuma; Renda, Rapi
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1508

Abstract

Kain tenun merupakan komponen yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia yang memadai. Artikel ini mengenalkan kain tenun Kembang Kerang dari Pulau Lombok sebagai representasi penting dari warisan tekstil tradisional. Penelitian ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian dan promosi kain tenun, terutama dalam konteks hak kekayaan intelektual (HKI). Meskipun memiliki potensi besar sebagai aset pariwisata dan warisan budaya, kain tenun Kembang Kerang belum sepenuhnya diberikan perlindungan hukum yang memadai. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan empiris untuk menganalisis kain tenun Kembang Kerang dan mengidentifikasi tantangan terkait perlindungan HKI. Temuan kami menunjukkan bahwa, meskipun kain tenun ini memiliki nilai budaya yang tinggi, perlindungan hukumnya masih minim, khususnya dalam hal pendaftaran hak cipta. Hasil penelitian menegaskan bahwa kain tenun Kembang Kerang memiliki daya tarik yang kuat, tidak hanya sebagai produk seni, tetapi juga sebagai simbol status sosial dan budaya. Namun, tanpa perlindungan hukum yang memadai, kain tenun ini rentan terhadap penggunaan tidak sah dan plagiarisme. Simpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya penguatan hak kekayaan intelektual untuk melindungi dan mempromosikan kain tenun Kembang Kerang. Selain itu, hasil penelitian juga memberikan saran konkret, termasuk dukungan aktif dari pemerintah, peningkatan kesadaran masyarakat lokal, dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Diharapkan bahwa melalui implementasi saran-saran ini, kain tenun Kembang Kerang dapat mendapatkan perlindungan hukum yang lebih baik dan menjadi simbol kebanggaan budaya yang mendukung pembangunan ekonomi dan pariwisata di Pulau Lombok.
Transformation of Female Masculinity in Bala Anjani Dance to Webtoon Comics as Gender Education Media Nahdlatuzzainiyah, Nahdlatuzzainiyah; Sudewi, Ni Ketut Putri Nila; Putrajip, Mohamad Yudisa
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol. 8 No. 2 (2024): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DECEMBER 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v8i2.63860

Abstract

Bala Anjani Dance contains a message of gender equality, emphasizing that women and men have equal positions. This social message aims to eliminate gender discrimination and destroy negative stereotypes against women. However, the limitations of traditional art media limit the reach of this message. This study aims to transform masculinity in the choreography of the Bala Anjani Dance, which is full of social values, into a digital comic media based on the Webtoon platform to reach the wider community, especially the younger generation. The research method uses a qualitative-descriptive approach to analyze the art of the Bala Anjani Dance and a design approach to produce comic products. The media transfer process includes several stages: (1) ecranization to transfer the moral message of gender equality into a comic story; (2) reduction, namely simplifying the original story to make it more interesting; (3) additions and variations to the story, setting, and characterization; (4) product testing on 30 students; and (5) implementation, namely the creation of a digital comic to be published on Webtoon. The results of the study produced the character and story of the comic "Bala Anjani" which raises the value of gender equality. Based on the test, 100% of respondents considered the character illustrations attractive, 87% stated that the color composition was harmonious, and 84% considered the storyline easy to understand. All respondents agreed that the story conveys a moral message of gender equality. The final product in the form of comic panels is ready to be published on Webtoon. This study shows that the transformation of traditional art into digital media is effective in conveying social messages to a wider audience. This approach has the potential to be a model for media transfer for other traditional arts to support education and gender equality campaigns.
Komunikasi Persuasif Iklan Layanan Masyarakat Kementrian Kesehatan Pada Media Youtube Tentang Edukasi Kangker Payudara Yasa, I Nyoman Miyarta; Lazuardi, Ashar Banyu; Putrajip, Mohamad Yudisa
Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi Vol. 5 No. 2 (2023): SASAK
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/sasak.v5i2.3440

Abstract

In order to reduce breast cancer sufferers, the Indonesian Ministry of Health has made various efforts, one of which is creating Public Service Advertisements (PSAs) on YouTube social media. This research aims to find out what kind of PSAs support changes in people's behavior. This research uses a qualitative descriptive case study method. Data is analyzed using qualitative methods which are then presented and interpreted narratively or descriptively. The results of data analysis stated that the target community's behavior towards PSAs was quite positive. Most informants liked PSAs in the form of animations in the form of stories because they had a fear effect, thereby creating a desire to follow the invitation from the PSAs. Informants were of the opinion that the duration of the PSAs should not be too short so that it makes the PSAs less informative or should not be too long so that it makes the PSA boring. Informants stated that through PSAs, public or target audience awareness of breast cancer could be increased so that they were willing to follow the PSA's invitation.