Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tahun 2023, terdapat lebih dari 1.200 anak berkebutuhan khusus (ABK) yang bersekolah di berbagai jenjang pendidikan. Sebagian besar di antaranya mengalami hambatan perkembangan motorik kasar, yang berdampak pada keterlambatan keterampilan gerak dasar dan keterbatasan dalam berinteraksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak berkebutuhan khusus melalui penerapan seni tari kreatif menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) di SDIT Al-Bayyinah Kabupaten Garut. Permasalahan utama yang diangkat adalah keterbatasan motorik kasar pada siswa ABK serta rendahnya kompetensi guru dalam memanfaatkan seni tari sebagai media pembelajaran. Penelitian dilaksanakan dalam empat siklus, meliputi tahap observasi, pelatihan guru, implementasi pengajaran tari kepada siswa ABK, serta evaluasi dampak program. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada keterampilan motorik kasar, kemampuan interaksi sosial, dan rasa percaya diri siswa ABK. Selain itu, guru juga mengalami peningkatan kompetensi dalam menerapkan seni tari kreatif sebagai metode pembelajaran inklusif. Evaluasi program melalui angket guru memperlihatkan bahwa pendekatan ini efektif dalam membuat tubuh anak menjadi lebih lincah dan lentur, sekaligus mengatasi permasalahan perkembangan motorik siswa ABK.
Copyrights © 2025