Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan Kompetensi Petugas Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Kemandirian Narapidana di Lapas Kelas IIA Cibinong Ranisa Diati; Umar Anwar
Unizar Law Review (ULR) Vol 5 No 1 (2022): Unizar Law Review
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53726/ulr.v5i1.423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana faktor internal dan faktor eksternal dalam optimalisasi pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan bagaimana strategi alternatif dari optimalisasi pembinaan kemandirian WBP dengan meningkatkan kompetensi petugas pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Cibinong. Merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan kasus dan konseptual. Metode analisis yang digunakan adalah metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) pada matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation (EFE) yang menguraikan faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi yang tepat diterapkan pada Lapas Kelas IIA Cibinong untuk saat ini adalah menerapkan strategi SO (Strength dan Opportunities), dengan nilai strength 2 dan opportunites 1,2. Berdasarkan diagram cartesius, Lapas Kelas IIA Cibinong telah berada pada jalur yang tepat dengan terus melakukan strategi agresif (growth oriented strategy). Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa strategi SO (Strength and opportunities) dilakukan untuk menggunakan kekuatan instansi untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar instansi. Strategi yang di tempuh melalui upaya mengoptimaIkan SDM petugas pemasyarakatan yang telah memiliki skill dalam berwirausaha,meningkatkan kompetensi petugas pemasyarakatan dalam bidang humas dan mengadakan workshop untuk petugas pemasyarakatan.
STRATEGY ANALYSIS OF HANDLING CIRCULATION AND ABUSE USING SWOT METHOD AT CLASS IIB RUTAN PRABUMULIH Lusi Hertina; Umar Anwar
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 6, No 1 (2022): IJEBAR
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v6i1.4868

Abstract

This research is motivated by the increasing number of prisoners and convicts of narcotics crimes. So, it can grab the attention of the public and the government. This is based on several cases of narcotics trafficking that occurred in the correctional task force unit (UPT). The purpose of this study was to find out how the environmental conditions of the correctional task force unit (UPT) internally and externally in the strategy of dealing with drug trafficking in the Class IIB Rutan Prabumulih. This research is qualitative in nature which describes or describes the object under study and the observed phenomena on the phenomena that occur in the field. SWOT analysis is used to formulate service strategy. The results of the data management of the internal environmental strategy factors and the results of the external environmental strategy factor data management show that the condition of the prison organization is in a weak condition facing the challenges of narcotics trafficking in prisons. Therefore, the recommended strategy is a defensive or defensive strategy. Keywords: Drug Trafficking, Prisons, SWOT.
OPTIMIZATION OF HEALTH TREATMENT FOR DEPRIANTS IN CORRECTIONAL INSTITUTIONS IN INDONESIA Cahyoko Edi Tando; Umar Anwar
卷 5 编号 2 (2022): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v5i2.89

Abstract

Managing penitentiary (LAPAS) has its challenges because it has inmates who have different backgrounds, good management is needed and the right and accurate pattern or method to be able to realize an optimal LAPAS, especially in Indonesia. For this reason, this study will describe and analyze how and the obstacles that need to be watched out for in managing optimal prisons, then this study uses qualitative research methods in the form of a Systematic Literature Review or SLR using structured methods and patterns and the use of a reputable database well internationally. The results of this study indicate that to manage LAPAS in Indonesia, a strong legal umbrella is needed where the relevant government has to be able to provide good services to prison inmates. in the process of serving time in detention. Then the challenges that need to be anticipated are the psychological challenges faced by prison inmates during their detention period and if this does not get serious attention in managing LAPAS it will have an impact on other prison inmates.
UPAYA YANG DILAKUKAN OLEH BAPAS KELAS II PEKANBARU DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN PEMIDANAAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA Muhammad Sutan Haerullah Harahap; Umar Anwar
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 4 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v2i4.2237

Abstract

Klien Pemasyarakatan termuat di dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dalam Pasal 1 Ayat 8 yang menyebutkan sebagai berikut “Klien Pemasyarkaatan yang selanjutnya disebut Klien adalah seseorang yang berada dalam pembimbingan kemasyarakatan, baik dewasa maupun anak.” Jumlah total Klien Pemasyarakatan di Bapas Kelas II Pekanbaru per tanggal 27 Juni 2022 tercatat sekitar 5.242 orang Klien dengan permintaan litmas sebanyak 2.631. Jenis tindak pidana Klien Pemasyarakatan Bapas Kelas II Pekanbaru sebagian besar merupakan perkara narkotika sebanyak 1.536 orang. Faktor – faktor yang mendorong terjadinya penyalahgunaan narkotika mengalami peningkatan yang signifikan disamping dengan kemajuan teknologi. penggunaan narkotika dapat dijadikan sebagai pelarian terhadap permasalahan hidup, akibat ketidak stabilan politik, konsentrasi pemerintah lebih ditekankan kepada politik sehingga kurang terpikirnya masalah penyalahgunaan narkotika. Pemberantasan tindak pidana narkotika juga memerlukan biaya yang besar sehingga bagi pemerintah Indonesia belum mampu untuk menyiapkan dana tersebut.
PEMBINAAN KEPRIBADIAN NARAPIDANA LANJUT USIA DENGAN PENDEKATAN KONSELING KELOMPOK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA MADIUN Waskito Galang Estu Wicaksono; Umar Anwar
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 6 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v6i3.6383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pembinaan kepribadian narapidana lanjut usia melalui pendekatan konseling kelompok di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Madiun. Latar belakang penelitian ini didasari oleh peningkatan populasi narapidana lanjut usia yang membutuhkan pendekatan khusus dalam pembinaan, mengingat keterbatasan fisik dan psikologis mereka. Pendekatan konseling kelompok dipilih karena dapat memberikan ruang interaksi sosial yang mendukung narapidana dalam mengembangkan kepribadian yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap narapidana lanjut usia serta petugas pembinaan di Lapas Kelas IIA Madiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling kelompok berkontribusi positif dalam meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi stres, dan mempersiapkan narapidana lanjut usia untuk reintegrasi sosial. Kendala utama dalam pelaksanaan pembinaan adalah terbatasnya sarana dan prasarana yang sesuai untuk narapidana lanjut usia serta keterbatasan sumber daya manusia di Lapas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan dan program pembinaan di lembaga pemasyarakatan, khususnya bagi narapidana lanjut usia, serta menjadi acuan bagi penelitian serupa di masa depan.
Revitalisasi Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Warga Binaan di Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin Annisa Nur Aziza; Umar Anwar
Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karya.v2i1.1182

Abstract

The revitalization of the library at Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin is part of an effort to enhance inmates’ reading interest as a form of social and educational rehabilitation within the correctional institution. This initiative aims to optimize the library’s function as a learning and empowerment facility for inmates. The research methods include observation, interviews, social assessments, and interventions such as providing reading materials, reorganizing the library, and promoting literacy through shared reading activities. The results indicate an increase in inmate participation in utilizing the library after revitalization. Additionally, there was a positive impact on their motivation to improve reading skills and comprehension, which supports their social reintegration process. Recommendations from this study include diversifying the book collection, integrating technology into the library system, and enhancing collaboration with external communities to sustain literacy programs within the correctional facility.
Mengurangi Stigma Sosial : Optimalisasi Peran Bapas dalam Reintegrasi Sosial Melalui Program “Bapas Goes to Village” Rafi Hafidz; Elin Cantika Sari Saragih; Muhammad Ali Equatora; Umar Anwar
Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karya.v2i1.1183

Abstract

This study aims to analyze the role of the Correctional Center (Bapas) in community empowerment through the “Bapas Goes to Village” program and its impact on efforts to minimize social stigma against correctional clients who are carrying out the social reintegration process. The program is designed to increase community understanding of the duties and functions of Bapas and the importance of community involvement in the supervision and guidance of correctional clients. In this study, a qualitative approach was used with a case study method involving in-depth interviews with Bapas officers, correctional clients, and the community around the program implementation location. The results showed that the “Bapas Goes to Village” program plays a significant role in strengthening the synergy between Bapas, correctional clients, and the community. The program succeeded in reducing social stigma by increasing community knowledge and awareness about the importance of social support for correctional clients. Support from various elements of the community proved effective in helping correctional clients adapt back into their social environment, as well as reducing the risk of recidivism.
Peran Komunikasi Interpersonal Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Meningkatkan Motivasi Klien Untuk Mengikuti Program Pembimbingan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Wonosari Safa Aura Faradisa; Umar Anwar; Budi Priyatmono; Ali Muhammad
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 3 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i3.1778

Abstract

Komunikasi merupakan fondasi utama dalam kehidupan sosial, termasuk dalam proses pembimbingan klien pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dapat meningkatkan motivasi klien dalam mengikuti program pembimbingan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Wonosari, serta mengidentifikasi berbagai hambatan dalam proses komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang mencerminkan nilai empati, keterbukaan, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan mampu membangun kepercayaan dan menciptakan relasi pembimbingan yang bermakna. Komunikasi ini turut mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik klien untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembimbingan. Kendati demikian, tantangan seperti keterbatasan jumlah PK, stigma sosial, dan rendahnya keterlibatan keluarga masih menjadi penghambat utama.
Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Mengupayakan Pemidanaan Alternatif Pada Perkara Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum di Bapas Kelas I Serang Tubagus Haekal Er Ghifari; Umar Anwar; Budi Priyatmono; Ali Muhammad
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1818

Abstract

Perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum menjadi isu krusial dalam diskursus hukum pidana modern, terutama pada konteks penegakan keadilan berbasis hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dalam mengupayakan pemidanaan alternatif bagi anak yang berkonflik dengan hukum di Bapas Kelas I Serang. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis-empiris, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, serta menganalisis temuan dengan teknik analisis tematik (Braun & Clarke, 2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PK memiliki peran strategis melalui penyusunan laporan penelitian kemasyarakatan, pemberian rekomendasi diversi, pendampingan psikososial, dan pengawasan pelaksanaan sanksi non-penjara. Namun, implementasi prinsip keadilan restoratif sebagaimana diamanatkan dalam UU SPPA masih menghadapi kendala, seperti keterbatasan jumlah PK, minimnya fasilitas rehabilitasi, lemahnya posisi rekomendasi dalam proses hukum, serta resistensi sosial terhadap mekanisme diversi
Analisis Faktor Impulsif Dalam Kasus Kejahatan Kekerasan Pada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kutoarjo Kurniawan, Iwan; Umar Anwar; Budi Priyatmono; Ali Muhammad
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2019

Abstract

Fenomena perilaku impulsif pada anak dan remaja merupakan isu penting dalam kajian psikologi perkembangan dan kriminologi karena berkaitan dengan pengambilan keputusan, regulasi emosi, dan kecenderungan terhadap tindakan kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku impulsif pada anak binaan pelaku kekerasan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo, mengevaluasi strategi pembinaan yang digunakan, serta mengidentifikasi hambatan dalam proses rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus deskriptif, melibatkan pegawai LPKA, pembina, dan anak binaan sebagai informan melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles, Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku impulsif anak binaan dipengaruhi oleh faktor internal seperti ketidakmampuan mengelola emosi dan faktor eksternal seperti pengaruh teman sebaya, lingkungan sosial negatif, dan kurangnya kontrol keluarga. Strategi pembinaan yang diterapkan, seperti program kepribadian, keagamaan, pendidikan, dan pelatihan keterampilan, memberikan dampak positif terhadap pengendalian emosi dan pembentukan karakter anak