Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengurai Kalimat Bahasa Banjar Dengan Menggunakan Parser PC-PATR Ali Muhammad; Kamariah Kamariah
Jurnal Linguistik Komputasional Vol 3 No 1 (2020): Vol. 3, No. 1
Publisher : Indonesia Association of Computational Linguistics (INACL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.401 KB) | DOI: 10.26418/jlk.v3i1.30

Abstract

Pengurai (Parse) bahasa Banjar merupakan pohon pola yang merepresentasikan struktur sintaksis kalimat berdasarkan kaidah tata bahasa (grammar) bahasa Banjar. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi pengurai (parsing) kalimat untuk proses sintaksis kalimat pada dokumen berbahasa Banjar. Tulisan ini menjelaskan langkah-langkah dalam menghasilkan pengurai bahasa Banjar menggunakan parser PC-PATR beserta analisisnya. Permasa-lahan terbesar dari penelitian ini adalah belum adanya korpus kalimat bahasa banjar, korpus file leksikon, treebank, dan file grammar untuk bahasa banjar. File leksikon dan file grammar bahasa banjar digunakan sebagai masukan parser PC-PATR dalam mengahasilkan pohon pola sesuai aturan bahasa Banjar yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kealamian kalimat uji paling rendah sebesar 38% dan persentase kesesuaian pohon pengurai sebesar rata-rata sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pengurai kalimat dapat diterima walaupun kalimat uji tidak 100% alami.
“Selamat Datang Perang Dingin!” Kepentingan Rusia Di Krimea Dan Ukraina Timur Dan Ketegangan Hubungan Dengan Barat Ali Muhammad
Insignia: Journal of International Relations Vol 2 No 02 (2015): November 2015
Publisher : Laboratorium Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.251 KB) | DOI: 10.20884/1.ins.2015.2.02.454

Abstract

AbstrakPaper ini berupaya memahami memburuknya hubungan antara Rusia dan Barat (Uni Eropa danAmerika Serikat) terkait dengan dengan Ukraina. Yang akan menjadi fokus pembahasan adalahmengapa Rusia melakukan anekasi semenajung Krimea dan melakukan intervensi di Ukraina Timur.Inti argumennya adalah bahwa, pertama, aksi aneksasi Rusia sebenarnya adalah hal yang bisadipahami sebagai puncak reaksi terhadap aksi ekspansi masif pengaruh Barat ke Eropa Timur sejakberakhirnya Perang Dingin. Ukraina hanyalah salah satu sisa-sisa dan benteng akhir mitra Rusia diEropa Timur. Kejatuhan tragis presiden Viktor Janukovych yang pro-Rusia di negara tersebut hanyalahmenjadi faktor pemicu bagi tindakan petualangan Rusia. Kedua, sejauh mana efektivitas respons ataureaksi Barat yang berupa sanksi ekonomi dan diplomatik negara-negara Barat atas Rusia belum bisadipastikan. Bagi Barat, upaya mengendalikan aksi ”illegal” Rusia sangat dilematis mengingat Rusiaadalah negara great power. Serangkian aksi Rusia sangat mengkawatirkan Barat dan telah memicuketegangan serius, yakni, ”Perang Dingin Baru” yang tak terelakkan Kata-kata Kunci: Rusia, Barat, Ukraina, Krimea, Ukraina Timur, Perang Dingin AbstractThis paper attempts to explain the worsening relationship between Russia and the West (EuropeanUnion and the United States) related to Ukraine issue. The focus of the discussion is to elaborate whyRussia carried out an annexation of Crimea peninsula and intervention in the Eastern Ukraine. Themain argument of the paper consists of two points; firstly, annexation by Russia is a peak of reactionsagainst massive expansion of the Western to Eastern Europe since the end of Cold War. Ukraine wasthe last standing partner of Russia in the Eastern Europe. The tragic fall of Victor Janukovych whichwas pro-Russia in the country was only a trigger to Russia’s action. Secondly, the extent of effectivityof response or reaction from the West, for example the economic and diplomatic sanction of Westercountries to Russia is still uncertain. For the West, the attempts to control the “illegal” action of Russiais found to be a dillematic issue considering that Russia is one of the great powers. This worrisomeaction by Russia has led to a sirious tension, namely “a New Cold War”. Keywords: Rusia, West, Ukraine, Crimea, East Ukraine, Cold War
Analisis Perkembangan Norma Internasional “War on Terror” dalam Perspektif Realis, Liberalis dan Konstruktivis Ardli Johan Kusuma; Tulus Warsito; Surwandono Surwandono; Ali Muhammad; Ulung Pribadi
Indonesian Perspective Vol 4, No 1: (Januari-Juni 2019), hlm. 1-99
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.713 KB) | DOI: 10.14710/ip.v4i1.24477

Abstract

This paper discusses about the dynamics of the development of the international norm “war on terror” which is analyzed from three dominant approaches in international relations; realism, liberalism, and constructivism. Specifically, this paper seeks to reveal the dynamics of war on terror norms from its inception to date, where the norms have been adopted by the majority of the international community. The first stage is the emergence of the norms which fall within realist thinking stressing on materialist and rationalist dimensions such as security issues and threats from terrorists. The second stage emphasizes on the role of international organizations and international law that closely associated with liberalist thinking. The last stage is strengthening the norms focusing on shared ideas related to humanity, human rights and freedom to build a common identity that led to the emergence of the counter-terrorism norms that fit constructivist perspective.
Upaya Peningkatan Pembinaan Kemandirian Bagi Narapidana Guna Mewujudkan Keterampilan Berwirausaha Muhamad Yaser; Ali Muhammad
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 6, No 1 (2022): Pebruari, 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v6i1.2022.205-212

Abstract

Program pembinaan kemandirian yang sudah berjalan di Lembaga Pemasyarakatan seluruh indonesia dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada narapidana meskipun dengan adanya beberapa kendala yang dihadapi oleh beberapa Lembaga Pemasyarakatan yang meliputi : Program pembinaan belum sepenuhnya berjalan secara merata,  rendahnya kesadaran narapidana untuk mengikuti kegiatan,  ketersediaan sarana dan prasarana yang terbatas,  infrastruktur program keterampilan yang terbatas,  dan juga diluaran sana masih adanya bentuk penolakan atau stigmatisasi masyarakat terhadap mantan narapidana meskipun telah mempunyai keterampilan yang cakap.  Upaya yang akan terus dilakukan adalah dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak,  melaksanakan program yang terarah dan terukur,  dan tentunya pelatihan bagi petugas dalam pemberian pembinaan terhadap narapidana dalam menciptakan kecakapan berwirausaha. Selama ini masalah kewirausahaan di Lapas kurang mendapat perhatian yang serius baik dari pihak lembaga maupun dari pihak petugas. Maka dalam mengatasi masalah tersebut,  diperlukan adanya usaha dan upaya dari pihak lembaga dan juga pimpinan,  dalam rangka meningkatkan kinerja petugas dalam perwujudan kewirausahaan di Lapas dengan cara mengadakan pelatihan khusus yang dijalankan di seluruh Lembaga Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.Kata kunci : Narapidana,  Kemandirian,  Pembinaan,  Wirausaha
RUMAH INTEGRASI SEBAGAI MODEL PEMBIMBINGAN KLIEN ANAK DI INDONESIA Bima Nugraha; Ali Muhammad
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 3 (2020): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2807.778 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i3.13308

Abstract

Pada prinsipnya, Rumah Integrasi ini didirikan untuk menampung anak didik pemasyarakatan (mantan anak didik pemasyarakatan anak dan warga binaan pemasyarakatan akan mengakhiri masa pidana) serta warga masyarakat yang berada di luar lembaga baik mereka berstatus pelajar, anak atau pemuda yang telah putus sekolah, anak jalanan dan mereka yang memerlukan penjaugkauan untuk menerima bantuan hukum, pemeriksaan kesehatan rohani/psikis, pembinaan mental dan pendidikan (formal/informal) agar mereka bisa lebih produktif dari kehidupannya saat setelah kembali berada di tengah-tengah masyarakat.  Rumah integrasi merupakan suatu program inovasi yang berfungsi sebagai program reintegrasi sosial pembinaan anak, pencegahan keterlibatan anak agar tidak melakukan tindak pidana, serta menjadi wadah pembinaan dan keterampilan bagi anak-anak di masyarakat luar Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang mempunyai tingkat resiko cukup tinggi.  Dalam penelitian ini untuk menganalisa serta pengupulan data mengunakan pendekatan deskritif kualitatif, dengan metode ini diharapkan bisa memberikan gambaran secara gambar berkaitan rumah integrasi.  Diharapkan melalui program-program tersebut, kehidupan Anak, serta masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan khusus lembaga pembinaan khusus Anak, anak/pemuda yang putus sekolah, anak jalanan menjadi lebih produktif dan dapat mengambil bagian dalam pembangunan bangsa Indonesia.Rumah integrasi diharapkan dapat menjadi solusi dan pemenuhan amanah Undang-Undang dalam hal kehadiran negara atau masyarakat dalam pencegahan, penanganan, dan pemberdayaan anak dan pemuda agar dapat menjadi anak yang taat dan produktif sebagai penerus bangsa.Kata kunci : Anak , Rumah Integrasi, LPKA
PERAN KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI PEMASYARAKATAN (POKMAS LIPAS) DALAM MEWUJUDKAN PERUBAHAN PERILAKU DAN SIKAP KLIEN RESIDIVIS (STUDI KASUS YAYASAN AIR BANDUNG) Karina Wenita Sitepu; Ali Muhammad
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2023): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/tjis.v2i1.712

Abstract

Hadirnya system pemasyarakatan dalam system peradilan pidana di Indonesia menjadi sebuah pembaharuan dari pemenjaraan menjadi pemasyarakatan yang memiliki tujuan untuk mewujudkan reintegrasi sosial bagi narapidana, anak didik pemasyarakatan dan juga klien pemasyarakatan.Upaya untuk mewujudkan tujuan reintegrasi sosial itu sendiri dengan melibatkan masyarakat secara langsung dan diminta untuk berperan aktif dalam membimbing,mengawasi, dan membina klien pemasyarakatan.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan yaitu studi literature review dan observasi .Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan jurnal dan juga segala jenis informasi yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu pola bimbingan yang diberikan oleh POKMAS LIPAS kepada klien yang melakukan residivis Pembimbingan klien merupakan langkah dalam mencegah terjadinya kembali kejahatan dengan membangun rasa percaya antara klien,pembibing kemasyarakatan, masyarakat secara tidak langsung akan mementuk karakter,pola bimbingan yang dilakukan oleh POKMAS LIPAS menggunakan terapi kognitif perilaku (Cognitive Behavior Therapy) dengan mengubah pemikiran yang salah dengan membangun keterampilan kognitif mereka dengan latihan sehingga individu mampu untuk mengatasi situasi secara mandiri.Upaya yang dilakukan oleh pemasyarakatan guna mewujudkan tujuan dari sistem pemasyarakatan dengan mengikutsertakan masyarakat dalam sebuah POKMAS LIPAS (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan) yang memberikan pelatihan-pelatihan khususnya kepada klien yang melakukan residivis secara tidak langsung hal tersebut menjadi terapi bagi klien untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan juga kemampuan klien dalam menghadapi permasalahan secara mandiri.
EFEKTIFITAS ALUR PENERIMAAN NARAPIDANA DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI LAPAS KELAS IIB BLITAR Regina Ibrahim; Ali Muhammad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 1 (2023): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v1i1.571

Abstract

Artikel ini berjudul “Efektivitas Alur Penerimaan Narapidana Dalam Meningkatkan Keamanan Dan Ketertiban di Lapas Kelas II B Blitar”. Keamanan dan ketertiban yang biasa disebut kamtib pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan salah satu hal yang harus ditingkatkan. Salah satunya keamanan dan ketertiban di dalam Lapas ketika adanya narapidana baru yang masuk. Gangguan keamanan tersebut seperti konflik pada narapidana yang baru memasuki Lembaga Pemasyarakatan. Melalui penulisan artikel ini, penulis ingin menguraikan keefektivan alur penerimaan narapidana baru guna menciptakan keamanan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar. Data yang ada diperoleh melalui wawancara dengan para informan yang mempunyai pengetahuan serta pengalaman seperti Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan dan staff/petugas P2U dengan pertanyaan seputar prosedur atau alur penerimaan narapidana, potensi gangguan keamanan dalam Lapas, serta hal-hal yang terkait dengan penerimaan narapidana baru.
FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN UPAYA PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOBA MENUJU PEMASYARAKATAN BERSIH NARKOBA Rahel Dellavany Sinambela; Ali Muhammad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 1 (2023): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v1i1.620

Abstract

Peredaran narkoba terus meningkat setiap tahun. Hal ini juga terjadi di lembaga pemasyarakatan yang menjadi masalah serius dan dapat mempengaruhi keamanan dan rehabilitasi narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab, dampak dan upaya penanggulangan peredaran narkoba untuk mewujudkan pemasyarakatan bersih narkoba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengeksplorasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Pemecahan masalah menggunakan metode diagram fishbone untuk mencari hubungan sebab akibat serta akar masalah dan menganalisisnya. Analisis penyebab masalah menggunakan Teori unsur 4M yaitu Man, Machine, Material, dan Method. Adanya peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan berdampak pada meningkatnya kekerasan di kalangan narapidana akibat konflik narkoba, gangguan upaya rehabilitasi, meningkatnya residivis karena adanya penyebaran kecanduan, hilangnya produktivitas narapidana serta bertambahnya beban keuangan yang ditanggung pemerintah untuk layanan kesehatan, rehabilitasi dan penegakan hukum. Upaya pencegahan yang dilakukan menuju pemasyarakatan bersih narkoba melalui upaya preventif, represif, dan kuratif yang berfokus pada peningkatan pengawasan dan keamanan melalui sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas.
ANALISIS DAMPAK PENANGANAN NARAPIDANA OVERSTAYING DI LAPAS NARKOTIKA KELAS IIB PURWOKERTO Maureen Wahyu Widhayanti; Ali Muhammad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 2 (2023): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v1i2.674

Abstract

Saat ini pelaksanaan hukuman pidana masih dilaksanakan seperti zaman dahulu yaitu dengan pemberian pidana penjara kepada pelaku pelanggar hukum. Sistem Peradilan Pidana di Indonesia terdiri dari kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan yang terakhir adalah lembaga pemasyarakatan. Keempat lembaga tersebut yang memiliki kewajiban untuk melakukan penyidikan, penuntutan, dan mengadili perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Acara Pidana Undang-undang yang selanjutnya disingkat KUHAP memberikan kewenangan kepada lembaga tersebut untuk mengambil perbuatan yang pada hakikatnya merupakan pengurangan hak asasi tersangka sebagai manusia, misalnya pelaksanaan penahanan. Penahanan berlebih berdampak pada kerugian negara, kehilangan kemerdekaan narapidana, dan terjadinya overcrowded di lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan negara.
IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN TAMBAHAN (AFTERCARE) BAGI KLIEN KASUS NARKOTIKA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN RESIDIVISME DI BALAI PEMASYAKATAN Naily Fauziah Ayyasi; Ali Muhammad
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 3 (2023): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v1i3.726

Abstract

Bimbingan tambahan sangat penting diterapkan bagi klien kasus narkotika di Balai Pemasyarakatan untuk mendukung upaya pencegahan tindak pidana atau residivisme di Indonesia, khususnya untuk kasus penyalahgunaan narkotika. Bimbingan tambahan atau aftercare adalah bimbingan tambahan yang diberikan kepada klien pemasyarakatan yang telah dinilai dan masih membutuhkan bimbingan tambahan yang dilakukan setelah berakhirnya bimbingan tahap akhir. Ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan atas permintaan klien, orang tua wali, dan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan literature review, dengan melakukan telaah normative dari peraturan perundang-undangan terkait, analisis data dan dokumen yang ada serta relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan tambahan atau aftercare bagi klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan telah dijalankan namun belum efektif dikarenakan tidak ada kepastian hukum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas. Meskipun demikian, program bimbingan tambahan atau aftercare dinilai dapat membantu mengurangi angka residivisme klien kasus narkotika di Balai Pemasyarakatan.