Tingkat pendidikan nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari yang didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD) berdampak pada rendahnya pemahaman mereka terhadap kesehatan, terutama dalam hal pemeriksaan kesehatan sebelum melaut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman nelayan terhadap kesehatan, menganalisis sistem pendapatan dan pengeluaran nelayan untuk keperluan kesehatan, serta merekomendasikan strategi peningkatan kesehatan nelayan. Metode yang digunakan yaitu studi kasus eksplanatori dengan metode pengumpulan data survei lapangan melalui kuesioner dan wawancara kepada nelayan. Selanjutnya dianalisis menggunakan SWOT untuk membuat strategi. Hasil menunjukkan bahwa meskipun nelayan memiliki pendapatan yang cukup tinggi, alokasi pengeluaran mereka untuk kesehatan masih sangat kecil, berkisar antara 0,11% hingga 0,98% dari total penghasilan. Selain itu, pemanfaatan layanan BPJS Kesehatan belum optimal akibat kurangnya pemahaman serta kendala administratif. Analisis SWOT yang dilakukan menunjukkan bahwa peluang eksternal, seperti regulasi pemerintah yang menjamin hak kesehatan nelayan dan ketersediaan fasilitas medis di sekitar pelabuhan, lebih mendukung dibandingkan kekuatan internal yang dimiliki oleh nelayan. Di sisi lain, ancaman seperti persaingan pasar ikan dan kerusakan fasilitas pelabuhan dapat menghambat peningkatan kualitas kesehatan nelayan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang meliputi peningkatan edukasi kesehatan berbasis komunitas, optimalisasi fasilitas kesehatan di pelabuhan, serta penyuluhan terkait pemanfaatan BPJS Kesehatan. Dengan penerapan strategi ini, diharapkan nelayan dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan, meningkatkan akses mereka terhadap layanan medis, serta pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Copyrights © 2025