Komunikasi merupakan fondasi utama dalam kehidupan sosial, termasuk dalam proses pembimbingan klien pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dapat meningkatkan motivasi klien dalam mengikuti program pembimbingan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Wonosari, serta mengidentifikasi berbagai hambatan dalam proses komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang mencerminkan nilai empati, keterbukaan, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan mampu membangun kepercayaan dan menciptakan relasi pembimbingan yang bermakna. Komunikasi ini turut mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik klien untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembimbingan. Kendati demikian, tantangan seperti keterbatasan jumlah PK, stigma sosial, dan rendahnya keterlibatan keluarga masih menjadi penghambat utama.
Copyrights © 2025