Latar Belakang : Penggunaan pengawet makanan berlebihan dan tidak sesuai standar dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti gangguan organ, alergi, dan penyakit kronis. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai bahaya pengawet memperparah kondisi ini, terutama di daerah dengan konsumsi makanan olahan. Tujuan : Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pengawet makanan, dampaknya terhadap kesehatan, serta mendeteksi adanya formalin pada makanan. Metode : Kegiatan ini dilaksanakan di Apotek Sari Mutiara, Medan Helvetia, dengan metode observasi awal, edukasi interaktif (presentasi dan diskusi), serta demonstrasi praktis pengujian formalin menggunakan indikator alami dari ekstrak kulit buah naga. Sebanyak 20 warga berpartisipasi aktif. Hasil dan Pembahasan : Hasil pengujian menunjukkan perubahan warna ungu pada sampel positif formalin, membuktikan efektivitas indikator alami. Masyarakat sangat antusias dan menyatakan baru mengetahui dampak jangka panjang dari formalin. Mahasiswa memperoleh pengalaman dalam menerapkan ilmu farmasi dan komunikasi ilmiah. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya pengawet buatan serta kemampuan memilih makanan aman. Kesimpulan : Pemanfaatan indikator alami dari kulit buah naga terbukti efektif, sederhana, dan berpotensi menjadi solusi keamanan pangan berbasis sumber daya lokal.
Copyrights © 2024