Program pelatihan dan sosialisasi mengenai pemanfaatan SIJAKA (sirih merah, jahe merah, dan kayu manis) sebagai minuman fungsional antidiabetes bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan praktik masyarakat dalam mengelola diabetes secara alami. Desa Sukamaju yang terletak di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor memiliki peluang untuk mengembangkan produksi minuman fungsional berbahan dasar SIJAKA, namun potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Program ini dirancang untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pendirian fasilitas produksi minuman fungsional SIJAKA. Pelaksanaan kegiatan melibatkan kader Posyandu dan PKK melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Metode yang digunakan mencakup pengisian kuisioner pre-test dan post-test guna mengevaluasi tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat terkait minuman fungsional SIJAKA, meskipun sebelumnya pengetahuan mereka masih terbatas. Pelatihan ini juga mengungkapkan bahwa 79,31% peserta mengenal sirih merah dan jahe merah sebagai herbal potensial, sedangkan 72,41% mengetahui manfaat kayu manis. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan potensi herbal dalam mengelola diabetes. Selain itu, mayoritas peserta (92,11%) menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pelatihan dan ingin lebih memahami manfaat serta cara pembuatan SIJAKA. Program ini terbukti mampu meningkatkan antusiasme dan wawasan masyarakat terhadap SIJAKA, serta memiliki potensi untuk dijadikan sebagai contoh bagi desa-desa lainnya. Secara keseluruhan, program ini memberikan dua manfaat utama, yaitu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal, meskipun masih terdapat kendala dalam mendorong masyarakat untuk memproduksi dan mengonsumsi SIJAKA secara mandiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025