Di tengah derasnya arus globalisasi, pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial menghadapi tantangan besar dalam menjaga identitas budaya lokal, terutama di kalangan generasi muda. Di Banyuwangi, tercatat 67% remaja mengalami krisis identitas budaya dan kurang memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai kearifan lokal, khususnya budaya suku Osing. Berangkat dari keprihatinan ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model integrasi kearifan lokal Osing dalam pembelajaran IPS tingkat SMP serta menyusun kerangka praktis bagi guru melalui pendekatan etnopedagogi. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan desain studi pustaka, menganalisis berbagai sumber akademik dengan sistematis melalui teknik analisis isi, triangulasi sumber, dan pengecekan anggota untuk menjamin validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai budaya Osing secara signifikan meningkatkan penguasaan konsep (85%), memperkuat identitas budaya (88%), dan membentuk karakter siswa (87%). Model ini diterapkan melalui perencanaan pembelajaran terpadu, materi kontekstual, dan penilaian berbasis nilai lokal. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal mampu menjadi strategi efektif dalam membangun jati diri peserta didik. Rekomendasi diarahkan pada penguatan kapasitas guru, kolaborasi lintas sektor, pengembangan sumber belajar budaya, serta evaluasi berkelanjutan untuk menjaga keberlanjutan pendidikan berbasis nilai lokal di sekolah.
Copyrights © 2025