Krisis lingkungan hidup merupakan isu global yang semakin mendesak untuk diatasi, dengan dampak yang tidak hanya dirasakan di kawasan urban padat penduduk, tetapi juga mulai mengancam wilayah pedesaan. Desa Dusongyo, Narathiwat, Thailand, menjadi salah satu contoh wilayah rural yang terdampak, meskipun memiliki potensi ekologis berupa lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Merespons permasalahan tersebut, peneliti menginisiasi program Gerakan Hijau Desa Dusongyo yang berfokus pada penghijauan lahan kosong sebagai upaya restorasi lingkungan dan pembangunan ekosistem berkelanjutan. Program ini dirancang menggunakan pendekatan kolaboratif dengan metode Participatory Action Research (PAR), yang secara aktif melibatkan masyarakat setempat dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Hasil implementasi menunjukkan perbaikan signifikan terhadap kondisi lingkungan fisik maupun kesadaran ekologi warga. Penghijauan yang dilakukan mampu mengurangi dominasi vegetasi liar, menciptakan ruang terbuka hijau yang fungsional dan terawat, serta meningkatkan keanekaragaman hayati lokal. Selain dampak ekologis, kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai partisipasi warga dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya rehabilitasi lingkungan berbasis komunitas. Temuan ini menunjukkan bahwa penghijauan berbasis partisipatif di desa dapat menjadi strategi efektif dalam merespons krisis lingkungan secara berkelanjutan dan kontekstual.
Copyrights © 2025