Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Eksplorasi Nilai Falsafah Hidup Orang Banjar pada Pembelajaran Sejarah sebagai Landasan Moral dan Karakter Siswa di Kalimantan Selatan Nadilla, Dewicca Fatma
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.474 KB)

Abstract

AbstrakOrang Banjar dikenal memiliki falsafah hidup kuat yang kemudian menjadi pembentuk karakternya, hal ini kemudian dapat ditemukan dari kebiasaan, adat-istiadat, semboyan, serta petuah yang selalu diajarkan para tetua pada anaknya. Falsafah hidup orang Banjar jika dieksplorasi lebih dalam menyajikan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan teladan dan prinsip hidup bagi generasi muda. Jika diamati lebih dalam maka secara tersirat falsafah hidup orang banjar menempatkan suatu tata nilai moral yang sangat tinggi dan tak lepas dari ajaran Islam sebagai landasannya. Akan tetapi realitanya adalah bahwa ditengah derasnya gempuran globalisasi yang membawa kehedonisan dan kepraktisan keluhuran nilai yang terkandung dalam falsafah hidup orang banjar sudah mengalami suatu degradasi yang cukup mengkhawatirkan, hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai luhur pembentuk moral dan karakter sudah mulai ditinggalkan terutama oleh generasi muda yang idealnya sebagai agen pelestari budaya Banjar. Kemerosotan moral yang terjadi khususnya di Kalimantan Selatan dapat dilihat dari meningkatnya kasus kriminalitas dan kekerasan yang melibatkan remaja usia sekolah. Pendidikan sejarah berperan sangat penting sesuai khithahnya sebagai pendidikan berbasiskan pada penananaman nilai yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik. Oleh sebab itu maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengungkapkan suatu rancangan strategi penanaman nilai falsafah hidup Orang Banjar dalam pembelajaran sejarah guna meningkatkan kesadaran moral peserta didik. Adapun metode kualitatif melalui studi pustaka dengan cara mengumpulkan dokumen atau literature terkait dengan judul penulisan.Kata kunci: Falsafah hidup; Karakter; Moral; Orang Banjar
Development Transporation River On The Past Banjar Society Rico, Muhammad; Nadilla, Dewicca Fatma; Al-Mujtaba, Parid Wajdi
Social Sciences, Humanities and Education Journal (SHE Journal) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/she.v5i1.19237

Abstract

The main problem examined in this research is the development of river transportation during the Banjarese era, the research results show that rivers are part of people's lives the city Banjarmasin, but currently the use of rivers as water transportation infrastructure appears be decreasing. Community activities in Banjarmasin City tend to shift to using land transportation. Apart from that, the lack of attention and participation by government, private sector and society in the field of river transportation has resulted river transportation being unable to compete with land transportation. As a city that has many rivers, almost all aspects of people's lives in Banjarmasin depend on rivers, both for daily activities and for economic activities. Not only that, there are even many community beliefs and traditions related to rivers. Therefore, it is not an exaggeration to say that river culture part of the life of the people of Banjarmasin. The existence of many rivers in the middle of city also encourages people to develop each area. And of is the : methode used this Is research uses historical methode throughted the Heuristic stage (data collection), internal and external criticism of the data obtained, interpretation and historiography of historical writing based on the data that has been obtained according to the researcher's objectives. The novelty of this research is that previous research did not specifically discuss the development of river transportation in the past in Banjarese society, most of which only revealed the history and phenomena, this made the researcher try to make this article specific
IMPLEMENTASI NILAI NASIONALISME PERJUANGAN BRIGJEND HASSAN BASRY DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XII DI SMAN 2 BANJARMASIN Al Rifani, Ahmad Nurdin; Syaharuddin, Syaharuddin; Nadilla, Dewicca Fatma
Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia) Vol 9, No 2 (2024): VOLUME 9 NUMBER 2 MEI 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpipsi.v9i2.5660

Abstract

Proses perjuangan rakyat Kalimantan Selatan tidak luput dari peran penting tokoh yang bernama Hassan Basry, berpuncak pada saat Brigjen Hassan Basry membacakan proklamasi yang saat ini dikenal dengan Proklamasi 17 Mei. Era sekarang anak muda Kalimantan selatan banyak yang tidak mengetahui tokoh–tokoh nasional terutama di daerah Kalimantan Selatan tokoh Brigadir Jendral Hassan Basry. Tujuan penelitian mendeskripsikan 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, dan 3) evaluasi pembelajaran dari nilai nasionalisme perjuangan Brigjend Hassan Basry dalam pembelajaran Sejarah di kelas XII SMAN 2 Banjarmasin. Metode dalam penelitian metode deskriptif kualitatif Data dikumpulkan dari observasi dan wawancara mendalam. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling Hasil penelitian menunjukan bahwa pada perencanaan dimulai dengan pembuatan RPP dalam persiapan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar. Pelaksanaan nilai nasionalisme Brigjend Hasan basri terealisasi sesuai dengan dengan model discovery learning terdiri dari pemberian rangsangan, pengolahan data, serta pembuktian. Evaluasi pelaksanaan implementasi berbentuk essay, yang memungkinkan untuk menguji hasil pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dipelajari.  Dapat disimpulkan  implementasi nilai nasionalisme perjuangan Brigjend Hassan Basri di SMAN 2 Kota Banjarmasin berjalan cukup baik meskipun terdapat permasalahan yang masih perlu diperbaiki dan dikembangkan dalam pembelajaran.
EKSPLORASI MEKANISME BAPIDARA SEBAGAI ETNOMEDISIN PADA MASYARAKAT GANG CENDRAWASIH KOTA BANJARMASIN Rico, Muhammad; Nadilla, Dewicca Fatma
Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia) Vol 9, No 1 (2024): VOLUME 9 NUMBER 1 JANUARI 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpipsi.v9i1.5156

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menguraikan Eksplorasi Mekanisme Bapidara Sebagai Etnomedisin Masyarakat Gang Cendrawasih, Kelurahan Kelayan Dalam, Kota Banjarmasin. Bapidara merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional yang berasal dari Masyarakat Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan nama penyakitnya adalah kapidaraan. Bapidara mulanya berasal dari tradisi pengobatan masyarakat Dayak Meratus, namun tradisi ini sudah mendapat pengaruh agama islam. Kapidaraan adalah sejenis penyakit yang tidak dapat dideteksi oleh dokter namun memiliki obat dengan cara bapidara. Bahan yang digunakan dalam pengobatan Kapidaraan adalah tumbuhan herbal yang tumbuh di Kalimantan. Biasanya dioleskan pada bagian ubun-ubun, telapak tangan, daerah ulu hati dan telapak kaki yang diiringi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran, agar makhluk gaib tidak lagi mengganggu pasien. Adapun metode penelitian ini yaitu metode kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif. Data dikumpulkan dari observasi dan wawancara mendalam. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling. Adapun teknik analisis data meliputi pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian, kemudian data yang diperoleh di reduksi dan dikategorikan lagi data tersebut, setelah itu data disajikan dan diperoleh langkah terakhir dari Hasil penelitian yang menunjukkan dalam menghadapi fenomena ini Masyarakat Gang Cendrawasih juga menggunakan pikirannya lebih rasional. Akan tetapi Masyarakat Gang Cendrawasih yang secara rentang budaya sangat jauh dengan praktik animisme dan dinamisme serta segala sesuatu yang bersifat irrasional, sehingga Masyarakat Gang Cendrawasih kurang mempercayai praktik ini, praktik bapidara tetap harus kita jaga dan lestarikan bersama karena merupakan salah satu warisan budaya lokal Kalimantan agar anak, cucu juga menggetahui pengobatan tradisional bapidara yang terkandung nilai-nilai sosial, budaya, agama. 
Effectiveness of Using PinterPolitik.TV’s Youtube Channel in Strengthening the Character of Nationalism Rezaldi, Mohammad Rizky; Syaharuddin, Syaharuddin; Nadilla, Dewicca Fatma
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 13, No 1 (2025): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v13i1.10732

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of using the PinterPolitik.TV YouTube channel to strengthen students’ nationalism character in learning class XI history at SMAN 7 Banjarmasin. The research method used a quantitative approach and descriptive research. The sampling in this study used probability sampling with a simple random sampling technique. The data collection technique used in this research was a questionnaire. The reference for measuring the use of the PinterPolitik.TV YouTube channel uses Information Systems Success Theory as an indicator for the independent variable and the Character of Nationalism as an indicator for the dependent variable. Data collection was conducted by distributing physical questionnaires to 167 respondents. The results of research from 167 respondents on 26 statement items related to the effectiveness of using the PinterPolitik.TV YouTube channel on strengthening the character of student nationalism in learning history obtained a significance result of 0.000, which is smaller than 0.05. The total measurement of the effectiveness of using the PinterPolitik. TV YouTube channel on strengthening the character of student nationalism is 65.00%, which is included in the Success category.
Industri Pembuatan Jukung di Desa Pulau Sewangi Kecamatan Alalak Kalimantan Selatan Tahun 2010-2022 Najmi, Aulia; Subiyakto, Bambang; Nadilla, Dewicca Fatma; Subroto, Wisnu
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.35013

Abstract

Di masa lalu, jukung memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Banjar, baik sebagai alat transportasi maupun simbol budaya. Kemajuan teknologi darat telah secara signifikan mengurangi peran penting jukung, yang menyebabkan penurunan produksi dan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan produksi jukung di kalangan masyarakat Banjar di Desa Pulau Sewangi dari tahun 2010-2022. Dengan menggunakan metode historis, penelitian ini melibatkan empat tahap: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada tahap heuristik data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara dengan pengrajin jukung, dan studi pustaka. Tahap kritik memverifikasi keaslian sumber dan menilai kredibilitas informasi. Pada tahap interpretasi, data dianalisis untuk memahami dampak ekonomi dan teknologi pada industri jukung. Historiografi menyusun interpretasi-interpretasi tersebut ke dalam sebuah narasi yang koheren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh peningkatan infrastruktur dan akses perjalanan darat yang telah mengubah pola transportasi. Selain itu, kelangkaan dan mahalnya harga kayu berkualitas semakin menghambat produksi jukung. Kesimpulannya, penurunan industri jukung terutama disebabkan oleh pergeseran ke arah transportasi darat yang lebih efisien dan sulitnya mendapatkan bahan baku yang diperlukan.   Historically, the jukung was a significant aspect of the Banjar people's lives, serving as both a mode of transportation and a cultural emblem. The advent of advanced land technology has resulted in a notable decline in the significance of the jukung, leading to a reduction in its production and utilization. The objective of this study is to ascertain the underlying factors that have contributed to the decline in jukung production among the Banjar community in Sewangi Island Village between the years 2010 and 2022. The historical method is employed in this research, which is comprised of four stages: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic stage, data were collected through field observations, interviews with jukung craftsmen, and a review of relevant literature. In the critique stage, the veracity of the sources was established and the reliability of the information was evaluated. In the interpretation stage, the data is analyzed in order to gain insight into the economic and technological impacts on the jukung industry. Historiography synthesizes the interpretations into a coherent narrative. The results indicate that the decline is attributable to enhanced infrastructure and access to land travel, which have altered transportation patterns. Furthermore, the scarcity and elevated cost of premium wood have exacerbated the challenges associated with jukung production. In conclusion, the decline of the jukung industry is primarily attributed to the transition towards more efficient land transportation and the difficulty of obtaining the essential raw materials.
Nilai Aqidah Mandi-Mandi Tujuh Bulanan Warga Banjar di Banjarmasin (1860-2023) Nurhalimah, Nurhalimah; Subroto, Wisnu; Effendi, Rusdi; Nadilla, Dewicca Fatma; Akmal, Helmi
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.36515

Abstract

Penelitian ini membahas tradisi mandi-mandi tujuh bulanan masyarakat Banjar di Banjarmasin dari tahun 1860 hingga 2023, dengan fokus pada nilai-nilai aqidah yang terkandung di dalamnya. Tradisi ini merupakan perpaduan antara warisan budaya lokal dan prinsip-prinsip Islam, terutama yang berkaitan dengan tauhid, syukur, tawakkal, serta pentingnya doa dan sedekah dalam kehidupan. Penelitian menggunakan metode sejarah dengan pendekatan deskriptif, mengandalkan data primer dari wawancara dan observasi, serta data sekunder dari literatur terkait. Teknik analisis dilakukan secara historis untuk menelusuri perubahan tradisi dari masa ke masa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tradisi mandi-mandi ini mengalami perubahan signifikan, esensi aqidah seperti pengakuan terhadap keesaan Allah (tauhid), rasa syukur atas kehamilan, dan sikap tawakkal dalam menghadapi persalinan tetap terjaga. Tradisi ini juga berfungsi sebagai media untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di masyarakat. Fleksibilitas ajaran Islam dalam mengakomodasi kearifan lokal tercermin dalam keberlanjutan tradisi ini, meskipun menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai aqidah dapat terus hidup dalam tradisi lokal.   This study discusses the tradition of bathing every seven months of the Banjar community in Banjarmasin from 1860 to 2023, focusing on the values ​​of faith contained therein. This tradition is a blend of local cultural heritage and Islamic principles, especially those related to monotheism, gratitude, resignation, and the importance of prayer and alms in life. The study uses a historical method with a descriptive approach, relying on primary data from interviews and observations, as well as secondary data from related literature. The analysis technique was carried out historically to trace changes in tradition over time. The results of the study show that although this bathing tradition has undergone significant changes, the essence of faith such as recognition of the oneness of Allah (tawhid), gratitude for pregnancy, and an attitude of resignation in facing childbirth are maintained. This tradition also functions as a medium to strengthen Islamic brotherhood in society. The flexibility of Islamic teachings in accommodating local wisdom is reflected in the sustainability of this tradition, despite facing the challenges of modernization and globalization. This study provides insight into how the values ​​of faith can continue to live in local traditions.
Pelatihan Pewarnaan Kain Sasirangan Dengan Warna Alam Bagi Pengrajin Pemula di Kampung Melayu Subroto, Wisnu; Nadilla, Dewicca Fatma; Prawitasari, Melisa; Sriwati, Sriwati; Mardiani, Fitri
Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Pengabdian Masyarakat (DIMASY)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/2r4bhk12

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan pelatihan manyirang kain supaya keterampilan itu dapat terwariskan melalui “Workshop/Pelatihan Kreatif Tentang Seni Manyirang Dengan Pewarna Alam di Kampung Buku Untuk Menumbuhkan Enterpreneurship Kesejarahan Bagi Mahasiswa Sejarah dan Masyarakat.” Berdasarkan kajian literatur dan hasil pengamatan tentang pembuatan sasirangan di wilayah kota Banjarmasin. Kain Sasirangan sudah mendapatkan tempat yang tinggi di masyarakat, serta telah pula mendapatkan pengakuan negara. Sejak tahun 2010 sasirangan diakui sebagai salah satu warisan Budaya Tak Benda khas Indonesia dalam bidang ketrampilan dan kemahiran kerajinan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dari sini dapat dipahami bahwa Sasirangan adalah sebuah teknik, suatu keterampilan yang tinggi atau luhur dari kerajinan yang diwariskan dari generasi ke generasi didaerah Kalimantan Selatan. Teknik atau keterampilan itu terutama diaplikasikan melalui media kain.
FOSTERING CULTURAL AWARENESS THROUGH LOCAL HISTORY LEARNING:  URANG BANJAR'S TRADITIONAL ECO-FRIENDLY COSMETICS Mardiani, Fitri; Subroto, Wisnu; Nadilla, Dewicca Fatma; Ameliasari, Neli; Maulani, M. Rifky
International Conference On Social Science Education Vol 2 (2024): 2nd International Conference On Social Science Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m0a6sg54

Abstract

History learning has the responsibility of passing on culture in the era of globalization and the rapid development of science and technology. Through understanding and appreciation of local traditions, arts, and cultural values, Indonesia's young generation can become proud successors. The purpose of this research is to analyze the implementation of local history learning based on Urang Banjar environmentally friendly cosmetics at SMAN 2 Banjarmasin. The method used is descriptive qualitative. The results obtained are to foster a sense of cultural awareness in students, history teachers try to implement local history learning based on the Bapupur Basah tradition among the younger generation. The students of class X 4 of SMAN 2 Banjarmasin conducted a field research project studying the beauty tradition and the use of Urang Banjar natural cosmetics. In actualization, students not only learn local history, but also develop research skills, collaboration, and presentation of material that can certainly strengthen a sense of cultural awareness and strengthen national identity in the face of changing times.
POWERFUL SOCIAL STUDIES LEARNING INTEGRATED WITH DAYAK DEAH LOCAL WISDOM AT JUNIOR HIGH SCHOOLS IN TABALONG Nadilla, Dewicca Fatma; Syaharuddin, Syaharuddin; Subiyakto, Bambang; Arisanty, Deasy; Jannah, Fathul; Mardiani, Fitri
International Conference On Social Science Education Vol 2 (2024): 2nd International Conference On Social Science Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/fffxsx42

Abstract

Local wisdom-based approach to create relevant, contextual, and in-depth learning is very important in social studies learning. This study aims to analyze the integration of Dayak Deah local wisdom in learning Social Studies with a powerful learning approach in Tabalong State Junior High School. The research method is qualitative with a case study design, with data collection through interviews, observations, and document analysis to obtain data from teachers, students, and principals. The results showed that the integration of Dayak Deah local wisdom, such as the tradition of farming in shifts and the preservation of customary forests, was able to improve students' understanding of the concept of sustainability, the relationship between humans and nature, and socio-cultural values. Activities such as simulation of customary traditions and direct observation of the community provide a more contextual and meaningful learning experience. However, challenges such as teachers' limited understanding of local wisdom and the lack of local culture-based teaching materials affect the effectiveness of implementation. The conclusion of this study confirms that the powerful learning approach is relevant to improve the quality of local wisdom-based learning. With teacher training, teaching material development and digital documentation of local values, this model can be more widely adopted as a sustainable education strategy in Indonesia.