Stroke Non Hemoragik (SNH) merupakan kondisi gangguan serebrovaskular yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan gangguan neurologis seperti kelemahan anggota gerak, gangguan mobilitas, serta risiko komplikasi lain akibat tirah baring, seperti kontraktur. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kekakuan sendi atau kontraktur pada pasien stroke adalah dengan melakukan latihan rentang gerak pasif (Passive Range of Motion/ROM Pasif). Tujuan dari penerapan ini adalah untuk memahami dan mengaplikasikan intervensi ROM pasif sebagai upaya meningkatkan sirkulasi, mempertahankan mobilitas sendi, serta mencegah kekakuan otot dan sendi pada pasien stroke non hemoragik. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Intervensi ROM pasif diberikan kepada dua pasien dengan diagnosis medis stroke non hemoragik di ruang ICU RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Intervensi dilakukan dua kali sehari selama lima hari. Evaluasi dilakukan menggunakan observasi status fisik, terutama pada aspek mobilitas, tonus otot, dan adanya tanda-tanda kontraktur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi ROM pasif secara konsisten, kedua pasien mengalami peningkatan mobilitas pasif ekstremitas, penurunan kekakuan otot, serta tidak ditemukan tanda-tanda awal kontraktur. Hal ini membuktikan bahwa penerapan ROM pasif efektif dalam mempertahankan fungsi sendi dan mencegah komplikasi tirah baring pada pasien stroke non hemoragik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025